Sebagai pengguna media digital, kita harus ingat bahwa kita semua adalah manusia sekalipun saat berada di dunia digital. Terkait dengan itu, perlu dipahami bahwa ada kebutuhan untuk mengikuti aturan seperti dalam kehidupan nyata.

Melihat internet begitu terbuka akses terhadap siapapun, perlu dimengerti pula terkait dengan berinteraksi, pengguna internet berasal dari bermacam negara yang memiliki perbedaan bahasa, budaya, dan adat istiadat. Kita perlu memiliki toleransi terhadap hal tersebut. Perlu diingat juga bahwa bermacam fasilitas internet memungkinkan seseorang untuk bertindak etis atau tidak etis, sehingga sangat tergantung pada diri kita masing-masing.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital menggelar webinar dengan tajuk “Cakap ber-Media Digital”. Webinar yang digelar pada Kamis, 25 November 2021, diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Martriana Ponimin Said (Dosen Tetap, Peneliti Media dan Budaya), Aprilianti Pratiwi (Dosen Tetap dan Peneliti Bidang Komunikasi Antarbudaya), Cici Eka Iswahyuningtyas (Dosen Tetap dan Peneliti Media Studies dan Gender), Riza Darma Putra (Wakil Dekan 3 FIKOM UP), dan Muhammad Firza Bawenti (Creative Video IDN Times) selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Martriana Ponimin Said menyampaikan bahwa cakap digital jika dikaitkan dengan literasi media adalah kemampuan seseorang untuk secara efektif dan efisien menggunakan dan memahami berbagai bentuk media digital. Terkait dengan itu, tentunya kita sebagai pengguna media digital perlu meningkatkan kompetensi yang kita miliki.

Kita perlu memiliki kemampuan menggunakan media digital secara kritis, yaitu harus selalu melakukan analisis, verifikasi, dan evaluasi saat mengolah informasi yang diterima. Ketika ingin membuat konten, buatlah secara kreatif dan orisinil dan memiliki nilai guna; menjunjung nilai dan moral kebaikan serta kebajikan.

“Selain itu, pastikan kontennya memiliki kepekaan pada isu-isu di lingkungan sekitar. Jangan lupa juga aktif lakukan partisipasi dan kolaborasi ketika berinteraksi di dunia digital agar konten positif yang dihasilkan dapat memiliki dampak yang lebih besar lagi,” jelasnya.

Muhammad Firza Bawenti selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa penyebaran informasi saat ini sangat mudah sekali, maka kita harus bersama-sama menjaganya. Tips dan trik salah satunya lebih melihat ke media-media yang memang sudah tepercaya karena sudah mencari faktanya. Hal ini berarti kita harus terbiasa menyerap informasinya harus lebih teliti lagi.

Kita harus pintar-pintar mencari informasi dan lebih banyak mencari informasi yang akurat. Harapannya agar para pengguna media digital punya prinsip memanfaatkan sarana media dan membuat karya dengan sarana dan fitur tersebut, menyebarkan karya dan mengekspresikan karya; menjadikan media sosial untuk menyebarkan karya-karya kita.

Salah satu peserta bernama Fatih menyampaikan, “Benarkah semakin berkembangnya dunia digital, masyarakat kita makin menurun etikanya di dunia digital? Bahkan banyak anak muda yang saat berkumpul bersama keluarga hanya fokus pada smartphone saja dan tidak memperhatikan sekitar. Bagaimana menyikapi fenomena tersebut? Adakah cara meningkatkan kesadaran generasi muda terkait etika digital dan etika pada dunia nyata?”

Pertanyaan tersebut dijawab Cici Eka Iswahyuningtyas. “Media digital mendatangkan banyak dampak negatif karena banyak orang yang menghabiskan waktunya secara sia-sia di media sosial. Program-program literasi digital seperti ini diadakan untuk mengurangi dampak negatifnya, kita harus paham kecakapan digital. Etika sebetulnya hal yang bersifat universal, dunia maya sama dengan dunia nyata. Kita melihat media sosial sudah menjadi hal yang biasa. Media digital banyak sekali manfaatnya, namun yang menjadi masalah adalah jika mengalami kecanduan.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Selatan. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten dan @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat. [*]