Berdasarkan data yang diterbitkan World Economic Forum, terdapat 10 keahlian yang paling dicari di tahun 2025. Beberapa kategori skills yang harus dikuasai adalah kemampuan untuk problem-solving, lalu self-management untuk mengelola dirinya, kemampuan berinvestasi untuk bisa mendapatkan berbagai peluang, serta working with people untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki orang lain dan bagaimana kita bisa memanfaatkannya bersama-sama. Salah satu kemampuan penting lainnya adalah keterampilan dalam penggunaan dan pengembangan teknologi dalam mencari pendapatan, misal menggunakan citra content creator di suatu platfrom media untuk bisa menjual produknya sendiri.
Menyikapi hal itu, maka lembaga Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Kolaborasi dan Komunikasi di Era Digital.” Webinar yang digelar pada Kamis (8/7) diikuti oleh ratusan peserta secara daring.
Dalam forum tersebut hadir Aidil Wicaksono (Kaizen Room), Maureen Hitipeuw (Kaizen Room), Teguh Setiawan (Wartawan Senior), Djaka Dwiandi Purwaningtijasa, ST (Digital Designer & Photographer), dan Ones (Seniman) selaku narasumber.
Dalam pemaparannya, Teguh Setiawan menyampaikan informasi bahwa “Dalam berkomunikasi dengan budaya siber, diperlukan keterampilan seperti misalnya membagikan karya yang membuat Anda dan orang lain nyaman, hindari berbagi lokasi kecuali memang diinginkan, berhati-hatilah dengan perasaan orang lain dengan apa yang kita sampaikan, dan secara teratur memeriksa pengaturan privasi. Kita juga bisa berkolaborasi dengan berbagai keterampilan di dunia digital. Hal awal yang perlu dilakukan agar ini dapat terjadai adalah dengan menciptakan budaya guyub di ruang digital. Biasakan obrolan kita mengarah ke arah yang produktif, dan mulai belajar gotong royong untuk menghasilkan sesuatu dengan tiap orang yang memiliki kemampuan dan keahlian yang berbeda-beda agar bisa bersatu dalam berkarya. Dalam mengasah keterampilan berkolaborasi di dunia digital, kita harus mengikuti cara-cara seperti bentuk tim dan tentukan rancangan kerja, buat tim bekerja sama dalam mencari informasi relevan, bikin konten dengan saling melengkapi satu sama lainnya dengan keahliannya masing-masing, pastikan setiap orang ikut andil dan bekerja keras serta menghargai pendapat rekan kerja, dan presentasikan rencana kerja dengan tiap anggota tim berkontribusi.”
Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Alief Fauzy menyampaikan bahwa “Salah satu digital skills yang penting untuk melakukan digital marketing adalah copywriting. Bagaimana cara membuat copywriting yang baik, kreatif dan unik agar menarik perhatian para customer?”
Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Aidil Wicaksono, bahwa “Pada dasarnya, apapun usahanya coba bedakan fitur dengan benefit. Kadang ketika kita mendeskripsikan fitur, kita melupakan benefitnya. Untuk bisa menjadi benefit, kita harus menyampaikan pengalaman personal yang dapat dirasakan pula oleh customer.”
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Timur. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.
Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.