Berikut ini adalah testimoni dari salah satu konsumen Daihatsu Mandiri Selaras Serpong, Celcinius B WR, yang merasakan layanan dari Daihatsu saat ia menjadi korban banjir.
“Saya sangat semangat menyambut tahun baru 2020 ini, yang rencananya saya dan keluarga kecil saya ingin pergi ke Puncak, Bogor, dengan mobil Sigra M MT hitam baru yang dibeli di PT Tri Mandiri Selaras Gading Serpong.
Rasa bahagia kami seketika berubah menjadi kesedihan yang luar biasa di saat banjir melanda rumah kami, tepatnya pada 31 Desember 2019 hingga 2 Januari 2020. Hujan yang mengguyur Jakarta membuat rumah kebanjiran. Saya dan suami bingung dan panik karena sudah tidak bisa menyelamatkan harta benda kami saat air dengan begitu cepatnya masuk ke rumah kami.
Singkat cerita, pada 2 Januari 2020, saya mendapat telrpon dari Mbak Panjrah, CRO PT Tri Mandiri Selaras, tempat saya membeli mobil. Mbak Panjrah bermaksud menanyakan kabar saya dan kepuasan saya atas layanan pengalaman membeli mobil kemarin. Namun, kondisi jadi berubah seketika, karena saya mengabarkan bahwa saya dan keluarga yang terdampak banjir. Saya menceritakan keadaan saya yang sedang susah saat itu karena semua harta saya terendam banjir dan kami tinggal di pengungsian.
Namun, pada siang harinya, Mbak Panjrah datang bersama rekan Daihatsu Tri Mandiri Selaras Serpong membawakan makanan, obat-obatan, serta membantu kami membersihkan sisa-sisa banjir. Saya sangat kaget karena tidak menyangka Mbak Panjrah mau datang dan memberi bantuan kepada kami dan orang-orang di sekitar rumah kami yang menjadi korban banjir.
Tak hanya itu, Mbak Panjrah bersama karyawan PT Tri Mandiri Selaras juga membantu menderek mobil saya ke bengkel Astra karena mobil saya sudah tidak bisa jalan setelah terendam banjir. Sekaligus membantu membawa anak saya ke rumah sakit kerena anak saya diare dan sangat lemas. Sampai saat ini, saya masih belum percaya atas pelayanan Mbak Panjrah kepada keluarga kami dan masyarakat di sekitar kami.
Padahal dulu saya pernah datang ke kantor beliau sambil marah-marah kepada Mbak Panjrah karena suatu kesalahpahaman. Namun, kemarin saya melihat begitu tulusnya mereka membantu saya tanpa memiliki rasa benci. Saya pun menyesal karena pernah marah secara berlebihan kepada mereka.
Ini bukan sekedar pelayanan yang saya rasakan tapi lebih dari layanan sepenuh hati dan rasa kemanusiaan yang sungguh-sungguh melayani dengan tulus. Memperlakukan kami layaknya keluarga yang membuat saya tidak mampu berkata-kata lagi. Tanpa sadar, air mata saya menetes melihat mereka membantu saya.”