Implementasi digital pada program kerja sehari-hari membawa Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) membuatnya mendapatkan dua penghargaan dalam ajang Top Digital Awards 2021.
Dua penghargaan tersebut, yaitu Top Digital Implementation 2021 on Ministry #Level Stars 4 dan Top Leader on Digital Implementation 2021. Pelaksana tugas Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Plt. Dirjen KI) Razilu menerima secara langsung penghargaan tersebut pada acara puncak penyerahan penghargaan Top Digital Awards 2021 yang diinisiasi oleh Majalah It Works di Hotel Raffles Jakarta, Selasa (21/12/2021).
Keberhasilan yang diraih DJKI ini merupakan hasil dari kerja keras yang dilakukan oleh seluruh jajarannya dalam mengimplementasikan teknologi digital pada pelayanan publik guna memberikan kepastian hukum terkait pelindungan kekayaan intelektual (KI) yang mudah, cepat dan murah.
“Saat sesi wawancara penilaian dengan dewan juri, kami sampaikan 6 program unggulan kami, dan sudah kami laksanakan dalam beberapa tahun belakangan,” ujar Razilu usai penyerahan penghargaan.
Razilu mengatakan. sebagai langkah percepatan digitalisasi tersebut, saat ini DJKI telah merilis enam solusi bisnis unggulan teknologi informasi berupa aplikasi dalam hal pelayanan KI.
Enam solusi bisnis
Pelayanan digital yang telah DJKI implementasikan tersebut, yang pertama adalah pencatatan hak cipta online dengan teknologi kriptografi. Di mana fitur unggulannya adalah memangkas waktu permohonan pencatatan hak cipta yang semula selesai dengan rata-rata 120-180 hari dipangkas menjadi satu hari.
Kedua, e-filling trademark renewal di Indonesia. Aplikasi ini memiliki keunggulan menyelesaikan permohanan perpanjangan merek secara online dalam waktu tujuh hari.
Ketiga, DJKI memiliki pangkalan data kekayaan intelektual (PDKI). PDKI ini menjadi mesin pencarian data permohonan KI, baik itu hak cipta, merek, paten, desain industri, dan indikasi geografis.
Keempat, pembaruan pusat data nasional kekayaan intelektual komunal (KIK) Indonesia. Menurut Razilu, pusat data nasional ini merupakan pertahanan defensif KIK Indonesia, yang sekaligus untuk memperkuat kedaulatan KIK, serta sebagai bukti kepemilikan dan peringatan dini bagi negara lain yang berniat melakukan pembajakan. Keunggulan fitur tersebut yaitu dapat saling terintegrasi data KIK antar kementerian lembaga.
“Melalui sistem ini, data kekayaan intelektual komunal yang sebelumnya tersebar di beberapa basis data pada kementerian lembaga terkait, sekarang telah terintegrasi menjadi satu pusat data kekayaan intelektual komunal antara DJKI, BRIN, Kemenparekraf, Kemendikbud, serta Badan POM,” ungkapnya.
Kelima, aplikasi indikasi geografis online. Aplikasi ini memudahkan seluruh pemerintah daerah yang ingin mendaftarkan potensi indikasi geografis daerahnya.
Keenam, DJKI menyediakan aplikasi e-pengaduan KI. Hal ini untuk memudahkan masyarakat untuk mengajukan aduan terkait sengketa pelanggaran KI. Tidak hanya itu, dalam menyiasati pelayanan publik di masa pandemi, DJKI membuat terobosan dengan membangun loket virtual. Hal ini dilakukan sebagai upaya DJK Idalam memberikan kemudahan pelayanan pasca permohonan KI kepada masyarakat.
“Setelah kami sampaikan kepada dewan juri, mereka menyampaikan bahwa DJKI Kemenkumham adalah salah satu kementerian lembaga yang cukup banyak program transformasi digitalisasinya,” ujar Razilu.
Melalui raihan Top Digital Awards 2021, DJKI dinilai berhasil melakukan tata kelola teknologi informasi (TI) terkait kebijakan, organisasi, penerapan sistem dan prosedur yang baik dan menjalankan teknologi tersebut secara konsisten dengan perbaikan yang berkesinambungan.
Selain itu, DJKI juga dinilai berhasil mengimplementasikan teknologi digitalnya dengan penggunaan terpadu di semua unit kerja yang berdampak positif terhadap kinerja, daya saing, dan layanan kepada masyarakat. Tidak hanya itu, infrastruktur pendukung teknologi digital yang disediakan oleh DJKI dinilai telah sesuai dengan kebutuhan saat ini dan dapat dikembangkan untuk kebutuhan di masa mendatang.
Untuk penghargaan Top Leader on Digital Implementation 2021 yang diraih oleh Plt. Dirjen KI Razilu, dinilai layak diberikan, karena berkat komitmennya sebagai pimpinan yang konsisten melakukan perbaikan kualitas pelayanan publik. Mengingat, sebelum menduduki jabatan sebagai Plt. Dirjen KI, Razilu pernah menjabat sebagai Direktur Teknologi Informasi KI sebanyak dua periode yaitu pada 2012-2014 dan 2017-2018.
Saat menjabat Direktur Teknologi Informasi KI, Razilu berkontribusi memajukan DJKI melalui terobosannya dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk menciptakan kemudahan pelayanan KI.