Liburan akhir tahun sudah semakin dekat. Hal ini tentunya menjadi momen penting untuk menikmati waktu bersama orang-orang terkasih. Perencanaan liburan pun sebaiknya disiapkan dengan matang agar liburan akhir tahun menjadi lebih menyenangkan. Selain perencanaan keuangan dan akomodasi, moda transportasi yang akan digunakan harus dipersiapkan karena menjadi faktor penting. Jangan sampai liburan akhir tahun Anda batal atau terganggu karena persiapan yang kurang.
Salah satu moda transportasi darat yang bisa menjadi pilihan yaitu kereta api. Selain aman dan nyaman, keuntungan lainnya bepergian pada saat libur panjang menggunakan kereta api adalah bebas dari kemacetan di jalan raya sehingga jadwal perjalanan lebih terprediksi.
Hal inilah yang membedakan kereta api (KA) dengan moda transportasi darat lainnya. Selain itu, berbagai fasilitas tambahan seperti stop kontak di setiap seat, layanan restorasi, TV KA, majalah, dan fasilitas lainnya membuat perjalanan kian berkesan.
Minat masyarakat dalam menggunakan kereta api yang sangat tinggi apalagi menjelang libur panjang membuat pemesanan tiket KA cepat habis di tanggal-tanggal favorit. Oleh karena itu, masyarakat sebaiknya merencanakan liburan jauh-jauh hari agar dapat membeli tiket KA sesuai tanggal yang diinginkan. Pemesanan tiket KA pun telah dilayani sejak 90 hari sebelum keberangkatan (H-90) di KAI Access, Contact Center KAI 121, situs web , dan berbagai channel penjualan tiket resmi PT Kereta Api Indonesia (Persero) lainnya.
Untuk tahun ini, Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) ditetapkan selama 18 hari yakni mulai tanggal 20 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019. KAI pun menyiapkan 394 perjalanan KA yang terdiri dari 346 KA reguler dan 48 KA tambahan. Jumlah ini meningkat 5 persen dibanding masa angkutan Nataru tahun lalu yang melayani 375 perjalanan KA.
KAI mengoperasikan 24 nama KA tambahan (48 perjalanan KA) dengan total kapasitas seat sebanyak 27.560 per hari. KA tersebut sebagian besar mulai beroperasi pada 20 Desember 2018 hingga 7 Januari 2019. Pada beberapa KA seperti Brantas Tambahan dan Mataram Premium, operasionalnya akan dimulai sejak 13 Desember 2018.
KAI juga menyediakan layanan first class yaitu kelas luxury pada KA Argo Bromo Anggrek (1.296 seat) dan kelas priority pada KA Argo Parahyangan (4.320 seat). Volume penumpang selama 18 hari masa angkutan Nataru diprediksi meningkat sebesar 4 persen atau 5.317.358 penumpang dibanding masa angkutan Nataru tahun lalu sebanyak 5.112.844 penumpang.
Selain sarana, PT KAI menyiapkan prasarana dan sumber daya manusia untuk mendukung kelancaran pelaksanaan angkutan Nataru seperti tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, selama masa angkutan tersebut, seluruh pegawai KAI dimaksimalkan untuk membantu kelancaran pelayanan di stasiun-stasiun dan tidak diperkenankan mengambil cuti tahunan.
Untuk memberikan rasa aman bagi pengguna jasa KA, selama angkutan Nataru 2018/2019, KAI menyiapkan 6.172 personel keamanan yang terdiri atas 1.332 personel Polsuska, 3.876 personel security, dan bantuan eksternal dari TNI/Polri sebanyak 950 personel termasuk K-9. Personel keamanan tersebut akan melakukan pengamanan di atas KA, stasiun, maupun secara mobile melakukan patroli di jalur KA dan obyek-obyek penting lainnya seperti dipo lokomotif dan kereta.
Dari aspek prasarana, seperti tahun-tahun sebelumnya, KAI bersiap siaga untuk daerah-daerah rawan bencana alam. KAI mendeteksi sebanyak 305 titik rawan berupa banjir, longsor, dan amblas di sepanjang jalur KA di Jawa-Sumatera. Untuk itu, KAI menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) berupa batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi H Beam (untuk jembatan), alat penambat rel, dan sebagainya di titik-titik yang telah ditentukan.
Selain itu, KAI menyiagakan tenaga flying gank, petugas penilik jalan (PPJ) ekstra, penjaga jalan lintas (PJL) ekstra, dan petugas posko daerah rawan di sepanjang lintas KA Jawa dan Sumatera untuk memantau apabila terjadi rintang jalan atau peristiwa luar biasa (PLH) yang menghambat perjalanan KA. Total sebanyak 1.423 petugas disiagakan dengan rincian 415 personel PPJ ekstra, 867 personel PJL ekstra, dan 141 personel posko daerah rawan.
Meskipun Jumlah Penjaga Jalan Lintas (PJL) ditingkatkan, PT KAI dengan tegas mengimbau kepada seluruh masyarakat pengguna jalan untuk tetap mematuhi rambu-rambu di pelintasan sebidang. UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) menyebutkan bahwa perjalanan KA mendapat prioritas di jalur yang bersinggungan dengan jalan raya. Data menunjukkan, dari tahun ke tahun, terdapat tren kenaikan jumlah kecelakaan di pelintasan sebidang. Pada 2016, terjadi 295 kecelakaan, 2017 tercatat 448 kecelakaan, dan per 30 November 2018 telah terjadi 341 kecelakaan.
KAI raih 2 penghargaan dari KPK
Jelang pelaksanaan Angkutan Nataru, KAI kembali menorehkan prestasi dengan menerima penghargaan sebagai Instansi dengan Penerapan LHKPN Terbaik Tahun 2018. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo kepada KAI yang diwakili oleh Corporate Deputy Director Passenger Transport Marketing & Sales Hendy Helmy pada acara Penutupan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2018 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (5/12/2018).
Penghargaan ini diberikan atas komitmen KAI dalam menjaga integritas dengan mematuhi pelaporan harta kekayaan pejabat di perusahaan. Data pada tahun 2018 sampai dengan November 2018, wajib lapor KAI dan anak perusahaan sebanyak 1.039 orang. Dari jumlah tersebut, 1.034 orang atau 99,52 persen yang sudah melaporkan harta kekayaannya melalui sistem daring e-LHKPN.
Penghargaan tersebut merupakan yang kedua kalinya bagi KAI. Sebelumnya, pada ajang yang sama tahun 2017, KAI juga mendapatkan penghargaan sebagai Instansi dengan tingkat kepatuhan LHKPN terbaik.
Pada rangkaian Peringatan Hakordia 2018, KAI juga berhasil meraih apresiasi sebagai Booth Pameran Favorit Terbaik Kedua. KAI turut berpartisipasi membuka booth pameran sebagai media untuk menyampaikan pesan integritas kepada masyarakat dengan wujud nyata pelayanan terbaik. Booth Pameran KAI ini juga menyampaikan transformasi bisnis perusahaan yang bisa terwujud berkat budaya integritas dan profesionalisme yang terus dipupuk oleh pimpinan dan seluruh insan KAI.
“Dengan diraihnya penghargaan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh karyawan KAI karena telah mewujudkan sikap integritas dan prinsip-prinsip good corporate governance (GCG). Kami berharap KAI bisa memberikan andil dalam mendukung gerakan antikorupsi yang digencarkan pemerintah,” ujar Direktur Utama KAI Edi Sukmoro.
KAI pun kembali ingin mempertahankan angkutan Nataru dengan predikat zero accident seperti yang berhasil dicapai di angkutan-angkutan sebelumnya. Diperlukan kerja sama dengan seluruh pihak untuk mewujudkan keselamatan bersama. Rencanakan liburan Natal dan Tahun Baru Anda dengan matang dan tetap utamakan keselamatan! [*]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 10 Desember 2018.