/CERITA

Oleh: Nucha Bachri
Instagram: @nuchabachri
Website: Parentalk.id

Menjadi orangtua itu tidak mudah. Apalagi di era media sosial seperti saat ini di mana banyak orangtua seakan berlomba untuk menampilkan kesempurnaan masing-masing. Padahal, boleh jadi kenyataan tak seperti yang ditampilkan. Itulah yang saya lakukan saat membangun Parentalk ID.

Berawal dari sharing tentang bagaimana perjuangan kami—saya dan suami, Ario Pratomo—mengikuti program hamil untuk mendapatkan anak. Setelah berhasil, kami lalu membagikan cerita kami pada orang lain dan lahirlah Parentalk. Kami mempunyai misi untuk memberdayakan orangtua dan mengajak ayah untuk lebih berperan dalam pengasuhan. Kami berbagi tips dan saling berbagi pengalaman. Kami mau bilang ke orangtua lain, tidak perlu sedih kalau mengalami masalah, karena tidak semua orang sempurna.

Layanan pesan-antar makanan jadi penyelamat

Meski jam kerja saya di Parentalk fleksibel, kesibukannya lumayan dan saya harus bisa membagi waktu. Di situlah saya bisa merasakan manfaat menggunakan layanan pesan-antar makanan GoFood. Bahkan, saya dan keluarga, termasuk anak-anak, sudah terbiasa menggunakan layanan GoFood.

Kalau suami, pagi-pagi suka meminta saya untuk memesan kopi. Saya sendiri kalau kebetulan di kantor tidak sempat membawa bekal makanan, biasanya berakhir dengan memesan GoFood. Demikian pula dengan anak di rumah, kalau kebetulan sedang susah makan, pengasuhnya pasti lapor bahwa kakak minta dipesankan bakmi favoritnya. Anak saya, keduanya, termasuk generasi alpha dan sudah terbiasa dengan hal-hal berbau digital, termasuk memesan makanan layan-antar menggunakan GoFood.

Dok Pribadi

Tentu saya tidak sembarang memesankan makanan untuk anak. Berbeda halnya dengan kita orang dewasa yang lebih adventurous dan senang mencoba berbagai menu makanan baru. Kalau anak-anak biasanya hanya suka makanan tertentu dan kalau memesan itu-itu saja. Apalagi untuk anak saya yang masih berusia satu tahun, saya biasanya melihat rekomendasi yang dibagikan para ibu melalui Instagram.

Ternyata, di GoFood ada merchant-merchant UMKM tertentu yang menyediakan makanan bayi. Makanan yang disediakan tergolong sehat karena sudah memperhatikan asupan gula dan garam untuk anak bayi. Untuk tekstur makanan tersedia untuk bayi, dari tekstur cair sampai yang padat. Jadi, semua tersedia sesuai kebutuhan.

Sejauh ini, saya merasa sudah nyaman banget menggunakan aplikasi GoFood. Selain karena menunya banyak dan bervariasi, bahkan tersedia untuk bayi, tampilan aplikasinya sangat user friendly. Ada gambarnya sehingga memudahkan untuk memilih makanan yang diinginkan. Bahkan, ada pula pilihan merchant #GoGreener, yang menyajikan pilihan menggunakan sendok plastik atau tidak.

Dalam seminggu, minimal tiga kali saya memesan makanan melalui GoFood. Saya terbiasa untuk topup saldo GoPay mingguan, jadi tetap dapat memantau penggunaannya sehingga tidak berlebihan. Yang menyenangkan, karena tiap bulan dikirimi GoPay Diary melalui e-mail, saya dapat menelusuri pemakaian selama ini.

Saya bukan termasuk pengguna yang senang memburu promosi. Walau senang juga kalau lagi makan siang bareng di kantor, karena dipesankan oleh salah satu teman yang pemburu promosi, ternyata harganya jadi murah. Tapi, saya sendiri lebih memilih menggunakan GoFood karena kemudahan penggunaan aplikasi serta kelengkapan variasi makanannya. [*]

/CUTTING EDGE

Tiada Hari Tanpa GoFood

Yoana Puspita Wijayanti

Instagram: @yoanapuspita

Dok. Pribadi

Entah apa jadinya kalau tidak ada GoFood. Aku mungkin gak bisa mencoba makanan-minuman favorit yang lagi kekinian, seperti es kopi susu, minuman teh kekinian, atau fast food lainnya. Yang sering aku pesan itu seperti McDonalds untuk makanan, tetapi kalau minuman adalah KOI.

Kalau bisa dibilang ketergantungan, memang iya. Aku bisa memesan GoFood lebih dari 7 kali dalam seminggu. Kemudahan interface aplikasinya, ketepatan maps-nya, juga banyaknya promosi jadi hal yang buat aku memilih GoFood daripada yang lain. Jadi, aku bisa pesan di mana pun, bisa di kantor atau di rumah.

Selain itu, driver-nya juga benar-benar serve the customer. Aku pernah dapat driver yang rela untuk jalan kaki untuk beli pesanan karena lokasi merchant-nya ada di jalur car free day. Dia sampai memfoto bukti dia jalan kaki kepada saya. Lucu, tapi aku sangat berkesan dengan pelayanannya.

/LITERASI

Tren Industri Layanan Daring Pesan-Antar Makanan di Indonesia

Kemudahan dan kenyamanan menjadi alasan penting bagi pelanggan dan pencinta kuliner untuk memanfaatkan jasa layanan dalam jaringan (daring) pesan-antar makanan. Sebagai pelopor yang merintis ledakan permintaan di industri aplikasi layanan pesan antar makanan di Indonesia, GoFood masih mempunyai peluang yang sangat besar untuk bertumbuh.

Saat ini, diperkirakan, 95 persen masyarakat Indonesia membeli makanan siap santap. Sebanyak 58 persen atau hampir enam dari 10 orang tersebut membeli makanan siap santap melalui aplikasi layanan pesan-antar makanan lebih dari 2 kali (2,6 kali) dalam seminggu. Untuk makan siang di tempat kerja ternyata didominasi pekerja usia 26-35 tahun dengan posisi eksekutif atau manajerial sebanyak 22 persen. Jika dilihat, tren pelanggan di Indonesia mengindikasikan potensi perkembangan yang signifikan untuk layanan pesan-antar makanan.

Potensi pertumbuhan industri layanan pesan-antar makanan didorong oleh urbanisasi dan pertumbuhan kelas menengah di Indonesia. Masih terdapat 42 persen konsumen urban di kota besar yang belum menggunakan layanan pesan-antar dalam 3 bulan terakhir.

Menurut data Nielsen Indonesia, jumlah kelas menengah Indonesia terus bertambah dan diperkirakan pada 2020 mencapai lebih dari dua kali lipat jumlahnya dengan pertumbuhan rata-rata pendapatan yang siap dibelanjakan (disposable income growth) sebesar 51 persen sehingga lebih banyak pendapatan yang bisa dihabiskan untuk memesan makanan.

Peluang pasar di Indonesia juga masih sangat luas karena bahkan sebelum GoFood memelopori aplikasi layanan pesan-antar makanan ini, tidak ada akses konsumen ke layanan ini. Walau GoFood telah tumbuh sangat signifikan, penetrasi pasar layanan pesan-antar makanan baru 1 persen di Indonesia dibandingkan di pasar yang lebih matang seperti di Tiongkok yang mencapai 13-15 persen.

Bukan hanya memberi kemu­dahan dan kenyamanan kepada para pelanggan dan pencinta kuliner, layanan GoFood juga berdampak pada UMKM Indonesia. Meningkatnya ak­ses ke jutaan pengguna aplikasi Gojek dengan inovasi yang dikembangkan GoFood men­dukung pertumbuhan mitra UMKM kuliner. [*]

/KOLEKTIF

“Chinese Food” Halal nan Legendaris

Mencari restoran bercita rasa Tionghoa yang lezat? Belum afdal jika tidak menyebut Restoran Mandala. Berlokasi di Jalan Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan, restoran ini selama 50 tahun lebih sudah terkenal sejak lama dengan kelezatan chinese food yang lezat, tetapi halal.

Foto: Iklan Kompas/ E Siagian

Restoran Mandala berposisi di dekat dengan Pasar Santa. Tempatnya yang tidak terlalu besar, membuat pembeli harus rela antre sebentar pada jam makan siang atau makan malam jelang akhir pekan. Kalau tak sempat berkunjung, bisa juga dipesan melalui GoFood.

Jika berkunjung ke sini, Anda wajib mencoba sup ikan mandala yang menjadi favorit pelanggannya. Namun, di sini ada menu lain yang tak kalah sedap untuk dicoba. Menu-menu itu antara lain sup jagung telur kepiting, sup mun tahu, bistik sapi, kakap asam manis, atau kepiting saos padang. [*]

/ULAS.

GoFood Terus Pimpin Indonesia dan Asia Tenggara

Jika Anda pernah memesan-antar makan­an secara dalam jaringan (daring) menggunakan GoFood, Anda termasuk sekitar sekitar 75 persen pelanggannya di Indonesia. Berdasarkan data tersebut, GoFood menjadi pemimpin pasar di layanan daring pesan-antar makanan.

Dengan total lebih dari 50 juta transaksi bulanan di Asia Tenggara, GoFood sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Dengan GoFood, konsumen ti­dak perlu menghabiskan waktu mengantre di restoran karena jutaan pilihan menu ada dalam genggaman.

Menurut survei Nielsen Singapura berjudul “Understanding Indonesia’s Online Food Delivery Market”, masyarakat Indonesia menggemari GoFood karena tiga alasan utama, yakni layanan pengiriman makanan GoFood yang dapat diandalkan dan dipercaya, ragam menu kuliner yang ditawarkan di aplikasi, serta eksistensi GoFood sebagai pelopor layanan pesan-antar makanan di Indonesia. Sebanyak 84 persen masyarakat yang menggunakan lebih dari satu aplikasi pesan-antar makanan menganggap GoFood menawarkan layanan pesan-antar makanan terbaik di Indonesia, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri (39 persen).

Selain itu, sejumlah temuan berikut juga menguatkan kepemim­pinan GoFood, di antaranya GoFood dianggap punya pilihan menu dan merchant beragam masing-masing oleh 87 persen dan 83 persen konsumen urban, jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri (46 persen dan 43 persen). Sementara itu, 83 persen pengguna menganggap aplikasi GoFood lebih mudah digunakan, jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri (44 persen). Sebanyak 79 persen pengguna menilai GoFood merupakan layanan tercepat, jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri (41 persen).

Chief Food Officer Gojek Grup Catherine Hindra Sutjahyo menyebutkan, kunci utama memenangkan hati konsumen adalah kejelian dalam memberikan user experience yang superior kepada konsumen. “Tidak hanya memberikan program diskon, melalui teknologi machine learning, kami menerapkan berbagai personalized user experience untuk meningkatkan kenyamanan dan kecepatan layanan GoFood kepada konsumen. Salah satu contohnya, tiap customer bisa mendapatkan pilihan makanan yang berbeda-beda di aplikasi GoFood sesuai dengan kesukaannya,” papar Catherine.

Di sisi mitra merchant, Catherine mengatakan, saat ini, tercatat 96 persen mitra merchant GoFood adalah pelaku kuliner yang memulai usahanya dari bisnis kecil dan rumahan. Dengan memaksimalkan aplikasi pengelolaan restoran khusus mitra merchant, GoBiz, mitra merchant mengalami kenaikan transaksi sebesar 37 persen. Mitra merchant juga bisa mengakses data yang membantu mereka menganalisis metrik pertumbuhan penting seperti volume transaksi dari waktu ke waktu hingga mengukur dan mengelola operasional sehari-hari lewat self service promotion di GoBiz yang meningkatkan penjualan 2-10 kali lipat.

”Ini sangat sejalan dengan komitmen utama Gojek untuk mendukung pertumbuhan bisnis sektor informal yang mewakili proporsi terbesar dari pengeluaran kelas bawah dan menengah dengan mendorong kewirausahaan mikro,” pungkas Catherine. [*]