Netiquette adalah singkatan dari “network etiquette” atau “internet etiquette”. Hal tersebut kita bawa pada saat menggunakan internet dan media digital, dari email yang bersifat personal hingga forum digital seperti forum board, social networking, chat dan sebagainya. Sama seperti halnya sebuah komunitas, forum digital juga mempunyai aturan dan tata tertib tertentu, dimana aturan ini menyangkut batasan dan cara yang terbaik dalam memanfaatkan fasilitas internet Pemahaman atas Netiquette mesti ditumbuhkan, sebagai pengetahuan yang melekat pada individu ataupun sebagai bagian budaya dari institusi. Ketidaktahuan atas netiket akan menimbulkan dampak negatif yang merugikan kita.

Menyikapi hal itu, maka lembaga Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Internet Sehat Anak Cerdas”. Webinar yang digelar pada Selasa, 24 Agustus 2021 pukul 13:00-15:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Zahid Asmara (Art Enthusiast), Dewani (Mekar Pribadi & Konsultan Keuangan), Ufi Ulfiah, MPP (Koordinator Bidang Sosial dan Kebudayaan Fatayat NU), Puji F. Susanti (Kaizen Room), dan Sherin Tharia (Musisi) selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Dewani menyampaikan informasi penting bahwa “Pengguna Internet di Indonesia menggalami peningkatan yang drastis ditambah dengan di era pandemi ini karena hampir semua kegiatan offline dilakukan secara online agar tetap bisa menjalinkan kehidupan dengan sebagaimana mestinya. Internet memberikan berbagai kemudahan untuk menjalankan kehidupan, mulai dari berkomunikasi, bertransaksi online dan belajar bahasa baru. Banyak juga tersedianya berbagai macam konten buat hiburan seperti Netflix, Spotify dan lainnya. Kemajuan dari media digital ini hendaklah dapat kita manfaatkan untuk mengeksplor dan juga memperkenalkan budaya kita hingga ke luar negeri. Jangan karena sudah canggihnya suatu budaya malah menjadikan kita melupakan budaya asli kita, atau malah menggeser budaya dan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila. Nilai-nilai tersebut haruslah kita jaga dengan cara pahami dengan baik, kemudian dapat kita implementasikan ke dunia nyata dan tidak lupa ke dunia maya juga.”

Sherin Tharia selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa media digital memberikan berbagai kemudahan untuk kehidupan kita; bisa belajar lebih banyak dengan mudah dan tak terbatas. Pendemi ini juga menjadikan screentime, terutama bagi anak-anak, jadi lebih banyak daripada kegiatan yangdilakukan secara offline. Baginya, ketergantungan dengan gadget memberikan dampak negatif terhadap penggunanya, tidak hanya secara fisik bahkan juga berpengaruh kepada kesehatan mental kita. Oleh karena itu, orang tua harusnya dapat membatasi waktu screentime anak dengan lebih banyak lagi memberikan alternatif dalam menghabiskan kegiatan secara offline. Orang tua juga dapat meningkatkan skill digitalnya supaya dapat memberikan pendidikan digital yang baik juga kepada anak-anaknya dirumah.

Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Indah Syahar menyampaikan pertanyaan “Etika berkomunikasi seringkali diabaikan oleh sebagian anak muda ketika berkomunikasi, dengan seenaknya menggunakan bahasa yang tidak santun dan sopan. Bagaimana caranya mengedepankan etika komunikasi dalam menggunakan media sosial atau platform digital lainnya? Mungkin hal seperti etika digital sering kali diabaikan dan dianggap tidak penting, padahal berdampak besar untuk diri kita maupun orang lain.”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Ufi Ulfiah, MPP, bahwa “Jejak digital itu sunggulah keam, apabila kita suka memposting yang jelek-jelek seperti berita hoax, itu akan berpengaruh kepada rekam jejak digital pribadi kita. Untuk itu perlu kita sebagai pengguna media digital untuk punya tingkat kesadaran yang tinggi dan lebih bijak dalam bermedia digital, jangan sampai malah menjerumuskan kita ke jalur hukum.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kabupaten Lebak. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.