Jantung memiliki empat katup yang secara normal terbuka saat mengalirkan darah melewati ruang jantung, atau keluar ruang jantung dan menutup untuk mencegah adanya aliran yang tidak diinginkan. Namun, bila ada salah satu katup tidak berfungsi normal atau kelainan, hal ini mengakibatkan gangguan jantung, seperti gagal jantung, gangguan irama jantung, atau stroke.

“Masalah katup jantung sendiri banyak dialami masyarakat Indonesia. Penyakit jantung rematik masih merupakan penyebab tersering kelainan katup. Pasien biasanya terkena infeksi. Misalnya, saat berusia muda mengalami infeksi tenggorokan karena kuman tertentu, kemudian pada usia 30–40 tahun, mereka datang kembali karena mengalami penyempitan atau kebocoran katup jantung. Penyebab lain tersering adalah kebocoran katup karena proses degeneratif,” ujar dr Arinto Bono SpBTKV pada seminar “Cardiac Valvular and Corony Disease: Update Diagnostic and Management” yang diselenggarakan RS Mitra Keluarga Kelapa Gading di Ballroom, Hotel Aryaduta, beberapa waktu lalu.

Menurut dr Arinto, bila pasien dihadapkan pada masalah tersebut, terapi utamanya masih melalui tindakan operasi. Pembedahan dilakukan dengan tujuan memperbaiki atau mengganti katup jantung yang mengalami kerusakan.

Operasi katup jantung biasanya dijalani dengan melakukan tindakan pembedahan pada rongga dada. “Namun, pasien tak perlu khawatir karena operasi katup tidak harus melakukan sayatan yang lebar pada rongga dada bagian depan dengan memotong tulang dada, tapi bisa dengan sayatan lebih kecil, 4–5 sentimeter pada dada kanan, tanpa memotong tulang. Katup jantung bisa diperbaiki atau diganti melalui prosedur itu,” jelasnya.

Dokter Arinto berharap, melalui operasi bedah jantung tersebut, nantinya bisa membantu mempercepat proses penyembuhan. Pasien dapat kembali pulih dan melakukan aktivitas setiap hari serta mengurangi nyeri pasca-operasi.

Operasi penyakit katup jantung ini belum banyak diketahui masyarakat Indonesia. Banyak di antara masyarakat yang melakukan tindakan operasi ini di luar negeri. Dokter Arinto juga menyebutkan sejumlah gejala orang yang mengalami kelainan katup jantung, antara lain nyeri dada, jantung berdebar, sesak napas, dan cepat lelah.

“Bila sanak saudara, kerabat, atau orangtua mengalami hal tersebut, segera diperiksa secara medis. Bila ada kelainan katup jantung dibiarkan terlalu lama, nantinya penanganannya akan jauh lebih berat,” tutupnya. [*]