Rangkaian Audisi Umum PB Djarum 2022 segera bergulir di GOR Djarum Jati, Kudus mulai Rabu (19/10) hingga Minggu (23/10/2022). Proses seleksi untuk dua kelompok usia yakni U-11 dan U-13 baik putra dan putri ini diikuti tak kurang dari 2.334 (hingga Rabu, 18 Oktober pukul 12.00 WIB) pebulutangkis belia yang datang dari berbagai daerah di Tanah Air. Selama lima hari penyelenggaraan Audisi Umum, ribuan atlet belia tersebut akan memperebutkan Djarum Beasiswa Bulutangkis dari Bakti Olahraga Djarum Foundation dan kelak bergabung menjadi atlet binaan PB Djarum.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin mengatakan penyelenggaraan Audisi Umum PB Djarum dengan tema #TeruskanSemangatJuara ini merupakan pijakan awal dalam proses pembinaan secara komprehensif yang akan dilakukan oleh PB Djarum. Untuk itu, Yoppy menekankan bahwa proses seleksi akan berlangsung ketat demi menemukan bibit-bibit berkualitas yang kelak ditempa di asrama PB Djarum.
Lebih lanjut, Yoppy menjelaskan diselenggarakannya Audisi Umum PB Djarum 2022, setelah dua tahun vakum karena pandemi, merupakan jawaban bagi para orangtua atlet usia dini yang ingin anaknya memiliki kesempatan bergabung dengan PB Djarum. Demi mengakomodir keinginan tersebut, PB Djarum tidak membatasi jumlah peserta yang akan berlaga di ajang Audisi Umum.
Ketua Tim Pencari Bakat Audisi Umum PB Djarum, Sigit Budiarto, membenarkan Audisi Umum tahun ini menerapkan sistem penilaian yang cukup ketat demi mendapatkan bibit pebulutangkis berkarakter dan berkualitas sesuai kriteria yang ditentukan PB Djarum. Berbeda dengan Audisi Umum terakhir di tahun 2019, kali ini akan ada dua tahap screening, yaitu bermain lima menit pada 19 Oktober dan bermain 10 menit pada 20 Oktober 2022. Perbaruan ini bertujuan agar kualitas atlet dapat terlihat dengan jelas.
Setelah tahap screening, proses seleksi berlanjut ke tahap turnamen dari tanggal 21 Oktober hingga 23 Oktober 2022. Untuk kategori putra, para semifinalis di kelompok usia U-11 dan U-13 akan masuk ke tahap karantina. Sementara di sektor putri, mereka yang berhak melaju ke tahap karantina adalah yang berhasil masuk ke babak final turnamen.
Proses seleksi pada Tahap Karantina ini cukup berbeda dibanding Audisi Umum tahun-tahun sebelumnya dari yang semula hanya satu minggu menjadi tiga minggu. Selama rentan waktu tersebut, calon atlet PB Djarum akan dinilai melalui tiga aspek yakni tes fisik, tes kesehatan dan psikotes.
Tes fisik dilaksanakan guna mengukur daya tahan atlet dalam bertanding dan tes kesehatan untuk melihat apakah atlet rawan cedera atau tidak. Sementara psikotes terbagi menjadi dua, yakni tes penalaran untuk mengukur taraf kecerdasan dan tes sosio-emosional sebagai tolak ukur kondisi sosio-emosi atlet dalam memecahkan permasalahan. Rangkaian tes bagi para atlet tersebut nantinya menjadi salah satu bahan pertimbangan Tim Pencari Bakat untuk meloloskan para atlet sebagai atlet PB Djarum, serta panduan bagi pelatih dalam menyusun program pembinaan.
Koordinator Atlet Putra Tim Pencari Bakat, Fung Permadi, menuturkan bahwa kriteria yang ditetapkan untuk para atlet putra calon penghuni klub yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah tersebut merupakan hal mendasar sebagai bahan pertimbangan. Di antaranya adalah atlet yang sudah memiliki teknik bermain yang cukup baik, memiliki jiwa pantang menyerah, serta kepandaian ketika bertanding di atas lapangan.
Senada dengan hal tersebut, Koordinator Atlet Putri Tim Pencari Bakat, Yuni Kartika, berucap bahwa konsistensi dan teknik mumpuni ditopang dengan semangat juang serta mental yang kokoh merupakan hal mutlak yang wajib dimiliki oleh calon atlet PB Djarum. Ia menegaskan bahwa pembinaan atlet usia dini serta menempa talenta dan mental atlet setidaknya butuh waktu 10 tahun, sampai mereka siap membela nama bangsa di kancah dunia.
Penyelenggaraan Audisi Umum PB Djarum 2022 tetap memperhatikan protokol kesehatan. Agar tidak terjadi kerumunan di arena pertandingan, penyelenggara membatasi jumlah pengunjung, baik dari atlet yang berpartisipasi maupun keluarga yang menemani. Setiap peserta akan diberikan barcode untuk keluar masuk GOR demi mengatur kapasitas jumlah orang. Sehingga yang berada di dalam GOR hanya atlet yang bertanding, sedangkan yang belum bertanding dapat menunggu di luar GOR dan dapat menyaksikan pertandingan melalui layar LED yang disediakan.
Audisi Umum PB Djarum 2022 diikuti oleh peserta dari berbagai penjuru di Indonesia dengan sebaran diantaranya, Jawa Tengah 1.155 peserta, Jawa Barat 323 peserta, Jawa Timur 282 peserta, Bali 18 peserta, Sumatera 84 peserta, Kalimantan 71 peserta, Sulawesi 71 peserta dan Papua 20 peserta.
Ribuan atlet unjuk performa terbaik
Ribuan peserta yang berasal dari Aceh hingga Papua terlihat antusias untuk memperebutkan Super Tiket di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah. Bibit-bibit muda pebulutangkis Tanah Air saling menampilkan kemampuan terbaik untuk bisa lolos dari screening tahap pertama. Pada fase ini, tiap-tiap peserta diberikan kesempatan unjuk performa di hadapan Tim Pencari Bakat dengan bertanding sesuai kelompok usia dalam durasi lima menit.
Keberagaman peserta yang hadir di GOR mewarnai Audisi Umum PB Djarum 2022. Tidak hanya dari sejumlah wilayah pulau Jawa, tak sedikit pula peserta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Diantaranya dari Pulau Sumatera dan belahan barat Indonesia diwakili oleh Aceh, Medan, Palembang, Riau, Lampung, Bengkulu, dan Bangka Belitung. Dari bagian timur Indonesia diwakili peserta asal Papua dan Nusa Tenggara, maupun mereka yang datang dari Kalimantan, Sulawesi, hingga Bali.
President Director Djarum Foundation, Victor Hartono, turut hadir memantau langsung pertarungan para pebulutangkis belia. Dia menyambut positif dan mengapresiasi kesediaan para atlet yang rela datang dari berbagai penjuru Indonesia guna berpartisipasi pada Audisi Umum PB Djarum 2022. Sesuai dengan tema tahun ini, yakni #TeruskanSemangatJuara, ia berharap agar dengan program Audisi Umum ini dapat menemukan atlet-atlet berprestasi yang kelak akan mengharumkan nama bangsa di panggung dunia.
Salah satu atlet yang berjuang demi bergabung dengan PB Djarum adalah Adeline Abigail Age yang datang jauh-jauh dari Manokwari, Papua Barat. Adeline harus melewati banyak perjuangan berat demi meraih mimpi menjadi atlet masa depan Indonesia. Datang bersama sang ayah, Adeline membawa semangat dan daya juang yang tinggi, meski harus melakukan perjalanan yang begitu melelahkan selama 10 jam dari Manokwari.
Adeline mengaku kecintaannya terhadap bulutangkis tidak lepas dari faktor pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir. Berawal dari kerap menemani sang kakek menonton penampilan atlet nasional berlaga di layar kaca, atlet berusia sembilan tahun ini mulai menyukai bulutangkis. Sosok atlet muda Tanah Air, Siti Fadia Silva Ramadhanti, juga menjadikan Adeline semakin jatuh cinta dengan bulutangkis.
Selain itu, terselip juga nama Khanza Zulfanihayah yang berasal dari Bogor, Jawa Barat. Khanza merupakan adik kandung dari Siti Fadia Silva Ramadhanti, atlet binaan PB Djarum yang kini membela Indonesia di sektor ganda putri. Sama seperti sang kakak, Khanza juga ingin menjadi pahlawan bulutangkis Indonesia di masa mendatang.
Saat memperlihatkan kebolehannya di screening tahap pertama Audisi Umum PB Djarum 2022, Khanza mengaku sempat canggung karena mendapat perhatian langsung dari legenda Susi Susanti dan Liliyana Natsir. Namun, di saat bersamaan ia juga menjadi semakin bersemangat untuk tampil maksimal di lapangan.
Tercatat ada 1.741 atlet U-11 dan U-13 yang dipastikan berlaga pada Audisi Umum PB Djarum 2022 dari total 2.384 peserta yang mendaftar. Jumlah tersebut hampir dua kali lipat lebih banyak dari jumlah peserta penyelenggaraan terakhir pada 2019.
Pada Audisi Umum PB Djarum 2022 hari pertama, selain Screening Tahap 1, juga diselenggarakan sesi jumpa pers peluncuran buku berjudul “Pembinaan Badminton Berbasis Sport Science” dan coaching clinic mengenai penerapan sport science bagi atlet dari Basri Yusuf. Di hari Kamis (20/10) Audisi Umum, atlet yang lolos screening tahap pertama akan berlanjut ke screening tahap dua.