Dalam berinteraksi dan bertransaksi di dunia digital, harus tetap bijak dalam memilih dan menggunakan fitur aplikasi untuk mencari keuntungan dan mempermudah kehidupan. Juga, kita harus cermat dengan membaca secara teliti semua syarat dan ketentuan di setiap aplikasi yang kita gunakan agar terhindar dari kerugian, baik finansial maupun bukan. Walau bertransaksi di dunia digital sangat memudahkan dan praktis, kita harus mengingat bahwa belum tentu seluruh pihak di industri keuangan siap dengan digitalisasi, sehingga kita sebagai pengguna yang harus lebih waspada.

Menyikapi hal itu, maka lembaga Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Transaksi Digital Zaman Now, Pahami Manfaatnya!”. Webinar yang digelar pada Jumat (16/7) diikuti oleh puluhan peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Eva Yayu Rahayu (Konsultan SDM dan Praktisi Keuangan & IAPA), Mikhail Gorbachev Dom (Peneliti Institut Humor Indonesia Kini), Rizki Ayu Febriana (Kaizen Room), Meidine Primalia (Kaizen Room), dan Ranny Rach (Influencer) selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Meidine Primalia menyampaikan informasi penting bahwa “Transaksi digital adalah pembayaran non-tunai seperti mobile banking atau perangkat transaksi virtual lainnya. Tersedianya fasilitas ini membuat orang tidak perlu beranjak dari tempat duduk untuk bertransaksi, hanya melalui smartphone yang terhubung internet, semua bisa dilakukan. Adapun berbagai manfaat yang dapat dirasakan dari layanan transaksi digital, seperti praktis, efisien dan mudah, dapat bertransaksi dari mana saja, banyaknya promosi atau diskon yang menarik, cenderung aman dengan risiko yang lebih rendah, serta adanya transaction history agar kita dapat melihat apa saja yang kita beli sebelumnya.”

Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Maulida menyampaikan pertanyaan “Bagaimana cara mengedukasi orang tua yang belum mengerti sistem belanja online, seperti COD, sehingga menyalahkan kurir? Lalu bagaimana cara kita berbelanja secara aman di online shop agar tidak tertipu?”.

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Mikhail Gorbachev Dom, bahwa “Perlu disosialisasikan bahwa COD ini awalnya diciptakan buat orang-orang yang belum punya rekening, dan bagi mereka yang merasa lebih nyaman ketemu orang atau barang yang dijual sebelum membayarnya. Hal yang biasanya mereka tidak sadari adalah bahwa yang mengantar bukanlah penjualnya sendiri tetapi kurir. Hal yang dapat dilakukan supaya tidak tertipu selama belanja online adalah melhiat review di tokonya. Salah satu ciri toko yang baik adalah biasanya ia memiliki akun Instagram pula untuk kebutuhan marketingnya.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Pusat. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.