Mengapa kita sebagai pengguna media digital harus pintar? Tidak bisa dipungkiri bahwa sekarang sedang ada perubahan zaman, dan supaya kita bisa berthan di dunia digital, maka kita harus beradaptasi dengan dengannya. Dengan adanya kemajuan teknologi, ditambah lagi dengan adanya pandemi, mau tidak mau kita harus beradaptasi dengan media digital.
Aktivitas yang paling banyak kita lakukan sehari-hari adalah penggunaan media sosial; rata-rata masyarakat menggunakan internet selama 9 jam, sedangkan untuk media sosial rata-rata menghabiskan waktu 3 jam dalam sehari. Melihat penggunaan media digital yang cukup intens, menjadi penting bagi kita untuk memiliki kebijakan dan pengetahuan dalam memanfaatkannya secara baik.
Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Hidup Pintar di Tengah Dunia Digital”. Webinar yang digelar pada Selasa (5/10/2021), pukul 13:00-15:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.
Dalam forum tersebut hadir Tauchid Komara Yuda, S.Sos., M.D.P. (Dosen Fisipol UGM & IAPA), Dr. Rahmawati M.M., C.P.S. (Trainer Making Indonesia 4.0 & LEMHANAS RI), Khuriyatul Husna, M.P.S. (Univ. Lancang Kuning, IAPA), Ismita Saputri (CEO Kaizen Room), dan Mohwid (Akademisi S3 & Entrepeneur) selaku narasumber.
Dalam pemaparannya, Ismita Saputri menyampaikan, “Terdapat 170 juta pengguna internet. Apakah dari 170 juta internet sudah cakap digital? Menurut laporan, hal yang sering dilakukan oleh netizen Indonesia adalah penipuan dan penyebaran hoaks. Hal ini membuktikan bahwa walau sudah banyak pengguna media digital yang aktif, masih banyak yang belum pintar. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, ada baiknya sebelum sharing, kita saring terlebih dahulu karena konten yang baik belum tentu benar, dan tidak semua konten yang benar pantas untuk disebarkan karena belum tentu bermanfaat. Contohnya, informasi berita artis melahirkan atau hamil; informasi itu memang benar tetapi itu tidak bermanfaat. Selain itu, kita harus lebih pandai-pandai memilah informasi dari group WhatsApp keluarga yang seringkali menjadi sumber penyebaran berita palsu.”
Mohwid selaku narasumber Key Opinion Leader menyampaikan, dunia digital membantu kita untuk bisa kenal satu sama lain. Hal negatif di dunia digital lebih ke arah privasi. Ia sampaikan kepada kita untuk be yourself saja; apapun yang mau di-posting silakan saja selama itu tidak merugikan orang lain. Jangan sampai kita terlena untuk share data-data pribadi ke media sosial.
Dengan adanya teknologi pintar ini kita tidak perlu membeli gadget yang mahal, tetapi kalau teknologi pintar ini membuat kita lebih malas dan bukannya semakin berkembang. sebaiknya hindari hal itu. Teknologi sebenarnya diciptakan untuk mempermudah kita, dan oleh karena itu kita semua harus semakin cakap digital dan juga mengajarkan soal literasi digital ke orang-orang di sekitar kita. Lakukan kolaborasi untuk membuat konten-konten yang menarik. Cari referensi-referensi tentang teknologi agar tidak hanya teknologinya yang pintar, tetapi penggunanya juga.
Para partisipan yang hadir juga dipersilakan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Mita Fujianti menyampaikan pertanyaan “Bagaimana cara kita me-manage waktu yang baik dalam menggunakan smartphone untuk pelajar, karena seperti yang kita ketahui bahkan ketika kita bangun tidur hal yang dibuka pertama kali adalah smartphone?”
Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Dr. Bevaola Kusumasari, M.Si. “Ini memang cukup sulit dilakukan. Pastinya kita harus bisa bijak dalam berinternet dan tahu mana yang menjadi prioritas. Bisa juga melakukan penjadwalan, misalnya dalam satu hari jam sekian sampai jam sekian saja memegang smartphone, jadi kita lebih terarah dalam penggunaannya.”
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Barat. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.
Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.