Indonesia adalah negara dengan tingkat e-commerce atau transaksi daring paling tinggi di dunia pada tahun 2019. Hal ini menunjukkan salah satunya ada kebiasaan konsumsi yang cukup tinggi.

Sejak pandemi Covid-19, ada perubahan gaya konsumtif masyarakat dari belanja offline dengan datang ke toko satu ke toko lain kini menjadi belanja online dengan cek toko-toko online menggunakan gadget. Tentunya hal itu sangat memudahkan, namun perlu diingat bahwa dengan budaya konsumtif masyarakat meningkat, biasanya kita jadi lupa untuk menabung.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Pilih Mana: Nabung atau Belanja Online? Budaya Belanja di Era Digital”. Webinar yang digelar pada Rabu (14/7/2021) diikuti oleh beberapa peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Eva Yayu Rahayu (Konsultan SDM dan Praktisi Keuangan & IAPA), Mikhail Gorbachev Dom (Peneliti di Institut Humor Indonesia Kini), A Zulchaidir Ashari (Kaizen Room), Erista Septianingsih (Kaizen Room), dan Komo Ricky (Influencer) selaku narasumber.

Menabung

Dalam pemaparannya, Eva Yayu Rahayu menyampaikan, “Perlu adanya himbauan untuk menabung sejak dini, mengingat bahwa menabung di bank, misalnya, terbukti banyak untungnya. Sebagai langkah awal, kita harus memaksa diri untuk menabung senilai 10 persen dari total pemasukan terlebih dahulu, dan sisa pemasukan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan.”

Beberapa tips mengelola keuangan keluarga diberikan Eva Yayu Rahayu, yaitu fokus pada kebutuhan yang urgent dan bukan yang keinginan, siapkan dana darurat, dan pastikan keluarga memiliki asuransi kesehatan yang tepat guna.

“Budaya cerdas finansial akan membantu membentuk pikiran yang positif dalam hal mengelola keuangan untuk kehidupan sejahtera hari ini dan hari yang akan datang karena adanya tabungan,” ujarnya.

Para partisipan yang hadir juga dipersilakan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Allivas menyampaikan pertanyaan, “Adakah tips and trik untuk menabung di zaman now karena sudah eranya digital, dan melihat banyak sekali aplikasi-aplikasi investasi dan saham yang bersifat online?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Eva Yayu Rahayu. “Investasi saat ini memang mudah sekali, namun kita harus bisa membedakan investasi mana yang dibutuhkan. Investasi ada jangka panjang dan jangka pendek. Ada hal seperti menabung emas, serta menabung saham mulai dari sepuluh ribu. Tepat sekali untuk saat ini kita berinvestasi, harus dipaksa dan jangan menunggu uangnya ada banyak. Pastinya pilih aplikasi investasi yang aman dan sudah mendapatkan izin atau license dari OJK.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Selatan. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.