Tak dapat dimungkiri, perkembangan dunia digital telah menyasar ke segala sisi kehidupan. Saat ini, rasanya hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi.

Namun, masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut secara baik, sehingga masih banyak masyarakat terpapar oleh informasi yang tidak benar.

Menyikapi hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar seri webinar literasi digital #MakinCakapDigital dengan tema “Strategi Belajar, Mengelola Motivasi dan Stress saat Belajar Online”. Webinar yang digelar pada Jumat (27/8/2021) di Kabupaten Tangerang, diikuti oleh puluhan peserta secara daring.

Webinar ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yakni Dr. Citra Rosalyn Anwar – Japelidi, Universitas Negeri Makassar, Kiai M. Jadul Maula – Penulis & Budayawan, Puji F. Susanti – Kaizen Room dan Dr. Ahmad Ibrahim Badry – Dosen SKSG Universitas Indonesia.

Kecakapan digital

Tema yang dibahas oleh masing-masing narasumber meliputi digital skills, digital ethics, digital culture, dan digital safety. Dr. Citra Rosalyn membuka webinar dengan mengatakan, literasi digital banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif.

Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.

“Cakap dengan teks simbol suara dan video adalah kecakapan dasar. Cakap menjaga privacy diri, anak dan orang lain. Biasakan memberi ruang anak untuk berprestasi, belajar dan berkarya di media sosial. Berkomunikasi dan belajar bersama. Perkenalkan anak dengan konten yang positif, baik, dan mendidik,” tuturnya.

Kiai M. Jadul Maula menambahkan, tantangan belajar dari rumah yakni jaringan internet, akses ke perangkat, lingkungan belajar, perencanaan, dan kecakapan digital.

“Manfaatkan teknologi dan informasi yang benar dan lengkap. Munculkan ide inovatif dan kreativitas. Hindari dampak negatifnya,” ujarnya.

Stres

Puji F Susanti menjelaskan, stres dapat menjadi salah satu cara manusia bertahan hidup. Biasanya, stres dapat dipicu oleh suatu hal dan akan hilang setelah peristiwa hidup berubah.

Akan tetapi, bila stres terjadi dalam jangka waktu lama dan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, seseorang bisa jatuh ke dalam keadaan depresi, sulit konsentrasi, sulit tidur, gangguan memori, perubahan kebiasaan makan, mudah marah, sulit bekerja, bahkan sering merasa sakit kepala.

“Cara mengatasi stres belajar online, yakni buat ruang belajar yang nyaman, atur jadwal dengan sebaik mungkin, jaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat, dan berkomunikasi dengan orang yang tepat,” katanya.

Menurutnya, pandemi sejak tahun 2020 mengubah sosio budaya masyarakat global, tak terkecuali Indonesia. Dalam bidang pendidikan, adaptasi terbesar yang dialami anak-anak didik adalah bagaimana belajar dengan nyaman dan efektif melalui platform digital.

Sebagai pembicara terakhir, Dr. Ahmad Ibrahim mengatakan, belajar adalah proses memahami sesuatu yang dianggap penting untuk kita sesuai dengan minat dan kapasitas kita untuk mengembangkannya menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari.

“Belajar akan menjadi sesuatu yang nyaman, kalau ia dilakukan dengan cara yang sesuai dengan karakteristik pembelajarnya. Belajar akan tidak membebani jika dilakukan secara bertahap sesuai dengan kapasitas pembelajarnya,” ujarnya.

Selain itu, belajar tidak boleh hanya dilakukan dengan satu cara, misalnya hanya dengan metode hafalan. Ia perlu dikembangkan hingga metode belajar yang sesuai dengan pembelajarnya diperoleh. Belajar akan menjadi sesuatu yang mengena jika pembelajarnya dapat fokus.

Sesuai minat

“Oleh karena itu, materi yang akan dipelajari jangan terlalu banyak jenisnya dan jangan terlalu lama juga. Belajar akan lebih cepat dicerna jika kita dapat melihat apa hubungan antara materi yang dipelajari dengan minat kita atau apa yang kita anggap penting,” tuturnya.

Belajar yang baik tidak berasal dari satu sumber. Ia perlu mencari komunitas yang sesuai dan membantunya bertumbuh dalam proses belajarnya tersebut. Dalam konteks pendidikan dasar dan menengah, anak-anak perlu berinteraksi dengan sebayanya.

Dalam sesi KOL, Rinaldi Nur Ibrahim mengatakan, dampak negatif dari akses internet itu mungkin sistem keamanan. “Kita perlu banget untuk mengantisipasi data kita dipakai atau digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, makannya kita harus lebih melek literasi digital,” katanya.

Dalam webinar ini, para partisipan yang hadir juga dipersilakan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Yuannisa Rihanti menanyakan,  bagaimana cara kita untuk mengontrol diri dari handphone agar tidak kecanduan bermain handphone?

“Dunia kita itu adalah dunia yang sekarang yang bisa kita nikmati, yang kita bisa syukuri yang kita bisa isi dengan sesuatu yang positif. Kalau saking gabutnya sehingga kita tidak bisa lepas dari media digital atau media sosial menyarankan membuat konten yang baik,” jawab Puji.

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui Instagram @siberkreasi.dkibanten dan @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, terutama kepada Kominfo. Mengingat program literasi digital ini hanya akan berjalan dengan baik dan mencapai target 12,5 juta partisipan, jika turut didukung oleh semua pihak.