Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) bersama dengan Konsorsium Erasmus+ IN2FOOD menyelenggarakan International Interdisciplinary Conference on Human Factors, Design and Education for Sustainability (ICoHDES) selama 2 hari sejak Senin (14/8/2023). Konferensi yang diselenggarakan di Gedung Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG) Unpar itu berupaya mempertemukan akademisi, praktisi, pemerintah, komunitas, dan media dalam upaya bersama mencari solusi untuk keberlanjutan dan masalah sosial, khususnya limbah makanan.
Acara ini merupakan hasil dari proyek Erasmus+ IN2FOOD, sebuah inisiatif kolaboratif yang bertujuan meningkatkan pengelolaan limbah makanan melalui kemitraan tingkat universitas. Konsorsium yang dipimpin oleh Erasmus+ IN2FOOD dan Pusat Ergonomi Unpar mengoordinasikan konferensi internasional ini sebagai bagian dari program diseminasi mereka.
Berbagai kegiatan pun telah terlaksana antara lain international student competition and conference, summer school program, dan seminar nasional dengan topik food waste management.
Konferensi interdisipliner internasional pertama di Indonesia ini berfokus pada penyelesaian masalah keberlanjutan, khususnya limbah makanan, yang dapat ditangani oleh faktor manusia, desain, dan pendidikan dengan mendatangkan para ahli. Di antaranya, Prof Elina Närvänen dari Tampere University, Prof dr Lieven De Marez (Ghent University, Belgia); Dr (Cand) Anna de Visser-Amundson (Hotelschool The Hague, Belanda) dan Dr Thedy Yosara serta Dr Pius Sugeng Prasetyo dari Unpar.
Dr Carles Sitompul selaku conference chair dari ICoHDES 2023 menyatakan bahwa konferensi interdisipliner internasional ini ada untuk berbagi ide dan aspirasi untuk menjawab tantangan dan memastikan masa depan dunia yang kita tinggali. Dirinya juga mengungkap konferensi telah menerima 60 abstrak dan makalah yang akan dipublikasikan serta diserahkan ke jurnal terindeks Scopus dan jurnal terakreditasi Sinta untuk edisi khusus.
Dia pun menyatakan bahwa proyek ini turut meluncurkan pusat penelitian interdisipliner yang selaras dengan visi dari Unpar yakni menjadi komunitas akademik humanum yang manusiawi dengan gagasan mulia untuk meningkatkan martabat manusia dan integritas ciptaan Tuhan. Pusat penelitian ini, lanjut dia, siap berkolaborasi dengan akademisi dari berbagai disiplin ilmu, pemerintahan, komunitas bisnis, dan bahkan media dengan visi yang sama.
Dr Johanna Renny Octavia Hariandja selaku Primary Coordinator Erasmus+ IN2FOOD Consortium menambahkan bahwa pusat penelitian interdisipliner bernama iSustain ini merupakan salah satu dari tujuan utama proyek IN2FOOD. Pusat penelitian ini sendiri difokuskan kepada topik circular economy dan sustainability. Dirinya berharap bahwa pusat penelitian ini bisa dijadikan fasilitas yang berfokus pada masalah sosial di Indonesia dan berdampak bagi masyarakat luas.
Dirinya juga mengungkap bahwa iSustain sendiri memiliki memiliki tujuan akhir untuk menjadi center of excellence of economy and sustainability atau pusat unggulan IPTEK di Indonesia pada tahun 2027. Namun, dirinya berkata bahwa bagian ini merupakan yang sulit dan tidak bisa dilakukan sendiri. Dirinya pun mengundang para pihak yang ingin berkolaborasi.
“Oleh karena itu, kami mengundang Anda semua yang ingin berkolaborasi dengan kami. iSustain kini berdiri menjadi sebuah platform untuk kita berkolaborasi, berinovasi, dan memberdayakan masyarakat,” tuturnya. [*]
Universitas Katolik Parahyangan adalah salah satu universitas swasta pertama di Indonesia berdiri sejak 1955 berkomitmen untuk menjadi komunitas akademik yang humanum untuk dibaktikan kepada masyarakat. Situs web www.unpar.ac.id.
Baca juga: