Kecerdasan dalam mengoperasikan dunia digital kini seolah menjadi tuntutan perkembangan zaman. Oleh karena itu, ada baiknya masyarakat Indonesia pandai dan mahir beradaptasi dengan perkembangan digital. Hal ini terungkap dalam webinar “Menjadi Generasi Cerdas yang Bijak di Dunia Digital” pada Senin (21/6).

Pada webinar dengan tema “Aman dan Produktif dengan Berselancar di Internet” yang diselenggarakan khusus bagi 14 kabupaten/kota di wilayah DKI Jakarta dan Banten ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yaitu Yossy Suparyo (Direktur Gedhe Nusantara), I Komang Sumerta SE MM (dosen FEB Universitas Ngurah Rai dan IAPA), Dr Ayuning Budiati SIP MPPM, dan Ari Ujianto (pegiat advokasi sosial).

Atur teknologi

Yossy Suparyo membuka webinar dengan menjelaskan bahwa kecakapan dalam berinternet sangat mendukung generasi pengguna internet yang cerdas, kreatif, dan produktif. “Cerdas yaitu mampu memanfaatkan internet secara baik, dalam arti tepat guna serta aman sesuai etika, budaya, dan norma yang berlaku. Kreatif artinya mampu menciptakan karya baru yang berpotensi memberikan manfaat dan nilai tambah. Produktif yaitu mampu mendapatkan atau memberikan manfaat yang maksimal dari penggunaan teknologi dan internet, untuk diri sendiri dan orang lain,” jelasnya.

I Komang Sumerta SE MM dalam pemaparannya menjelaskan bahwa di Indonesia, hoaks dan penipuan naik sebanyak 13 persen. “Ini berarti kita harus mencerna informasi yang ada, apalagi jika hoaks atau tindakan yang bersifat kriminal. Kita harus introspeksi diri lalu mengontrol diri pada ranah digital serta menggunakan media digital dengan pandai dan mahir. Jangan biarkan teknologi mengatur kita, tetapi kita yang harus bisa beradaptasi. Jangan sampai dengan adanya digitalisasi, kita terlena sampai melupakan hal-hal yang bersifat sosial,” ia mengingatkan kepada peserta webinar.

Dr Ayuning Budiati SIP MPPM dalam pemaparannya menjelaskan bahwa menggunakan akal budi berkaitan dengan karakter kita. “Apa yang menjadi perilaku kita sehari-hari mencerminkan diri kita. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kecerdasan digital yang meliputi pengetahuan tentang digital citizen identity, privacy management, screen time management, critical thinking, cyberbullying management, digital footprints, cyber security management, digital empathy,” ia jelaskan. Untuk mencapai itu, butuh melakukan penargetan perubahan budaya literasi digital, membuat strategi untuk mencapainya, melakukan evaluasi secara teratur dan jadilah role model yang baik dalam menularkannya.

Ari Ujianto menjadi narasumber terakhir dan membahas, “Untuk merambah ke dunia digital, kita harus punya pengetahuan dan kompetensi. Dunia digital sama seperti dunia fisik, ada yg baik dan buruknnya. Kita harus kompeten dalam mewaspadai mereka yang memanfaatkan kelengahan kita untuk melakukan tindakan kriminal. Keamanan digital meliputi pengamanan perangkat digital, pengamanan identitas digital, mewaspadai penipuan digital, memahami rekam jejak digital, dan memahami keamanan digital bagi anak,” ia menambahkan.

Literasi “digital skill”

Saat sesi tanya jawab, ada peserta webinar yang bertanya mengenai tantangan dalam memberikan literasi digital skills antara di desa dan di kota, yang tentunya berbeda dari segi wilayah. Yossy Suparyo menjawab, “Tantangannya adalah pasti urusan permasalahan yang dihadapi di desa terkait bagaimana meningkatkan ekonomi dan skill literasi. Sebenarnya kedua hal ini lebih mudah diatasi karena kita kenalkan orang yang ingin mendapatkan pendapatan dengan teknologi baru, interaksi literasi dan teknologi itu diukur seberapa besar efek atau manfaatnya yang diterima oleh subyeknya sendiri. Di desa, lebih banyak terakit mengembangkan sumber daya di desa menjadi aktivitas ekonomi baru. Sedangkan di kota, problemanya adalah terkait kebudayaan pencarian diri karena di kalangan anak muda, aktivitas fisiknya tidak memiliki keterkaitan pada aktivitas ekonomi.”

Seperti yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo, “Literasi digital adalah kerja besar. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Perlu mendapatkan dukungan seluruh komponen bangsa agar semakin banyak masyarakat yang melek digital.” Ia juga memberikan apresiasi pada seluruh pihak yang terlibat dalam Program Literasi Digital Nasional. “Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar, bisa mendorong berbagai inisiatif di tempat lain, melakukan kerja-kerja konkret di tengah masyarakat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif,” ujar Presiden Joko Widodo.

Seri webinar Indonesia #MakinCakapDigital terbuka bagi siapa saja yang ingin menambah wawasan dan pengetahuan mengenai literasi digital sehingga sangat diharapkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Rangkaian webinar ini akan terus diselenggarakan hingga akhir 2021, dengan berbagai macam tema yang pastinya mendukung kesiapan masyarakat Indonesia dalam bermedia digital secara baik dan etis. Para peserta juga akan mendapatkan e-certificate atas keikutsertaan webinar. Untuk info lebih lanjut, silakan pantau akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.