Berbagai macam aplikasi media sosial yang digunakan oleh kita sebagai pengguna media digital dapat dikatakan sebagai pendukung kolaborasi dan interaksi digital. Aplikasi-aplikasi tersebut bahkan memunculkan aksi baru di era digital dengan sebutan selebgram, selebtok, dan youtuber serta berbagai macam pekerjaan digital lainnya seperti content creator, digital marketing, social media specialist, SEO Specialist, dan Web Developer. Dengan memanfaatkan ruang digital, kita mendapatkan peluang untuk memberi edukasi, berkolaborasi, dan terus beradaptasi.
Menyikapi hal itu, maka lembaga Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Warna-Warni Kolaborasi dan Aksi di Era Digital”. Webinar yang digelar pada Jumat (9/7) diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.
Dalam forum tersebut hadir Amalia Firdriani (Kaizen Room), Hayuning Sumbadra (Kaizen Room), Novi Widyaningrum, SIP, MA (Peneliti Center for Population & Policy Studies UGM), Xenia Angelica Wijayanto, SH, MSi (Head of Centre for Publication LSPR Institute & Japelidi), dan Ones (Influencer) selaku narasumber.
Dalam pemaparannya, Novi Widyaningrum, SIP, MA menyampaikan informasi bahwa “Komunikasi digital memiliki karakteristik komunikasi global yang melintasi batas-batas geografis dan batas-batas budaya. Walau begitu, kita sebagai warga negara Indonesia tetap harus menunjukkan idealisme negara kita saat berinteraksi, terutama dengan tujuan menjalankan kolaborasi yang positif di dunia digital. Kita harus menjadi warga negara yang Pancasilais, yaitu berpikir kritis, meminimalisir unfollow, unfriend dan block untuk menghindari echo chamber dan filter bubble, serta gotong royong dalam melakukan kolaborasi dalam rangka kampanye literasi digital.”
Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Putra menyampaikan bahwa “Pandemi Covid-19 membuat sejumlah negara semakin terdorong untuk mengedepankan strategi pertumbuhan berkelanjutan yang tak mudah terpukul oleh wabah atau bencana. Upaya ini memerlukan kolaborasi dan aksi nyata dari seluruh elemen masyarakat untuk bahu-membahu mengakeselerasi perubahan. Lalu prinsip-prinsip keberlanjutan apa yang dapat kita lakukan sebagai anak mudah untuk menyukseskan hal tersebut?”
Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Hayuning Sumbadra, bahwa “Setelah mencari informasi dengan memanfaatkan internet, akan jauh lebih baik kita berkolaborasi dengan teman-teman kita, dan mengajarkan apa saja yang bisa kita lakukan dengan internet. Biasakan untuk bekerja sama bareng, diawali dengan tahap brainstorming.”
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Barat. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.
Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.