Dunia tengah memasuki era Revolusi Industri 4.0, dan kini automatisasi dilakukan oleh mesin tanpa memerlukan tenaga manusia dalam pengaplikasiannya. Era digital menghadirkan banyak inovasi baru, antara lain internet of things (IoT), big data analytics, 3d printing, multilevel customer interaction dan customer profiling, augmented reality/wearables, dan cloud computing

Terkait itu, kita sebagai manusia harus pandai dan jeli memanfaatkan teknologi digital untuk menangkap peluang usaha baru. Penerapan konten kreatif lokal dengan jeli di era digital dapat menjadi sumber inspirasi. 

Para pelaku industri maupun generasi muda perlu memperluas wawasan dan mengasah keterampilan sehingga dapat menghasilkan konten yang bagus, menarik dan memiliki nilai jual. Persaingan di bidang ide-ide kreatif dan penguasaan teknologi digital menjadi salah satu kunci sukses.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital menggelar webinar dengan tajuk “Hidup Produktif di Era Digital”. Webinar yang digelar pada Rabu, 17 November 2021, diikuti oleh sejumlah peserta secara daring. 

Dalam forum tersebut hadir Bevaola Kusumasari (Pengajar Fisipol UGM, IAPA), Anggraini Hermana (Praktisi Pendidikan), Wulan Tri Astuti (Dosen Ilmu Budaya UGM, IAPA), Jota Eko Hapsoro (Founder dan CEO Jogjania.com), dan Rusmina Dewi (Musisi) selaku narasumber. 

Dalam pemaparannya, Anggraini Hermana menyampaikan bahwa di era digital seperti saat ini, segala sesuatu dapat kita akses melalui perangkat digital. Sudah banyak fitur yang tersedia yang dapat kita unduh sesuai dengan kebutuhan kita. Tak bisa dimungkiri juga bahwa dengan adanya kemajuan teknologi tersebut meringankan pekerjaan kita. 

Segala sesuatu menjadi mudah, efektif, dan efisien. Namun, sayangnya ada sebagian masyarakat yang belum mampu mengakses atau mengoptimalkan fasilitas yang ada ini. Sebagai solusi, kita dapat bekali diri dengan literasi etika digital, yang termasuk menanamkan mindset kolaborasi bukan kompetisi. Selain itu, penting untuk perluas sudut pandang dalam menghadapi suatu permasalahan dan fokus pada inovasi dan pengembangan usaha. 

“Miliki character building yang baik dan juga jangan lupa untuk latih skill komunikasi. Sebagai pelengkapnya, kendalikan diri dan tentukan positioning ketika berinteraksi di dunia digital. Sambutlah era digital dengan aktivitas yang produktif dan jadilah pribadi yang cerdas serta beretika,” jelasnya.

Rusmina Dewi selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa salah satu dampak positif yang ia rasakan dengan pemanfaatan ruang digital adalah bisa cover beberapa lagu. Kemudian berkat itu, banyak akun media sosial repost dan bahkan lagu itu booming hingga akhirnya ia dapat tawaran job untuk manggung. Jadi, menurutnya memang referensi itu ada banyak, sedangkan kita sendiri sebagai pengguna media digital yang harus aktif mencari dan menggali potensi diri. 

Kita bisa jadikan ruang ini sebagai area yang produktif dan juga bermanfaat untuk kita dengan filter konten-konten yang positif. Kita berusaha untuk membuat konten dengan cara ATM: amati, tiru, dan modifikasi, serta ditambahkan ide-ide kreatif dari kita agar konten kita itu berkarakter.

Salah satu peserta bernama Nunu Ambarini menyampaikan, “Kreatif dan inovatif pada dasarnya dimiliki oleh setiap orang, tapi tidak semua orang mampu mengembangkannya. Apa yang diperlukan seorang individu untuk bisa mengembangkan sikap kreatif dan inovatif yang juga mengedepankan etika di dalam dunia digital?”

Pertanyaan tersebut dijawab Anggraini Hermana. “Kita harus membiasakan diri dengan kedua poin tadi: kreatif dan inovatif. Kedua sikap positif ini akan sempurna apabila didukung etika digital. Kuncinya, untuk melakukan itu secara terus-menerus harus menerapkan repetisi, disiplin, dan menetapkan target. Kalau kebiasaan itu sudah dilakukan setiap hari 24 jam selama 7 hari maka itu akan menjadi melekat.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Timur. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten dan @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat. [*]