Melaju dengan berbagai inovasi, kereta api terus berupaya memberikan nilai dan manfaat bagi Indonesia. Melalui pengembangan yang dilakukan secara bertahap, di usia bangsa yang ke-73 tahun ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai BUMN operator kereta api telah mengantarkan masyarakat ke era pelayanan kereta api yang kian mumpuni.

Pengembangan teknologi, jasa, dan peningkatan kualitas SDM terus digeliatkan guna membe­rikan pelayanan yang tak hanya prima, tetapi juga memberikan kontribusi yang berarti bagi kemajuan negeri. Tidak bisa dimungkiri, kemajuan transportasi berjalan berdampingan dengan kemajuan ekonomi suatu negara. Oleh karena itu, pengelolaan aspek transportasi yang optimal menjadi salah satu kunci penting.

“Hal ini yang disadari KAI sehingga berbagai peningkatan pelayanan dilakukan di seluruh lini. Baik angkutan penumpang, barang, maupun aset serta bisnis yang dikelola anak usaha bisa terus sustain, dan memberikan nilai tambah yang besar bagi masyarakat dan bangsa,” ujar Direktur Utama KAI Edi Sukmoro.

Peningkatan layanan

Nilai unggul kereta api tampak dari perpindahan barang maupun penumpang dari satu tempat ke tempat lain jauh lebih mudah dan terprediksi. Hal itu memperlancar proses bisnis yang berimbas pada kemajuan perekonomian. KAI pun mengemas nilai unggul ini dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan kualitas pelayanan dari SDM yang berorientasi pada kebutuhan pengguna jasa. Tak heran, jika dalam beberapa tahun terakhir ini, berbagai peningkatan layanan dapat dirasakan.

Seperti pada tahun 2014, KAI telah menghadirkan aplikasi KAI Access dan mesin Cetak Tiket Mandiri (CTM). KAI Access merupakan aplikasi resmi yang dapat diakses di berbagai platform ponsel pintar yang memudahkan calon penumpang untuk membeli tiket kereta api secara daring tanpa harus mengantre di loket stasiun. Sementara itu, mesin CTM merupakan fasilitas di stasiun untuk memudahkan penumpang yang telah membeli tiket secara daring untuk mencetak tiketnya sendiri tanpa harus melalui loket.

Pada tahun 2015, KAI mewujud­kan integrasi antarmoda dalam bidang angkutan barang dengan menghadirkan layanan KA Barang ke Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya. Selain itu, pada tahun 2015, KAI pun meluncurkan Rail Clinic yang juga dianugerahi rekor MURI sebagai kereta kesehatan pertama di Indonesia. Rail Clinic merupakan wujud kepedulian sosial sebagian bagian dari corporate social responsibility (CSR) KAI. Rail Clinic menyediakan bantuan kesehatan secara gratis kepada masyarakat yang sulit menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan. Hingga saat ini, KAI sudah meluncurkan Rail Clinic generasi ke-4.

Pada tahun 2016, KAI memberlakukan sistem check-in dan boarding pass di stasiun-stasiun keberangkatan KA. Sistem ini berfungsi untuk mengakurasi manifes penumpang serta membuat pengaturan penumpang lebih tertata dan tertib. Sistem ini pun membuat penumpang lebih nyaman karena hanya penumpang bertiket yang datanya telah sesuai dengan jadwal 1 jam sebelum keberangkatan yang diperbolehkan boarding dan masuk ke peron.

Dirut KAI menyapa penumpang kereta.

Pada tahun 2017, KAI meluncurkan Kereta Ekonomi Premium. Rangkaian ini terdiri atas delapan kereta dengan kapasitas masing-masing 80 tempat duduk dan 2 unit kereta premium untuk penumpang difabel, berkapasitas 64 tempat duduk di tiap kereta, sehingga kapasitas dalam setiap satu kali perjalanan adalah 768 seat. Selain itu, tempat duduknya sudah reclining, tersedia 4 TV di tiap kereta, dan interior kereta makan dengan desain mini bar.

Masih pada tahun yang sama, KAI mengoperasikan Rail Library atau kereta pustaka. Rail Library ini dirangkaikan dengan Rail Clinic generasi ke-4 dan merupakan bagian dari CSR KAI. Selain ratusan buku, kereta ini juga dilengkapi dengan fasilitas belajar lain. Beberapa di antaranya adalah televisi untuk menyaksikan video edukasi, serta 6 unit komputer dengan layar sentuh yang terkoneksi dengan internet.

Pada 2 Oktober 2017, KAI telah menghadirkan e-boarding pass pada aplikasi KAI Access versi terbaru. E-boarding pass merupakan fasilitas yang dapat digunakan jika penumpang membeli tiket melalui aplikasi KAI Access. E-boarding pass akan muncul 2 jam sebelum keberangkatan dan memudahkan penumpang sehingga tidak perlu mengantre lagi di check-in counter. Penumpang dapat langsung menuju boarding gate dan menunjukkan barcode e-boarding pass pada aplikasi KAI Access di gadget saja. Pada tahun 2017, KAI berhasil mengangkut 394,2 juta penumpang.

Pada tahun 2018, KAI bahkan telah menorehkan beberapa catatan baru dalam sejarah perkeretaapian. Misalnya, di pembuka tahun ini, KAI telah mengoperasikan kereta api bandara pertama di Pulau Jawa bertajuk KA Bandara Soekarno-Hatta. Kereta ini awalnya menghubungkan Stasiun BNI City dan Basoetta. Namun, kini, kereta ini sudah mengangkut penumpang yang ingin mengakses Basoetta dari Stasiun Bekasi, Jawa Barat.

Kemudian, pada April 2018, KAI pun berhasil mengoperasikan kereta bandara kedua di Pulau Sumatera yakni KA Bandara Minangkabau bertajuk Minangkabau Ekspress. Kereta ini menghubungkan Stasiun Padang dengan Bandara Internasional Minangkabau. Disusul dengan pengoperasian LRT pertama di Indonesia yakni LRT Sumatera Selatan pada awal Agustus 2018. LRT dengan teknologi third rail ini menghubungkan Stasiun DJKA dengan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin. Pengoperasian LRT ini pun untuk mendukung pelaksanaan Asian Games 2018 yang salah satunya dihelat di Kota Palembang. Garis besar capaian KAI dalam lima tahun terakhir seperti digambarkan dalam infografis di samping.

Peningkatan kinerja

Selain penuntasan penugasan prioritas nasional, KAI pun tetap konsisten menghadirkan peningkatan layanan di tugas existing-nya. Sebut saja seperti rangkaian KA baru stainless steel dengan berbagai fasilitas yang di-upgrade, kereta sleeper seat yang memanjakan penumpang dengan layanan yang berkelas, dan kereta priority perorangan. Di sisi angkutan barang, KAI baru-baru ini telah menghadirkan layanan KA Angkutan Limbah. Ini merupakan KA Angkutan Limbah yang pertama di Indonesia. KAI juga telah menghadirkan portal angkutan barang, yakni cargo.kai.id untuk meningkatkan kemudahan layanan angkutan barang yang menjadi salah satu media dalam memberikan informasi dan gambaran angkutan barang KAI. Pada tahun 2017, KAI berhasil mengangkut 40,1 juta ton angkutan barang.

Berbagai peningkatan kinerja itu pun mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya yang baru-baru ini diterima KAI dari ajang internasional. Pada 20 Juli 2018, Contact Center World 2018 memberikan 6 penghargaan kepada KAI, salah satu kategorinya, yaitu Best Use of Self-Service Technology in APAC 2018.

Berbagai hasil kerja dan pencapaian KAI merupakan prestasi bagi bangsa. Kepuasan pengguna jasa KA sebagai bagian dari masyarakat Indonesia merupakan apresiasi yang terbesar. KAI terus bersemangat berkomitmen membangun Negeri dengan integritas dan dedikasi. Selamat HUT ke-73 Republik Indonesia! Dirgahayu Indonesia! [*]