Tidak dapat dimungkiri bila teknologi juga dapat memberikan pengaruh yang baik bagi perekonomian digital. Setidaknya hal inilah yang dibahas pada webinar “Transformasi Kemajuan Bangsa Melalui Literasi Digital” pada Rabu (16/6/2021).
Pada webinar dengan tema “Transformasi Kemajuan Bangsa Melalui Literasi Digital” yang diselenggarakan khusus bagi 14 kabupaten/kota di wilayah DKI Jakarta dan Banten ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yaitu Abdul Rohim (Redaktur Langgar.co), Ilham Faris (Kaizen Room), Sigit Widodo (Internet Development Institute), dan Betari Kinayungan (Kaizen Room).
Ilham Faris membuka webinar dengan menyampaikan bahwa banyak informasi yang kita dapatkan di internet. “Informasi yang didapatkan pun jangkauan dan cakupannya luas, tidak hanya dapat mengetahui perkembangan atau berita di Indonesia, tetapi juga internasional. Oleh karena itu, penting untuk memahami digital skills, yaitu kemampuan indvidu dalam mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat keras dan lunak teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta sistem operasi digital agar bisa menggunakan teknologi secara optimal dalam mendapatkan informasi yang bermanfaat,” jelasnya.
Abdul Rohim dalam pemaparannya mengatakan, “Kemajuan era digital seharusnya tidak mengubah budaya kita di dunia nyata. Jika tidak mampu memahami logika era digital ini secara holistis, ini akan menyebabkan kita terjebak pada nalar konsumtif yang tidak produktif.” Ia juga menambahkan bahwa media digital bisa meningkatkan solidaritas sesama manusia, seperti membuat campaign bantuan atau menggalang dana serta menambah relasi yang lebih banyak lagi. “Nilai-nilai ini sebenarnya selaras dengan yang terkandung dalam Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” ia tambahkan.
Sigit Widodo kemudian memaparkan, “Kemampuan dan literasi digital adalah satu dari lima dasar ekonomi digital. Jika memiliki tingkat digital skill yang bagus, ini dapat memberikan kemudahan untuk mendapatkan manfaat di media sosial.” Ia juga memaparkan bahwa nilai ekonomi digital Indonesia kita sudah terbilang cukup baik, bahkan mengungguli beberapa negara Asia Tenggara, seperti Malaysia, Filipina, dan Singapura. “Ini dapat dilihat dari fakta bahwa Indonesia adalah negeri para unicorn, yang dua perusahaan yang besar saat ini baru saja melakukan merger yaitu Gojek dan Tokopedia. Pengaruhnya sangat berdampak baik bagi perekonomian Indonesia,” ia sampaikan.
Betari Kinayungan melanjutkan webinar dengan memaparkan, “Kita harus dapat menyadari bahwa rekam jejak digital akan terus ada di media sosial. Untuk kita, harus berhati-hati dalam men-share sesuatu di media sosial. Harus berhati-hati juga dalam men-share data-data ke suatu platform.” Selain itu, penting untuk mengetahui cara melindungi identitas digital dan data pribadi di platform digital. Beberapa cara di antaranya adalah memastikan identitas penerima data, selalu melakukan double checking, memeriksa perizinan akses aplikasi, serta membaca syarat dan ketentuan aplikasi yang digunakan.
Saat sesi tanya jawab, ada peserta webinar yang menanyakan cara mengedukasi masyarakat tentang critical thinking agar bijak menggunakan media sosial, mengingat bahwa netizen Indonesia disebut sebagai pengguna media sosial paling tidak sopan se-Asia Tenggara. Abdul Rohim menjawab “Secara harfiah, hal ini kembali kepada diri kita masing-masing dan kepada nilai-nilai prinsip ideologi kita sebagai warga negara Indonesia, yaitu Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, yang selalu ditegaskan untuk diterapkan dalam berinteraksi di ranah digital pun.
Seperti yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo, “Literasi digital adalah kerja besar. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Perlu mendapatkan dukungan seluruh komponen bangsa agar semakin banyak masyarakat yang melek digital.” Ia juga memberikan apresiasi pada seluruh pihak yang terlibat dalam Program Literasi Digital Nasional. “Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar, bisa mendorong berbagai inisiatif di tempat lain, melakukan kerja-kerja konkret di tengah masyarakat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif,” ujar Presiden Joko Widodo.
Seri webinar Indonesia #MakinCakapDigital terbuka bagi siapa saja yang ingin menambah wawasan dan pengetahuan mengenai literasi digital sehingga sangat diharapkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Rangkaian webinar ini akan terus diselenggarakan hingga akhir 2021, dengan berbagai macam tema yang pastinya mendukung kesiapan masyarakat Indonesia dalam bermedia digital secara baik dan etis. Para peserta juga akan mendapatkan e-certificate atas keikutsertaan webinar. Untuk info lebih lanjut, silakan pantau akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.