Digitalisasi memungkinkan manusia menerima dan berinteraksi dengan informasi layaknya dengan sesama manusia. Kehadiran media digital memungkinkan manusia berkomunikasi secara langsung tanpa batasan waktu dan tempat. Alat-alat yang berbasis digital selain memperluas wawasan dan informasi kita, juga dapat mengambil keputusan secara lebih baik, dan membuat kita berkomunikasi secara lebih efisien. Terkait itu, kita harus memperhatikan penggunaan akun media sosial kita; pikirkan ulang konten yang ingin sebarkan di media sosial dan pertimbangkan dampak buruknya. Bisa saja konten yang dibuat terpapar risiko yang berbahaya.
Menyikapi hal itu, maka lembaga Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Positif, Kreatif dan Aman di Internet”. Webinar yang digelar pada Senin (5/7) diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.
Dalam forum tersebut hadir Dr. Bevaola Kusumasari, M.Si. (Dosen Pengajar Fisipol UGM & IAPA), Septyanto Galan Prakoso, SIP, MSc (Dosen HI UNS & IAPA), Nurly Meilinda, SIKom, MIKom (Universitas Sriwijaya & IAPA), Septa Dinata AS, MSi (Peneliti Paramadina Public Policy Institute), dan Rinni Wulandari (Singer & Arranger) selaku narasumber.
Dalam pemaparannya, Septyanto Galan Prakoso, SIP, MSc menyampaikan informasi bahwa “Setiap individu harus menyadari bahwa ketika memasuki era digital, individu tersebut telah menjadi warga negara digital. Di Indonesia, sebagai warga negara digital, setiap individu memiliki tanggung jawab untuk melakukan seluruh aktivitas bermedia digitalnya dengan berlandaskan nilai-nilai kebangsaan, yaitu Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Selain memiliki hak-hak digital, tentu kita harus ada tanggung jawab juga dalam penggunaan media digital, seperti menjaga dan menghargai hak orang lain. Selain itu, kita juga harus tetap kreatif di dunia digital dengan mencari inspirasi di dunia maya, mengenali potensi diri yang bisa ditularkan ke orang lain, berpikiran terbuka terhadap kritik dan sesuatu yang baru, sebarkan hasil kreativitas Anda dengan baik, dan tetap patuh kepada aturan yang berlaku.”
Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Muhammad Mikail Karimov menyampaikan “Sebagai generasi muda, apa aja keterampilan yang harus kita perhatikan untuk membawa aura positif, kreatif dan tetap mengedapankan keamanan di internet?”
Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Dr Bevaola Kusumasari, MSi, bahwa “Ada banyak skill yang dapat kita pelajari melalui penggunaan media digital, seperti skill editing video dan foto, coding dan masih banyak lagi tools-tools lain yang bisa kita temukan disana untuk menunjang pembuatan konten berkualitas.”
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Selatan. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.
Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.