Kehadiran internet dan media digital tujuannya adalah untuk membantu memperbaiki manusia, bukan merusak kehidupan manusia. Teknologi bukan untuk menggantikan kehidupan manusia, dan internet hanya mesin untuk mengantarkan kita sebagai manusia untuk saling berinteraksi secara mudah.

Terkait hal itu, sebagai pengguna media digital kita harus mengembangkan pengalaman yang lebih positif. Perlu diingat bahwa setiap aspek kehidupan memiliki sisi baik dan buruk. Salah satu kecenderungan manusia saat ini adalah kecanduan dalam penggunaan media digital.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital menggelar webinar dengan tajuk “Kecanduan Internet: Ubah Konsumtif Menjadi Produktif”. Webinar yang digelar pada Jumat, 26 November 2021, diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Septa Dinata (Peneliti Paramadina Public Policy Institute), Sopril Amir (Tempo Institute), Andika Renda Pribadi (Kaizen Room), Rizki Ayu Febriana (Business Coach UMKM), dan Mona Larisa Magang (Musisi (Top 12 Indonesian Idol 2018) selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Sopril Amir menyampaikan bahwa teknologi internet dan media digital mendatangkan kemudahan manusia dalam berinteraksi lintas tempat, kelompok sosial, dan garis waktu. Hal ini menunjukkan bahwa interaksi digital menjanjikan model hubungan sosial baru lebih cepat dan setara.

Terkait dengan itu, kecanduan penggunaan media digital dalam arti yang negatif harus diperbaiki dengan membuat batasan-batasan dalam bekerja dan menghibur diri. Walau begitu, kecanduan tidak selalu dalam artian yang negatif. Penggunaan internet yang bermasalah adalah penggunaan internet yang mengarahkan seseorang terhadap kesulitan psikologis, sosial, sekolah, dan pekerjaan.

“Kita harus produktif secara positif, melalui hal-hal seperti produksi, kolaborasi, sebar konten positif inspirasi, bangun semangat, serta tebar kepedulian dan gaya hidup sehat. Berkolaborasilah dalam hal yang positif, dan buatlah karya yang menarik dan bisa menambah ilmu,” jelasnya.

Mona Larisa Magang selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa maksud dari produktif itu menurutnya hal sekecil apapun bisa berguna untuk diri sendiri dan berguna untuk orang lain. Ia juga menekankan mengenai paham dengan literasi digital, perlu mengetahui hal-hal dan regulasi yang ada di ruang digital sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Baginya menjadi content creator tidak hanya asal membuat saja, tetapi ada kerangka pemikiran yang matang sehingga bisa berbagi sesuatu yang bermanfaat yang dapat dinikmati oleh orang lain. Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa dalam memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan produktivitas, ambil pilihan yang tepat karena ini berpengaruh dengan cara pandang kita dan orang lain. Harus melalui pertimbangan-pertimbangan yang baik.

Salah satu peserta bernama Ufairah menyampaikan, “Melihat anak muda sekarang sepertinya sudah pintar semua menggunakan internet, bagaimana cara sukses mengelola internet dan media sosial untuk anak-anak muda ini agar lebih produktif? Sedangkan di era millennial seperti sekarang ini, justru banyak anak muda yang lebih sering menggunakan internet untuk bermain medsos atau bersenang-senang. Bukan menggunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Adakah kiat-kiat untuk cakap berdigital terutama untuk anak-anak muda?”

Pertanyaan tersebut dijawab Septa Dinata. Kita bisa mengontrol penggunaan aplikasi-aplikasi yang berbasis media sosial. Kita harus melihat berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk menggunakan aplikasi tersebut. Menggunakannya harus ada tujuannya, dan sebisa mungkin jangan semua aplikasi media sosial diunduh.

“Kalau jelas ada tujuannya, maka bisa membuat karya yang menarik dan bisa menghasilkan cuan. Selain itu, juga dapat mengikuti tokoh-tokoh penting di sosial media guna menambah wawasan yang positif,” jawabnya.

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Selatan. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten dan @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat. [*]