Masyarakat Indonesia rata-rata menggunakan internet selama hampir 9 jam per hari. Dengan penggunaan internet yang begitu intens, dapat terjadi jenis-jenis kecanduan internet yang difasilitasi oleh adanya media sosial, gim online, belanja online, bahkan judi online dan pornografi.
Selama pandemi Covid-19, internet menjadi kebutuhan masyarakat dalam beraktivitas. Survei mengatakan, 48,7 persen responden masuk dalam kategori pengguna yang kecanduan internet.
Menyikapi hal itu, maka lembaga Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Mengelola Budaya Digital yang Produktif”. Webinar yang digelar pada Rabu (14/7/2021) pukul 13:00 diikuti oleh beberapa peserta secara daring.
Dalam forum tersebut hadir Ilham Faris (Kaizen Room), Mochamad Azis Nasution (Pemimpin Redaksi Channel9.id), Andrea Abdul Rahman Azzqy SKom MSi MSi (Han), Akhmad Nasir SSos (Direktur DOT Studio), dan Meliza Gilbert (TV Presenter) selaku narasumber.
Kecanduan
Dalam pemaparannya, Andrea Abdul Rahman Azzqy SKom MSi MSi (Han) menyampaikan, “Realitanya adalah kecanduan internet berpotensi melumpuhkan kepribadian seseorang.”
Andrea menjelaskan, individu yang sebenarnya mampu berinteraksi dengan baik dalam dunia nyata cenderung memilih berinteraksi melalui dunia maya karena kenyamanan yang ditawarkan. Pada saat ini kecenderungan terkini yang sedang dialami adalah terlihat dan hadir secara fisik, namun perhatian hanya terpaku ke gawai dan komputer, terbentuknya dualisme kepribadian, dan emosi menjadi kurang bisa terkontrol.
“Lalu apa yang seharusnya kita lakukan agar terhindar dari segala efek buruk kecanduan internet? Kita wajib mengatur waktu online, mengalihkan waktu dan tenaga kepada kegiatan fisik dan olahraga, lalu terus membangun kebiasaan interaksi sosial secara offline,” ujarnya.
Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Ananda G menyampaikan, “Dalam meningkatkan produktivitas di era pandemi seperti ini, apa saja yang bisa saya lakukan sebagai mahasiswa untuk dapat tetap produktif dalam menggunakan media digital? Sedangkan sekarang jika membuka bisnis sudah banyak sekali masyarakat membuka bisnis online. Digital skill apa saja yang wajib saya miliki dan pelajari sebagai anak muda untuk meningkatkan skill saya di dunia digital namun tidak memerlukan biaya yang banyak?”
Pertanyaan tersebut dijawab dengan lugas oleh Mochamad Azis Nasution. “Kita harus mengenali terlebih dahulu potensi di dalam diri kita, apa saja yang bisa di-explore, kemudian dikaitan dengan kira-kira apa yang mau dilakukan ataupun dijalankan. Peluang yang ada saat ini tetap terbuka, bisa menjadi content creator, atau bisa mendalami dan melanjutkan pendidikan atau profesi sekarang yang sedang dijalankan. Hal yang penting adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan teknologi digital sebaik mungkin.”
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Pusat. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.
Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.