Sebanyak 80 juta perempuan di dunia mengalami kehamilan tidak diinginkan per tahun. Sedangkan di Indonesia sendiri, jumlah kehamilan yang tidak diinginkan setiap tahun mencapai sekitar 11,2 juta (14 persen). Fakta lainnya, sekitar 41, 8 persen dari kehamilan yang tidak diinginkan, terjadi pada perempuan muda usia 17 tahun.

Hal tersebut disampaikan dalam acara Soirée with Andalan bertema “Family Planning, Earlier is Better”. Acara ini diadakan Kontrasepsi Andalan di Suasana Restaurant, Jakarta Selatan, Rabu (12/7).

Salah satu tujuan acara ini yakni menyambut perayaan Hari Keluarga Berencana Nasional dan Hari Populasi Sedunia. Dalam kesempatan bincang-bincang, GM Family Planning & Reproductive Health DKT Indonesia Aditya A Putra, yang juga membawahkan Kontrasepsi Andalan mengungkapkan, berbicara tentang populasi dan Keluarga Berencana (KB), tidak bisa dilepaskan dengan pembahasan seputar perencanaan kehamilan.

Pengetahuan kontrasepsi

Aditya menuturkan, “Setiap kehamilan harus merupakan kehamilan yang dikehendaki. Untuk itu, penting bagi perempuan muda untuk mengetahui tentang kontrasepsi dan perencanaan kehamilan sebelum memutuskan untuk menikah.”

“Setiap anak berhak mendapatkan kasih sayang yang cukup dari orangtua sehingga kehadirannya perlu dipersiapkan secara matang. Di sisi lain, merupakan hak setiap perempuan untuk dapat meraih impian dan cita-citanya. Oleh karena itu, mendorong pengetahuan mengenai kontrasepsi dan perencanaan kehamilan bagi perempuan muda merupakan salah satu cara untuk memenuhi hak tersebut,” tambahnya.

Ditemui dalam kegiatan yang sama, dr Uf Bagazi SpOG, spesialis kandungan Brawijaya Women & Children Hospital, menjelaskan, “Penggunaan kontrasepsi memberi kekuatan dan hak bagi perempuan untuk menjalani hidupnya sesuai dengan mimpi dan cita-citanya. Perempuan yang mempunyai pengetahuan yang baik terkait kontrasepsi, maka ia akan mampu menjaga kesehatan reproduksinya sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup, melakukan perencanaan keluarga dengan baik, dan mampu menghasilkan generasi berkualitas.”

Melalui program Pilihanku, Kontrasepsi Andalan memiliki misi meningkatkan wawasan kontrasepsi masyarakat Indonesia dengan menyediakan beragam pilihan metode alat kontrasepsi, termasuk ragam IUD dan implan. Kontrasepsi jangka panjang, seperti IUD dan implan, merupakan pilihan kontrasepsi yang cocok digunakan bagi pasangan muda karena efektif mencegah kehamilan hingga rata-rata lima tahun.

Perempuan muda sebaiknya menggunakan IUD atau implan untuk menghindari kehamilan yang terlalu dini di usia muda, maupun menjaga jarak antara kelahiran berikutnya. Menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) memiliki manfaat tersendiri, di antaranya memiliki rentang waktu lama. Misalnya, implan yang bertahan 3–5 tahun dan IUD dapat bertahan hingga 10 tahun. Rentang waktu lama ini membuat perempuan merasa lebih nyaman untuk menjaga jarak kehamilan. Selain itu, efektivitas MKJP sangat tinggi, sekitar 99 persen.

Manfaat

Ketika perempuan muda mengetahui pentingnya KB dan kontrasepsi sedari awal, banyak manfaat yang akan didapat. Di antaranya, terjaganya kesehatan reproduksi sehingga meminimalisasi risiko penyakit yang berkaitan dengan organ reproduksi, seperti kanker payudara dan kanker serviks. Manfaat lainnya, mencegah gangguan fisik dan psikologis akibat kehamilan tidak diinginkan dan memiliki persiapan matang terkait dengan perencanaan kehamilan.

Selain itu, memiliki pengetahuan kontrasepsi sedari awal dapat meningkatkan kualitas diri dan mewujudkan mimpi perempuan muda karena ia mempunyai waktu cukup untuk dirinya sendiri. Pengetahuan itu juga berguna untuk mempererat hubungan dengan pasangan dan memiliki waktu untuk mendidik dan membesarkan anak secara maksimal.

Perempuan adalah fondasi utama untuk perencanaan keluarga yang bahagia dan berkontrasepsi dapat membantu mewujudkan hal tersebut.[IKLAN/*/AJG]

Foto dokumen Kontrasepsi Andalan.

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 23 Juli 2017