Menilik sejarah, perjuangan kemerdekaan Indonesia tak terlepas dari peranan kereta api. Kala itu, dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan, kereta api memegang peranan penting khususnya untuk angkutan penumpang seperti para pejuang dan barang logistik.

Tahun ini merupakan peringatan HUT ke-72 Republik Indonesia. Kini, kereta api menjadi tulang punggung transportasi yang juga berimbas pada kemajuan perekonomian bangsa.

PT KAI sebagai BUMN operator kereta api di Indonesia telah mengubah wajah Indonesia. Sesuai dengan tema HUT ke-72 RI yakni Indonesia Kerja Bersama, pemerintah pun menggalakkan sinergi pembangunan di berbagai pihak untuk mempercepat pengembangan dan pembangunan bangsa. Kini, pembangunan bangsa Indonesia mengalami akselerasi, khususnya dalam bidang transportasi berbasis rel di berbagai lokasi di luar Pulau Jawa.

Di bawah kepemimpinan Direktur Utama Edi Sukmoro, PT KAI mendapat kepercayaan untuk mengambil peran besar dalam mewujudkan kerja bersama dalam pembangunan dan pengembangan tersebut. Beberapa penugasan dari pemerintah di luar Pulau Jawa antara lain LRT Palembang, KA Bandara Internasional Minangkabau, KA Trans Sumatera, dan KA Trans Sulawesi. Sedangkan penugasan di Pulau Jawa di antaranya KA Bandara Soekarno-Hatta, LRT Jabodebek, KA Bandara Internasional Kulonprogo, dan KA Bandara Adisumarmo.

Untuk mendukung penuntasan tugas tersebut, PT KAI juga bergotong-royong dengan berbagai instansi. Hal itu sejalan dengan filosofi kerja bersama bahwa tak ada pembangunan bangsa yang bergerak cepat jika tidak dilakukan secara bersama-sama. Kepercayaan bahwa PT KAI sanggup mewujudkan mandat tersebut bukanlah tanpa perjuangan yang panjang. Setelah berhasil melampaui berbagai tantangan dan transformasi besar-besaran, kini PT KAI telah sampai di babak di mana inovasi menjadi ciri khasnya.

“Penugasan-penugasan itu tentu harus kami tuntaskan di samping kami tetap mengerjakan tugas utama kami untuk terus menghadirkan berbagai inovasi untuk meningkatkan pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna jasa kereta api,” ujar Edi Sukmoro.

KA ekonomi premium

Bagi masyarakat yang melekat dengan kereta api dalam menunjang kehidupannya sehari-hari tentu dapat merasakan perubahan dan inovasi ini, tahap demi tahap. Seperti dalam layanan angkutan penumpang, PT KAI pada 13 Maret 2015 telah menghadirkan e-Kiosk, yakni mesin penjualan tiket KA Jarak Jauh, Sistem Check in dan Boarding Pass pada 22 Februari 2016, Preorder Meals, yakni pemesanan makanan dan minuman untuk di atas KA pada 28 September 2016, dan peluncuran Railpay, yakni kartu segudang fungsi pada 19 Desember 2016. Yang paling baru, PT KAI telah meluncurkan Kereta Ekonomi Premium pada 14 Juni 2017 lalu untuk melayani pemudik pada masa Angkutan Lebaran 2017.

KA-KA ekonomi premium ini terdiri atas delapan kereta dengan kapasitas masing-masing 80 tempat duduk dan dua unit kereta premium untuk penumpang difabel, berkapasitas 64 tempat duduk di tiap kereta sehingga kapasitas dalam setiap satu kali perjalanan adalah 768 seat. Juga ada fasilitas tempat duduk yang sudah reclining, di tiap kereta tersedia 4 TV, interior kereta makan dengan desain mini bar, dan lain-lain.

Namun, salah satu gebrakan besar dalam dunia perkeretaapian Indonesia adalah penerapan teknologi informasi dalam hampir setiap lini. Bertajuk Internet Reservation, inovasi yang paling mengubah pandangan dan cara masyarakat dalam bertransportasi menggunakan kereta api. Masyarakat menjadi mudah dalam mengakses tiket kereta api, di manapun mereka berada. Bagi PT KAI sendiri, inovasi ini tak hanya memudahkan perseroan dalam memantau semua lini operasionalnya secara transparan dan realtime, tetapi juga membantu dalam hal pengambilan berbagai keputusan yang penting bagi kelangsungan pelayanan dan bisnis perusahaan.

Tak hanya itu, untuk layanan bagi para penglaju atau pengguna Commuter Line pun turut menjadi perhatian penting, salah satunya dengan menghadirkan C-VIM yakni mesin penjualan tiket KRL Jabodetabek yang diluncurkan pada 27 Desember 2015 silam. PT KAI juga telah membuka relasi perjalanan KRL dari Jakarta Kota-Tanjung Priok pada 13 Februari 2017 dan perpanjangan relasi KRL dari Parung Panjang-Maja-Rangkasbitung pada 1 April 2017 untuk mempermudah mobilitas masyarakat metropolitan.

Sentra “lifestyle”

Selain itu, yang berubah dari wajah perkeretaapian adalah penataan stasiun. Kini, stasiun tak hanya menjadi tempat naik dan turun penumpang, tetapi juga sebagai sentra lifestyle bagi masyarakat karena hadirnya berbagai terobosan di stasiun. Sebut saja hadirnya Hotel Rail Transit Suite Gambir di Stasiun Gambir pada 2 Juli 2015 yang tak hanya melayani para penumpang kereta api, tetapi juga bisa dimanfaatkan masyarakat yang membutuhkan penginapan di sekitar kawasan tersebut.

Kemudian, perbaikan toilet dan granitisasi stasiun membuat para penumpang kian nyaman di stasiun. Fasilitas Anggrek Executive Lounge di Stasiun Tugu Yogyakarta yang diluncurkan pada 22 April 2017 pun membuat layanan yang melebihi ekspektasi penumpang kian lengkap. Yang paling anyar, PT KAI telah meresmikan Gerai Pojok UMKM di Stasiun Gambir pada 29 April 2017. Gerai ini turut membantu masyarakat pelaku UMKM untuk memasarkan produknya dan memudahkan penumpang memperoleh makanan, minuman, dan layanan lainnya.

Pada 2016, PT KAI telah mengangkut sebanyak 352,3 juta penumpang. Untuk angkutan barang, integrasi antarmoda menjadi satu terobosan yang dalam beberapa tahun ini telah memajukan distribusi logistik nasional. Sebut saja KA Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya yang telah diluncurkan pada 9 April 2015, KA Pelabuhan JICT yang diluncurkan pada 24 Juni 2016, dan KA Barang Sei Mangkei-Pelabuhan Belawan yang diluncurkan pada 5 Desember 2016. Akses kereta api yang dapat mencapai pelabuhan ini memiliki nilai lebih karena KA dapat mengangkut komoditas dalam kapasitas yang sangat besar. Pada 2016, PT KAI berhasil mengangkut 32,5 juta ton barang.

Untuk mendukung kelancaran bisnis angkutannya, pada 2016, PT KAI memiliki kekuatan sarana yang terdiri atas 460 lokomotif, 95 KRDE/I, 760 KRL, 1.745 kereta, dan 6.997 gerbong. Meskipun usia Kereta Api Indonesia mencapai 72 tahun pada tahun ini, perkeretaapian di Indonesia telah dimulai jauh pada era Kolonial Belanda. Peninggalan-peninggalan era kejayaan kolonial tersebut sampai saat ini tetap dirawat dengan baik sebagai cagar budaya kereta api.

Pada 17 Agustus 2016, PT KAI meresmikan Museum Kereta Api Bondowoso, di Jember, juga meluncurkan Kereta Wisata Uap Ambarawa-Bedono pada 27 Oktober 2016. Hal ini dilakukan untuk melestarikan cagar budaya kereta api yang besar fungsinya sebagai sumber ilmu pengetahuan berbagai bidang ilmu.

Foto dokumen KAI

Terakhir, berbicara mengenai PT KAI saat ini maka tak dapat dipisahkan dari Rail Clinic. Kereta kesehatan pertama di Indonesia ini diluncurkan pada 12 Desember 2015, Rail Clinic Generasi Kedua pada 19 Desember 2016, dan Rail Clinic 3 pada 15 Februari 2017. Rail Clinic telah memberikan bantuan layanan kesehatan bagi masyarakat di sekitar jalur rel, khususnya yang sulit dijangkau dengan kendaraan bermotor, tetapi sangat membutuhkan bantuan layanan kesehatan. Rail Clinic juga kerap disiagakan untuk membantu korban bencana alam, khususnya untuk bantuan kesehatan dan mengirimkan bantuan kebutuhan pokok.

“Rail Clinic menjadi sarana bagi PT KAI untuk membuktikan bahwa perseroan memiliki kepedulian kepada masyarakat sekitar. Jadi, masyarakat yang dilalui oleh rel bisa merasakan bahwa kalau kereta api maju, maka masyarakat juga bisa merasakan kemajuan tersebut,” ujar Edi.

Tahun 2017 ini masih setengah perjalanan lagi sehingga tak menutup kemungkinan akan hadir berbagai inovasi lainnya yang tak hanya memuaskan pengguna jasa kereta api, tapi juga ambil andil untuk memajukan wajah transportasi Indonesia. PT KAI pun tak berhenti untuk terus belajar dengan gencar melakukan berbagai pelatihan bahkan hingga ke luar negeri seperti Australia, Jepang, China, Perancis, dan berbagai negara lain untuk mempersiapkan SDM dan teknologi Kereta Api Indonesia agar lebih modern dan siap bersaing dengan negara-negara maju lainnya.

Meriahkan HUT ke-72 RI

Untuk memperingati HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia dan meningkatkan kecintaan masyarakat akan moda transportasi massal kereta api yang bebas macet dan rendah polusi, PT KAI akan menggratiskan tiket perjalanan KA lokal di Jawa dan Sumatera dan KRL semua rute khusus untuk penjualan dan keberangkatan pada Kamis, 17 Agustus 2017. Bagi masyarakat yang ingin menggunakan moda transportasi KA lokal tersebut, bisa mendapatkan tiket gratis secara go show di loket penjualan langsung di stasiun keberangkatan pada Kamis, 17 Agustus 2017, di stasiun dengan tarif Rp 0.

Selain itu, Marching Band Locomotive (MBL) sebagai bagian dari CSR PT KAI mendapatkan kehormatan untuk tampil pada perayaan HUT ke-72 RI di Istana Merdeka, Jakarta. Kehormatan ini diperoleh berkat kemenangan MBL sebagai Juara Umum pada ajang marching band nasional, yakni Grand Prix Marching Band (GPMB) Tahun 2016 dengan membawa Piala Tetap dan Bergilir Presiden RI. Marching band PT KAI ini akan tampil di hadapan Presiden, Wakil Presiden, para menteri, kedubes negara sahabat, dan tamu undangan kenegaraan lainnya dengan membawakan 4 lagu bertema “Alunan Tanah Sunda”. [*]

 

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 16 Agustus 2017