Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai pelajar dalam suatu kegiatan. Jenis prestasi terdiri dari prestasi akademis dan prestasi non-akademis, di mana prestasi akademis merupakan pencapaian dibidang pengetahuan, pemahaman, dan daya analisis, sedangkan non-akademis adalah pencapaian di bidang organisasi, dan keterampilan seperti olahraga, seni, pidato, dan lain sebagainya.

Di era digital sekarang, sumber belajar bisa datang dari mana saja jika memiliki akses terhadap media digital dan internet. Keduanya dapat menjadi fasilitas untuk meningkatkan prestasi, baik akademis maupun non-akademis. Dengan memiliki literasi digital, para pelajar dapat memanfaatkan keduanya untuk meningkatkan minat dan menguasai skill yang dapat berujung pada sebuah prestasi yang dicapai.

Menyikapi hal itu, maka lembaga Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Menjadi Pelajar Berprestasi di Era Digital”. Webinar yang digelar pada Rabu, 1 September 2021 pukul 13:00-15:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Didin Sutandi (Penulis & Jurnalis), Ferdinal Lafendry, MM, M.A (Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta & Penulis Buku), Ridwan Muzir (Peneliti & Pengasuh Tarbiyahislamiyah.id), Rizki Ayu Febriana (Kaizen Room), dan Dr. Endy Agustian (Winner Putera Pendidikan Indonesia 2020) selaku narasumber.

Belajar mandiri

Dalam pemaparannya, Ridwan Muzir menyampaikan, “Era digital memungkinkan dunia belajar makin memadai dan makin murah. Siswa didorong untuk menerapkan belajar mandiri, yaitu siswa atau anak belajar di rumah bisa menentukan sendiri rencana dan tujuan belajarnya sendiri. Mereka bahkan bisa mengevaluasi hasil belajarnya sendiri tanpa harus menunggu hasil nilai keluar.”

“Hal itu memungkinkan sekarang karena adanya internet dan teknologi digital yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran. Siswa harus mampu eksploratif dan mencari tahu apa yang ingin mereka ketahui dan pelajar secara lebih mendalam, sehingga membentuk sifat yang berinisiatif tinggi, kreatif, dan tidak terpaku pada media lama. Walau penting untuk percaya diri dengan adanya akses terhadap segala macam informasi di internet, namun siswa juga tidak boleh terlalu bergantung pada Google; harus mampu mengembangkan kreativitas dan kemampuan sendiri juga.”

Dr. Endy Agustian selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa kita harus yakin kalau pendidikan itu memang sangat dibutuhkan. Dalam pendidikan, terdapat unsur bagaimana cara kita mengedukasi, ikuti prosesnya dan ada penilaiannya. Setiap era itu pasti ada perkembangan, mau tidak mau kita harus dapat beradaptasi dengannya. Penting bagi kita untuk tetap memikirkan etika digital saat menggunakan internet.

Terkait penggunaan internet untuk menempuh ilmu, kita harus mengetahui terlebih dahulu dasar belajar kita tujuannya untuk apa, agar dapae menjadi sebagai tolok ukur untuk diri kita sendiri. Ia juga ingatkan bahwa kita harus lebih banyak menerapkan critical thinking agar dapat menyaring dan berbagi informasi dengan lebih baik saat menggunakan internet.

Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Muhammad Faiz Ramadhan menyampaikan pertanyaan “Di lingkungan kita sering terjadi kondisi di mana anak yang lebih berprestasi dalam bidang akademis seringkali lebih dipandang daripada yang berprestasi secara non-akademis. Hal ini bisa membuat anak-anak yang berpotensi menjadi berprestasi di non-akademis terpengaruh oleh lingkungan yang seperti itu. Bagaimana cara agar bisa selalu berusaha walaupun di bidang non-akademis?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Didin Sutandi, “Ingatkan kepada anak bahwa kalau dulu memang prestasi non-akademis dianggap tidak penting, tetapi sekarang prestasi non-akademis sudah dianggap penting, bahkan dianggap setara dengan prestasi akademis.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Selatan. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.