Di era digital ini, terkadang anak menjadi mudah bosan atau jenuh karena adanya proses belajar-mengajar secara daring. Pastinya mereka rindu dengan sekolah tatap muka dan kadang tidak mengerti dengan materi pelajaran karena biasanya hanya diberi video YouTube dan tidak diberikan pemahaman yang lebih baik. Selain itu, saat melakukan Zoom atau Google Meet kadang sinyalnya kurang baik dan lalu membuat anak menjadi sulit untuk memahami materi.
Agar anak dapat semangat terus dan bisa berprestasi, penting bagi orang tua maupun murid itu sendiri untuk lebih adaptif, dan kreatif dalam konteks misalnya mencari video dari YouTube untuk pembelajaran. Sebagai orang tua, kita harus bisa mendampingi dan mencari tahu hal-hal yang memang dipelajari oleh anak dan membantu mereka dalam mencari referensi pembelajaran yang mudah dipahami.
Menyikapi hal itu, maka lembaga Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Menjadi Pelajar Berprestasi di Era Digital”. Webinar yang digelar pada Rabu, 1 September 2021 pukul 13:00-15:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.
Dalam forum tersebut hadir Razi Sabardi (Pengamat Kebijakan Publik Digital), Andrea Abdul Rahman Azzqy, S.Kom., M.Si., M.Si(Han) (Dosen Universitas Budi Luhur Jakarta), Ari Ujianto (Penggiat Advokasi Sosial), Dr. Lisa Adhrianti, S.Sos., M.Si. (Dosen UNIB & Japelidi), dan Komo Ricky (Aktor, Host & Presenter) selaku narasumber.
Kolaborasi teknologi digital
Dalam pemaparannya, Razi Sabardi menyampaikan, “Saat ini guru bukan lagi sebagai sumber belajar satu-satunya, melainkan menjadi fasilitator yang mampu memfasilitasi belajar anak di era digital. Pembelajaran gaya baru yang sedang berjalan kini mengkolaborasikan teknologi digital yang membuat pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien serta kaya akan referensi pembelajaran, dipadukan dengan aktivitas-aktivitas fisik yang menyenangkan yang membuat semangat dan motivasi belajar anak menjadi meningkat. Hal yang kita butuhkan untuk menunjang hal-hal tersebut yaitu karakter yang bersifat kompetitif, adaptif, dan juga inovatif.”
Komo Ricky selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa tantangan zaman sekarang sebagai entertainer di ruang digital atau content creator yang paling utama adalah semangat dan menghilangkan rasa malas. Untuk menjadi content creator yang baik menurutnya bikin saja apapun itu, yang penting berdampak baik dan memiliki nilai positif. Ia juga ingatkan untuk tidak mengharapkan viewers dulu maupun adsense, tapi berkarya saja dulu. Saat kita mempunyai harapan dari sebuah karya yang kita buat tapi ternyata itu tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, kemungkinan kita akan drop dan rasa kecewanya akan tinggi sekali.
Para partisipan yang hadir juga dipersilakan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Maya menyampaikan pertanyaan, “Etika seperti apa yang harus orang tua lakukan untuk mendorong anak supaya berprestasi di era digital sekarang, meskipun secara ilmu teknologi orang tua kalah jauh dari pada anaknya?”
Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Andrea Abdul Rahman Azzqy, S.Kom., M.Si., M.Si(Han). “Sebagai pengajar dan orang tua, kita pastinya bisa memberikan tekad dan juga motivasi kepada anak terutama bagi generasi Alpha yang lahir di atas tahun 2010. Jangan menyerah dan jangan takut salah ataupun grogi, jadi tetaplah beradaptasi dan berinovasi, karena dengan memberikan tekad dan motivasi akan melahirkan soft skills untuk anak kita.”
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Utara. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.
Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.