logo unpar

Rengkak Igel Nusantara menjadi pengantar bagi para mahasiswa di Unit Kegiatan Mahasiswa Lingkung Seni Tradisional Universitas Katolik Parahyangan (UKM Listra Unpar) jelang keberangkatan mereka membawa misi budaya.

Rengkak Igel Nusantara menjadi tema pertunjukan yang ditampilkan Listra Unpar dalam Gelar Pamit pada Sabtu (15/7/2023) malam di Auditorium Pusat Pembelajaran Arntz-Geise Unpar. Gelar Pamit pun menjadi pra-event bagi Listra sebelum mereka ke Yunani nanti pada Agustus 2023 mendatang.

Gelar Pamit juga berdampingan dengan program kerja misi budaya sebagai pra-acara misi budaya. Selain menjadi wadah untuk mengenal lebih dalam kesenian budaya Nusantara, Gelar Pamit bertujuan melepas delegasi-delegasi yang akan mengikuti misi budaya tahun ini.

Tahun ini, Misi Budaya Listra Unpar 2023 akan mengikuti festival di Lefkada, Yunani, yang berjudul 61st Lefkas International Folklore Festival pada 20–25 Agustus 2023 dan Kyparissia Sunshine International Folklore Festival di Kota Kyparissia, Yunani, pada 25–30 Agustus 2023.

Misi budaya merupakan program kerja Listra Unpar berskala internasional yang akan mengirimkan beberapa perwakilan ke luar negeri sebagai delegasi yang mengikuti festival budaya internasional dengan tujuan untuk melestarikan dan mempromosikan kebudayaan Indonesia.

Kata “rengkak igel” berasal dari bahasa Sunda yang memiliki arti “gerak tari” sehingga judul “Rengkak Igel Nusantara” memiliki arti “Gerak Tari Nusantara”. Melalui judul ini, terlihat bahwa tujuan dari acara Gelar Pamit 2023 adalah menampilkan tarian tradisional Indonesia dari berbagai macam daerah. Warna-warni tarian daerah Indonesia merupakan suatu hal yang seharusnya dirayakan sebagai anak muda pencinta seni.

Rengkak Igel Nusantara pun menampilkan beberapa tari Nusantara, di antaranya Tari Rampak Kendang; Tari Sekar Jegeg; Tari Merak Sunda; Tari Renggana; Tari Topeng Klana Cirebon Gaya Selangit; dan Tari Ratoh Jaroe.

Tari Rampak Kendang, misalnya, merupakan sajian musik dan tari tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Ditampilkan oleh banyak orang dan dilakukan secara bersama-sama dan serempak, Rampak Kendang juga merepresentasikan kehidupan masyarakat Jawa Barat yang kompak dalam kehidupan sehari-hari.

Rektor Unpar Prof Tri Basuki Joewono pun berharap misi budaya yang dibawa Listra tak sekadar selebrasi budaya, tetapi juga menjadi bentuk apresiasi terhadap tarian tradisional Nusantara.

Prof Tri Basuki menuturkan, Misi Budaya Listra sejalan dengan Spiritualitas dan Nilai-nilai Dasar Unpar (Sindu). Tak hanya mengikuti perkembangan terkini, Prof Tri percaya, salah satu hal yang patut dikembangkan adalah sikap-sikap humanum dan kreativitas.

“Listra akan membawa segala usahanya, baik bagi diri sendiri, Unpar, maupun Indonesia ke dunia yang lebih luas. Teman-teman Listra menunjukkan bagaimana usaha keras, berlatih dengan segala hal dan menyiapkan diri sampai nanti membawa kebudayaan Nusantara hingga ke Yunani,” tuturnya.

Misi Budaya telah menjadi program andalan Listra Unpar selama berkarya di kancah internasional. Sebelumnya, Listra Unpar telah menjalankan kegiatan Misi Budaya di lima negara yang berbeda, yaitu Filipina (2012 dan 2014); Turki (2013); Yunani (2014 dan 2018); Polandia (2015); dan Thailand (2020).

Misi budaya sebagai wujud nyata pelestarian kebudayaan Indonesia, khususnya dalam bidang tari dan musik tradisional. Gelaran ini juga menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia dalam kegiatan pelestarian budaya Indonesia. Seni tari dan seni musik yang dipelajari, diharapkan dapat diberikan kepada masyarakat melalui program misi budaya ini.

Universitas Katolik Parahyangan adalah salah satu universitas swasta pertama di Indonesia berdiri sejak 1955 berkomitmen untuk menjadi komunitas akademik yang humanum untuk dibaktikan kepada masyarakat. Situs web www.unpar.ac.id.

 

Baca juga:

Mahasiswa Unpar Kembangkan Program Klasifikasi Sortir Buah Berdasarkan Warna atau Ukuran