Untuk membangkitkan kembali sektor-sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) meluncurkan program Kharisma Event Nusantara (KEN) di Jakarta, Sabtu (10/4/2021).
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya secara daring mengajak masyarakat untuk menyadari bahwa negara ini memiliki kekayaan melimpah, mulai dari alam, tradisi, hingga peninggalan budaya. Anugerah yang mencerminkan identitas negara ini sudah sepatutnya dijadikan bekal untuk menggerakkan roda perekonomian.
Kharisma Event Nusantara, lanjut Jokowi, merangkum berbagai agenda kegiatan dari 34 provinsi di Indonesia yang merupakan strategi promosi untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain itu, tentu menjadi stimulus membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang saat ini mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19.
“Saya mengharapkan, melalui acara ini, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kita akan segera menggeliat kembali. Para pekerja di sektor ini bisa kembali bekerja dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan sehingga pariwisata kita dan ekonomi kreatif kita bisa segera pulih dan bangkit kembali,” harap Jokowi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang hadir secara langsung mengapresiasi semua pihak yang telah membantu dalam mendorong kebangkitan di sektor kegiatan (event), sekaligus merupakan salah satu penggerak perekonomian nasional.
Dikatakan pula oleh Sandiaga, Kemenparekraf/Baparekraf memiliki visi pariwisata dan ekonomi kreatif yang maju, berdaya saing, berkelanjutan, serta mengedepankan kearifan lokal dalam mewujudkan Indonesia maju, berdaulat, mandiri, berkepribadian, dan berlandaskan gotong royong.
Untuk mewujudkan hal tersebut, terdapat berbagai strategi dengan tiga kunci utama, yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi, termasuk tentunya dalam mengembangkan penyelenggaraan kegiatan di Indonesia yang merupakan salah satu ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Era pandemi Covid-19 adalah masa yang sangat berat dan penuh tantangan bagi kita semua. Dampak pandemi ini begitu sangat pahit dirasakan bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, termasuk di dalamnya adalah penyelenggaraan kegiatan. Akibatnya, banyak kegiatan yang terpaksa dibatalkan dan berdampak pada ketenagakerjaan dan perekonomian,” ujar Sandiaga.
Padahal, lanjut Sandiaga, penyelenggaraan kegiatan sejatinya merupakan momentum yang paling dinanti dan diharapkan oleh seluruh masyarakat karena dapat menciptakan kegembiraan (enjoyment), keterikatan (engagement), pengalamam (experience), dan pemberdayaan (empowerment).
Kalender nasional
Masyarakat juga diingatkan agar tidak hanya berusaha untuk bertahan di tengah pandemi, tetapi juga dapat melihat dengan jeli untuk mengambil peluang dan memenangkannya. “Atas dasar itulah Kemenparekraf telah menyusun dan merancang Kharisma Event Nusantara yang merupakan kalender nasional sebagai tindak lanjut arahan Bapak Presiden terutama untuk mempertahankan jumlah lapangan kerja dan mendorong perekonomian,” tegas Sandiaga.
Program yang dilaksanakan melalui Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan ini sebenarnya merupakan penyempurnaan program Calendar of Event (COE) yang telah dilaksanakan sebelumnya oleh Kemenparekraf/Baparekraf RI. Namun, karena situasi pandemi Covid-19 serta menyesuaikan dengan bentuk adaptasi kebiasaan baru, program Kharisma Event Nusantara ini dirasa perlu dihadirkan untuk menjawab berbagai tantangan yang ada dalam wujud program baru.
Sandiaga berharap, kegiatan (events) yang mulai dilakukan saat ini dengan memperhatikan protokol cleanliness, health, safety, dan environment sustainability (CHSE) dapat membantu memantik kembali api kreativitas di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi.
KEN diawali dengan proses kurasi. Agar proses pemilihan dan penentuan sejumlah kegiatan terbaik Indonesia yang masuk ke dalam KEN 2021 ini berjalan optimal, dibentuk tim kurator yang bertugas membantu menyusun dan menentukan kriteria pemilihan kegiatan, serta mengkaji dan menganalisis proposal kegiatan. Selain itu, melakukan komunikasi dan dialog dengan para penyelenggara dan pelaksana kegiatan.
“Proses kurasi dilakukan untuk menyaring dan mendapatkan kegiatan (events) yang berkualitas sehingga bentuk pendukungan yang akan diberikan kepada para penyelenggara kegiatan (events) nanti akan lebih jelas dan terukur. Baik itu pendukungan berupa perencanaan dan pendampingan kegiatan, promosi kegiatan, sarana dan prasarana kegiatan, pelaksanaan kegiatan, pengisi kegiatan, maupun riset dan data kegiatan,” ujar Ketua Kurator Kharisma Event Nusantara Joshua Simanjuntak.
Aspek
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf Rizki Handayani mengatakan, kegiatan yang didukung oleh Kemenparekraf ini akan sangat memperhatikan faktor kualitas ketimbang kuantitas. Oleh karena itu, pihaknya berharap, kegiatan yang akan dilaksanakan dapat menghasilkan dampak signifikan, baik dari sisi ekonomi, sosial dan budaya, maupun lingkungan.
Seluruh kegiatan yang masuk ke dalam KEN ini secara umum dipilih dan ditentukan berdasarkan tiga aspek, yaitu aspek kreativitas berbasis teknologi digital dan inovasi (digital 4.0), aspek kolaborasi berbasis potensi lokal (local wisdom), dan pemberdayaan masyarakat (empowering), serta aspek adaptasi berbasis protokol CHSE.
“Pelaksanaan kegiatan (events) ke depan perlu memperhatikan situasi dan kondisi yang terjadi di negara ini, mengingat pandemi masih berlangsung dan proses vaksinasi nasional sedang giat dilaksanakan. Sebaiknya kegiatan (events) yang dilaksanakan dapat memperhatikan nilai-nilai lokal (localize), dapat memberikan kesan dan pengalaman (personalize), dapat menentukan dengan jelas siapa saja yang menjadi target wisatawan dan spesifikasinya (customize), serta dapat menerapkan bentuk hybrid dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan masa sebelum pandemi (smaller in size),” pungkas Sandiaga. [BYU]