Pengembangan masyarakat Indonesia perlu diterapkan pada masa sekarang agar berdaya dan mencapai potensi terbaiknya, khususnya terkait pemanfaatam teknologi digital. Hal ini menjadi penting karena fasilitas dan optimasi ekonomi dan bisnis sudah banyak berbasis digital, dan tidak dapat dimungkiri terjadi standardisasi dan integrasi pelayanan.

Adapun hal yang harus dilakukan untuk menghadapi revolusi digital adalah memiliki kemampuan critical thinking, communication, creativity, dan collaboration, alih-alih hanya menghabiskan waktu di Internet tanpa bersikap produktif.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Pengembangan SDM Melalui Literasi Digital”. Webinar yang digelar pada Rabu (21/7/2021) diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Ali Elanshory (Account Executive MNC Group), Muhammad Taufan Akbar (Founder Penerbit Nyala), Khuriyatul Husna, M.P.A. (Universitas Lancang Kuning & IAPA), Aidil Wicaksono (Kaizen Room), dan Mohwid (Presenter & Mahasiswa S3 Doktoral) selaku narasumber.

Pengembangan SDM

Dalam pemaparannya, Khuriyatul Husna, M.P.A. menyampaikan, “Pengembangan SDM berkaitan dengan pengalaman belajar terencana dalam kurun waktu tertentu dalam mengubah perilaku peran seseorang di masa depan ke arah yang lebih baik.”

Dengan adanya transformasi digital, lanjut Khuriyatul, pengembangan SDM erat kaitannya dengan kecakapan menggunakan teknologi, terutama penggunaan teknologi dengan penuh tanggung jawab. “Oleh karena itu, SDM harus memiliki daya tahan digital dan mampu mengarungi internet secara aman dan beretika. Perlu diperkuat lagi pengetahuan bahwa dalam bermedia digital harus memperhatikan tata krama dan aturan dalam menggunakan internet.”

Para partisipan yang hadir juga dipersilakan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Nanda Hashifah menyampaikan pertanyaan, “Bagaimana jika kita tidak paham akan pentingnya ruang lingkup etika digital dan apa yg harus kita lakukan agar kita bisa memahaminya?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Khuriyatul Husna, M.P.A. “Salah satu caranya adalah mengikuti literasi digital untuk menambah pemahaman kita. Tidak hanya cakap, tetapi kita harus memerhatikan tata krama dalam bermedia digital. Harus sadar etika yang berlaku di dalam dunia riil juga harus berlaku di dunia digital. Kita harus memiliki integritas dan jujur dalam berinteraksi menggunakan internet. Segala tindakan sekecil apapun harus bisa dipertanggung jawabkan.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kabupaten Pandeglang. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.