Dunia digital saat ini merupakan masa yang dinamis dengan berbagai hal yang menarik. Transformasi digital dan digitalisasi membawa sejumlah disrupsi teknologi yang mengubah kehidupan kita secara substansial. Walau begitu, kesempatan akses informasi dan otoritas keilmuan meluas juga membawa efek terdegradasinya nilai-nilai kearifan lokal, berikut adat dan tradisinya. Kecerdasan digital penting dikembangkan karena revolusi industri sebagai bagian dari perkembangan teknologi sudah mencapai tahap revolusi industri 4.0 yang sangat membutuhkan keahlian digital sebagai soft skill yang dikuasai. Kini, tidak hanya memerlukan IQ dan EQ dalam kehidupan, namun juga DQ (Digital Quotient), khususnya dalam mempertahankan nilai-nilai esensial dan positif negara dan juga pribadi.

Menyikapi hal itu, maka lembaga Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Hidup Pintar di Tengah Dunia Digital”. Webinar yang digelar pada Senin, 2 Agustus 2021 pukul 13:00-15:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Dr Ahmad Ibrahim Badry (Dosen SKSG Universitas Indonesia), Misbachul Munir (Enterpreneur & Fasilitator UMKM Desa), AAM Abdul Nasir (assistenprofesi.id), Akhmad Nasir, SSos (Direktur DOT Studio), Shafa Lubis (Finalis Abang None Jakarta Selatan & Influencer) selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Dr Ahmad Ibrahim Badry menyampaikan informasi penting bahwa “Kecerdasan digital bukan hanya dari aspek pengelolaan informasi namun sesuatu yang kita munculkan dari nilai-nilai moral universal dan yang memungkinkan individu untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang kehidupan digital dan merupakan standar bagi kompetensi digital global untuk Digital Literacy, Digital Skills, and Digital Readiness. Hal-hal yang yang tercangkup dalam kecakapan itu seperti identitas digital, kegunaan digital, keamanan dan perlindungan digital, intelejen emosi digital, komunikasi digital, literasi digital, dan hak-hak digital.”

Shafa Lubis selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa dampak positif yang paling dirasakan dalam masa PPKM ini adalah tersedianya fasilitas digital untuk bisa melakukan akvitas secara jarak jauh yang masih terhitung efektif dengan menggunakan berbagai teknologi dan aplikasi yang ada. Secara pribadi, ia mendapatkan banyak sumber yang memperluas wawasannya seperti dalam belajar bahasa asing, serta membantu pendidikan kuliah psikologi melalui jurnal ilmiah digital. Walaupun tidak terlalu mengalami hate-content atau perilaku tak menyenangkan di media sosial, pengaruh negatif yang paling terasa adalah maraknya hoaks yang susah untuk diklarifikasikan sebelum tersebar luas.

Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Levina menyampaikan bahwa “Dampak dari dunia digital memunculkan masalah baru yaitu pengangguran, karena banyak pekerjaan yang tergantikan oleh mesin atau menjadi berbasis digital. Apa pendapatnya mengenai fenomena ini dan apa solusi ke depan?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Dr Ahmad Ibrahim Badry, bahwa “Pekerjaan digital sudah menghilangkan aspek berbagai pekerjaan, terutama yang bersifat monoton. Misal, peran cleaning service akan digantikan dengan otomasi. Bukan hanya pekerjaan seperti pembersih, namun pekerjaan yang memerlukan keahlian lebih tinggi lagi seperti pendidik sudah diaplikasikan di Amerika Serikat. Oleh karena itu, diperlukan persiapan yang lebih dengan memanfaatkan sumber wawasan yang tersedia secara luas di internet. Gunakan imajinasi untuk memaksimalkan cita-cita yang bisa melawan automasi ini.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Timur. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.