Di era revolusi industri 4.0 ini, kita harus hati-hati mengeluarkan ucapan negatif di dunia maya, karena salah-salah bisa merugikan diri sendiri. Perubahan perilaku ini terjadi seiring pesatnya laju teknologi komunikasi dengan menggunakan medium internet lewat platform media sosial. Literasi digital diperlukan ketika menerima dan menyebarkan informasi. Idealnya literasi digital dapat menjadi fondasi munculnya kesadaran moral kolektif demi terwujudnya interaksi sosial yang beretika, sehat, beradab, santun, sadar hukum dan penuh kearifan.
Menyikapi hal itu, maka lembaga Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Memahami Perlindungan Data Pribadi”. Webinar yang digelar pada Jumat, 1 Oktober 2021, pukul 14.00-16.30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.
Dalam forum tersebut hadir Aina Masrurin (Media Planner Ceritasantri.id), Luqman Hakim (Content Writer), Aru Prayogi (Redaktur Lead.co.id), Yuli Setiyowati (Kaizen Room), dan Ayu Rachmah (Automotive Enthusiast dan Influencer) selaku narasumber.
Dalam pemaparannya, Luqman Hakim menyampaikan informasi penting bahwa “Kita menghabiskan hampir 1/3 waktu kita untuk berselancar di internet, entah browsing ataupun bermedia sosial. Ketika kita browsing atau bermain media sosial, secara tidak langsung kita membiarkan platform untuk menggunakan data pribadi kita. Platform-platform ini lama kelamaan mengumpulkan data pribadi kita. Platform digital tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi dalam platform tersebut, karena tujuan awalnya adalah bisnis. Karena tujuan awal mereka bisnis, maka mindset yang mereka bangun adalah bisnis. Di sini kita posisinya sebagia pengguna, tetapi para perusahaan ini posisinya hanya perusahaan yang menyediakan suatu platform. Ruang digital memiliki cara kerja yang berbasis kecerdasan buatan. Sebagai pengguna kita harus memahami cara kerja ruang digital agar tidak terjebak dan tersesat di dalamnya.”
Ayu Rachmah selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa dengan adanya ruang digital, kita bisa tetap berkomunikasi dan bisa mendapatkan ilmu untuk belajar. Tetapi ada juga dampak negatifnya; pasti ada sisi lengahnya kita di dalam media digital. Jadilah pengguna meda digital yang kritis; tidak apa-apa banyak bertanya, yang penting hasilnya valid. Jangan sampai dampak negatif yang kita terima lebih banyak daripada dampak positifnya. Gunakan ruang digital dengan kondusif dan produktif. Jadilah pengguna yang kritis, akses apa yang kita ingin tahu, cari apa yang kita ingin tahu. Evaluasi dampak positif dan negatifnya sebelum kita share suatu konten. Kita harus mampu kelola ruang digital dengan baik agar lebih banyak manfaat yang kita dapatkan.
Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Yustinus menyampaikan pertanyaan “Bagaimana melakukan upaya pendekatan-pendekatan strategis yang dapat meningkatkan literasi digital dan kecakapan digital secara umum, khususnya kepada generasi muda yang akan menjadi tonggak kehidupan bangsa di kemudian hari yang biasanya belum memiliki benteng cukup kuat untuk menangkal pengaruh buruk dari teknologi informasi?”
Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Aina Masrurin, bahwa “Ikuti kegiatan literasi digital seperti ini, menguasai kecakapan-kecakapan digital yang sudah dirancang, seperti digital skill, culture, safety, dan ethics. Banjiri media sosial dengan konten positif, dan perangi konten negatif dengan ketahui cara untuk melaporkan serta memblokir konten-konten tersebut.”
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Pusat. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.
Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.