Tak dapat dimungkiri, perkembangan dunia digital telah menyasar ke segala sisi kehidupan. Saat ini, rasanya hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi. 

Namun, masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut secara baik, sehingga masih banyak masyarakat terpapar oleh informasi yang tidak benar.

Menyikapi hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar seri webinar literasi digital #MakinCakapDigital dengan tema “Tetap Berprestasi di Masa Pandemi Kiat Belajar Online”. Webinar yang digelar pada Rabu, 17 November 2021 di Kabupaten Tangerang, diikuti oleh puluhan peserta secara daring. 

Webinar ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yakni Yusuf Mars (Pemred PadasukaTV, Dir Eksekutif ITF), Divdeni Syafri (Founder PT Let’s SMART Consulting and Professional Speaker), Bonny Prasetia Ajisakti (Program Director Swaragama Group dan Sekjen Forum Diskusi Radio Indonesia), dan Aidil Wicaksono (CEO Pena Enterprise).

Yusuf Mars membuka webinar dengan mengatakan, kaum muda perlu dilengkapi dengan keterampilan dan kompetensi yang tepat untuk menjadi aktor yang efisien dan bertanggung jawab di dunia yang semakin digital. 

“Saat ini, kaum muda harus beradaptasi, belajar dari rumah, tidak perlu datang ke sekolah bagi siswa. Setiap guru mau tidak mau dan suka tidak suka harus melampaui masa ini. Masa di mana guru harus mengajar secara online karena pandemi Covid-19,” tuturnya.

Menurutnya, yang harus dilakukan adalah pola pikir positif siapkan fasilitas yang dibutuhkan, gadget, koneksi internet. Sesuaikan jadwal dengan aktivitas rumah buat ruang belajar senyaman mungkin. Lalu kenalkan anak dengan perangkat belajar. Jangan menunda untuk mengerjakan tugas.

Tiga hal yang harus disiapkan pelajar untuk menyambut era digital yakni memiliki sikap profesional, perluas pergaulan, tingkatkan kemampuan komunikasi. Tanpa adanya kemampuan komunikasi yang baik, banyak yang akan kesulitan untuk mengutarakan ide yang dimiliki ketika terjun di dunia kerja nanti.

Divdeni Syafri menambahkan, aspek kehidupan tidak terlepas dari penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Saat ini, hampir semua kegiatan harus dilakukan secara online

“Perilaku masyarakat sudah berubah. Terjadi pergeseran pola pikir, pola sikap, dan pola tindak masyarakat dalam akses dan distribusi informasi. Saat ini, digitalisasi adalah peluang. Kamu bisa menciptakan inovasi dan survive,” ujarnya.

Tips tetap berprestasi saat pandemic yakni maksimalkan piranti pendukung. Berdiskusi untuk menambah wawasan. Carilah banyak ilmu (soft skill). Mempelajari cara berprestasi seseorang. Jangan takut gagal. 

Peran orangtua dalam menghadapi tantangan belajar anak secara online adalah orangtua dan anggota keluarga perlu meningkatkan kelekatan hubungan dengan anak, mendampingi proses belajar, sehingga dapat melihat langsung perkembangan anaknya dalam belajar. 

Lalu menciptakan suasana yang harmonis. Suasana yang harmonis dapat mendukung proses belajar mengajar yang baik dari rumah. Jika suasana dalam keluarga tidak harmonis, tentu mengurangi kenyamanan belajar anak. Tak kalah penting, untuk memberikan perhatian dan apresiasi terhadap hasil belajar anak. 

Bonny Prasetia turut menjelaskan, ada beberapa tips belajar di rumah. Pertama ciptakan kondisi seperti di sekolah, jaga manajemen waktu, belajar dengan serius dan sering lakukan diskusi. “Lalu untuk belajar yang efektif di rumah bisa dengan menetapkan jam tidur dan bangun yang teratur. Aktif mencari sumber yang lain. Jangan menunda pekerjaan. Jauhkan dari gawai.” 

Sebagai pembicara terakhir, Aidil Wicaksono mengatakan, digital safety, merupakan kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, dan meningkatkan tingkat keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari untuk kegiatan positif dan tidak merugikan diri sendiri atau orang lain, serta lebih bijak dalam menggunakan fasilitas tersebut. 

Tetap nyaman dan aman di ruang digital dengan jangan berbagi informasi positif, persulit cara login ke akun, gunakan aplikasi dengan fitur end to end encryption, selalu cek akses yang diminta, gunakan frasa sandi untuk memperkuat password.

Dalam sesi KOL, Billy Wardana mengatakan, mengenai tips dan trik supaya tetap berprestasi walaupun belajar di rumah saja, ketika kita mau membuat konten maka konteksnya haruslah positif.

“Selain itu, ketika kita share harus berdampak positif dan bisa membuat konten yang berdasarkan tulisan tetapi tentunya tetap positif dan setelah itu bisa di-upload di instastory, intinya kita bisa posting hal-hal yang positive,” pesannya.

Salah satu peserta bernama Zulkifli Hakim menanyakan, bagaimana cara kita bisa survive selama masa pandemi ini tentunya dengan memperhatikan kesehatan mental juga?

“Yang harus dilakukan sekarang adalah, meningkatkan inovasi dan kualitas diri, cara menerapkan dengan sistem yang ada, kalau kita tidak bisa melakukan konvergensi dan adaptasi maka realitas dunia digital dan dunia nyata tidak ada relevansi,” jawab Yusuf.

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten dan @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat. [*]