Perjalanan Golkar di Indonesia telah merentang sepanjang 57 tahun. Melintasi berbagai rezim, partai politik (parpol) ini menunjukkan eksistensinya berkontribusi dalam pembangunan. Kini, Golkar sedang menyiapkan diri lebih kokoh untuk menjadi pemain utama dalam panggung perpolitikan nasional.
Dari lantai tiga Gerha Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus memandang lurus ke arah pohon beringin besar yang sedang dirapikan di pekarangan. Kepada Nurul Arifin, Wakil Ketua Umum Golkar (Korbid Bidang Komunikasi dan Informasi), ia melontarkan komentar, pohon itu kini telah menjadi lebih elok. Tajuk-tajuknya yang berbentuk setengah bola tampak menjuntai rapi, menaungi sekitarnya.
Beberapa saat sebelumnya, Lodewijk menghampiri sejumlah tukang yang tengah memangkas dahan-dahan beringin itu. Tukang-tukang itu mulanya sekadar memotong batang yang menjulur tidak teratur. Namun, Lodewijk berpesan, baiklah jika dahan-dahan itu sekalian ditata agar kelihatan lebih apik. Dan, jadilah demikian.
Rampungnya pembangunan gedung baru dan penataan di sana-sini pada kompleks perkantoran DPP Partai Golkar yang berlokasi di Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta, itu seolah mencerminkan pula semangat pembenahan berkesinambungan yang dilakukan partai berlambang beringin, padi, dan kapas ini.
Selain Gerha DPP Partai Golkar yang diresmikan pada Maret lalu, diresmikan sejumlah gedung dan ruangan baru di kompleks perkantoran ini pada 20 Oktober 2021, tepat pada ulang tahun ke-57 Golkar. Gedung dan ruangan itu antara lain Masjid Ainul Hikmah, klinik kesehatan untuk umum yang dinamai Yellow Clinic, dan ruangan baru untuk Golkar Institute yang menerapkan sistem pembelajaran hibrida.
Gedung-gedung dan ruangan tersebut, seperti diceritakan Lodewijk, melengkapi sejumlah bangunan yang sudah ada sebelumnya, di antaranya Gerha Soedharmono dan Gerha Akbar Tandjung. Saat ini, GerhaSoedharmono dimanfaatkan sebagai kantor para ketua dewan. Sementara itu, Gerha Akbar Tandjung yang terdiri atas tiga lantai difungsikan sebagai pusat layanan kesehatan Yellow Clinic di lantai pertama dan workshop pemenangan Pemilu di lantai dua dan tiga.
Beragam kegiatan akan berpusat di Gerha DPP Partai Golkar, yang luas bangunannya total 14 ribu meter persegi. Bentuk gedungnya serupa buku terbuka, yang mencerminkan jernihnya pikiran karena dicecapnya pengetahuan. Selain menjadi ruang berkantor para pengurus pusat, bangunan lima lantai ini memiliki antara lain ballroom yang mampu menampung 1.500 orang, ruang-ruang pertemuan, media center, ruang belajar Golkar Institute, dan kafe. Ruang pertemuan maupun pelatihan didesain secara modern dengan dilengkapi panel-panel dinding LED.
Tampak pula, interior Gerha DPP Partai Golkar ini dirancang dengan saksama. Begitu masuk lewat pintu utama, pengunjung langsung disambut lambang Partai Golkar dengan hiasan dua beringin yang mengapitnya. Furnitur dan penataan ruangnya bergaya kekinian. Foto-foto apik maupun lukisan, termasuk yang bergambar beringin, mengisi dinding-dinding. Aksen warna kuning pun dibubuhkan secara estetis, kita bisa melihatnya pada karpet maupun wallpaper.
“Tentunya kami membutuhkan markas atau command center yang memadai untuk mendukung penyusunan berbagai target dan rencana kami ke depan,” tutur Lodewijk, Selasa (19/10/2021).
Targetkan kemenangan
Pada hari jadinya yang ke-57, Partai Golkar mengusung tema “Bersatu untuk Menang”. Ketua Panitia HUT ke-57 Golkar Jerry Sambuaga mengatakan, tema ini diambil untuk menunjukkan solidnya partai yang saat ini dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
Kata “menang” pada tema tersebut juga secara langsung merujuk pada agenda parpol ini pada 2024. Partai Golkar menargetkan kemenangan pada Pemilu Presiden (Pilpres), Pemilu Legislatif (Pileg), dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Menuju enam dekade Partai Golkar, kita harus torehkan sejarah bahwa Partai Golkar akan kembali merebut kemenangan dalam pemilihan presiden, pemilihan legislatif, dan pemilihan kepala daerah,” tutur Airlangga Hartarto dalam sambutan HUT ke-57 Partai Golkar, Rabu (20/10/2021).
Tahun 2024 sekaligus juga menjadi momentum 60 tahun kekaryaan Golkar di Indonesia dan Airlangga menegaskan, parpol ini sudah memiliki peta jalan untuk mencapai target-targetnya. Secara garis besar, peta jalan tersebut terbagi ke dalam sejumlah agenda pokok.
Pada 2021, mulai dilakukan rekrutmen saksi di setiap TPS dan sosialisasi Ketua Umum Golkar. Sosialisasi partai dan calon presiden dari Golkar akan dilakukan para fungsionaris Partai Golkar di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota pada 2022. Selanjutnya, 2023 menjadi waktu krusial untuk memantapkan pemenangan disertai penggalangan opini di daerah untuk menyukseskan capres dari Golkar.
Partai Golkar sendiri telah bersuara bulat mengusung Airlangga Hartarto sebagai calon presiden. Aspirasi dari para kader Golkar itu disampaikan melalui 34 Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar serta 10 organisasi sayap Golkar pada Rapat Pimpinan Nasional Golkar I 2021 yang digelar Maret lalu.
Lima pilar kesuksesan
Target menjadi yang nomor satu di panggung politik 2024 ini sudah dirancang cukup lama. Butir kelima Panca Sukses Golkar yang dideklarasikan pada Munas Golkar 2019 menyebutkan hal itu. Bunyinya, memenangkan Pilkada, Pemilu Legislatif, dan Pemilu Presiden 2021 dengan mengusung kader terbaik partai.
Panca Sukses menjadi program partai yang terus diupayakan Golkar. Selain butir kelima tersebut, empat butir lainnya secara gamblang menggambarkan arah perjuangan partai ini.
Pertama, sukses konsolidasi dan transformasi menjadi partai yang modern, solid, dan mandiri dengan berpedoman pada doktrin karya kekaryaan dan paradigma baru. Kedua, mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang mampu berinteraksi dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Ketiga, mewujudkan visi Indonesia Maju selaras dengan visi Indonesia Sejahtera 2045. Keempat, melaksanakan pemantapan demokrasi dengan terciptanya budaya politik yang sehat menuju masyarakat yang adil dan makmur.
“Ada banyak indikator partai modern, tetapi kalau saya boleh ambil tiga saja, pertama adalah kader secara kuantitatif dan kualitatif mumpuni; kedua, partai punya ide dan gagasan, the party of ideas; ketiga, partai bergerak dalam sistem,” tutur Lodewijk.
Langkah-langkah yang diambil Golkar, dikatakan Sekjen Partai Golkar ini, sudah menuju ke arah tersebut. Keseriusan mewujudkan kader yang berkualitas, yang juga terkait dengan pilar kedua Panca Sukses, dibuktikan dengan penyelenggaraan Golkar Institute.
Golkar Institute adalah semacam “sekolah partai” tempat para kader-kader muda mempelajari politik, baik di bidang eksekutif maupun legislatif, yang dilangsungkan luring dan daring. Hal-hal yang dipelajari antara lain soal penyusunan kebijakan dan legislasi, teknik-teknik penganggaran, komunikasi strategis, hingga pemetaan geopolitik dunia termutakhir. Lewat pendidikan ini, kader Golkar disiapkan tidak hanya sebagai politisi, tetapi juga teknokrat yang cendekia dan punya kepedulian tinggi.
Komitmen tinggi Partai Golkar untuk mengupayakan perbaikan internal menyeluruh serta kesejahteraan dan kemajuan Indonesia sudah tampak. Tentu, masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan. Jika semua sudah dibenahi, ibarat beringin, Golkar benar-benar bisa menjadi parpol yang kokoh dan menaungi sekitarnya. [NOV]
Baca juga:
Pancasila, Ideologi yang Universal
Pentingnya Anak Muda Cakap Digital untuk Memajukan Bangsa melalui Konten Positif