Borobudur memang fenomenal. Candi Buddha dari abad ke-9 ini selalu mampu menghadirkan inspirasi. Setelah sukses menggelar konser diva internasional Mariah Carey, kini Borobudur bersiap untuk event besar selanjutnya, Borobudur Marathon 2018, yang akan diselenggarakan pada 18 November 2018.

“Sport tourism ini bukan event biasa. Borobudur Marathon merupakan salah satu major race di Indonesia. Levelnya sudah mendunia. Kehadirannya selalu dinanti oleh para pencinta olahraga lari. Tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga mancanegara. Dan ini akan menjadi corong promosi yang baik bagi pariwisata Borobudur,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, Jumat (9/11).

Berbagai terobosan dilakukan pada lomba tahun ini. Salah satunya penggunaan blue line untuk membantu para pelari. Blue line adalah garis panduan pada rute lomba. Garis ini menandai rute terpendek dan terefisien dari start hingga finish. Dengan blue line, peserta berlari sesuai jarak. Pada akhirnya, ini bisa membantu tercapainya personal best.

Sertifikasi internasional

Bukan itu saja, sejak tahun lalu, rute Borobobudur Marathon sudah tesertifikasi Association of International Marathon and Distance Races (AIMS). Borobudur Marathon juga telah mengantongi sertifikat dari International Association of Athletics Federations (IAAF). Sertifikasi ini berlaku selama lima tahun.

Untuk bisa mendapatkannya pun bukan hal yang mudah. Pihak penyelenggara wajib mengikuti sejumlah prosedur ketat. Salah satunya mendatangkan pengukur jarak (course majeure) yang melakukan pengukuran menggunakan measuring wheel atau alat Jones Counter.

Foto-foto: dokumen Kemenpar

“Yang pasti impact-nya besar. Sport tourism efektif karena nilai media value atau media branding-nya tinggi. Media value yang didapat minimal bisa dua kali lipat dari direct impact turis yang datang karena dipromosikan oleh media nasional dan internasional sebelum, sesaat, dan sesudah acara. Ini tentu semakin mengangkat nama Borobudur,” kata Menpar.

Terobosan lain yang tak kalah penting adalah dengan adanya pacer. Pacer atau pemandu kecepatan adalah pelari yang bertugas memandu kecepatan peserta agar berlari sesuai target waktu tertentu. Pacer digunakan untuk semua kategori, yaitu full marathon, half marathon, dan 10K.

Inovasi lain yang dilakukan Borobudur Marathon 2018 adalah mengadakan friendship run. “Konsepnya adalah fun run, berjarak 3,7 kilometer. Event ini diadakan pada H-1 sebelum lomba berlangsung.

Reuni

Konseptor Borobudur Marathon 2018 Lukminto Wibowo mengatakan, Borobudur Marathon tahun ini akan menjadi ajang reuni. Khususnya bagi pelari-pelari internasional.

Borobudur Marathon 2018 akan diikuti setidaknya 10 ribu peserta dari 80 negara, sebanyak 300 peserta di antaranya adalah pelari dari mancanegara.

“Borobudur Marathon akan menempuh jarak 42,195 kilometer dengan kategori 10K, half maraton, dan full maraton. Hingga saat ini, setidaknya 300 peserta mancanegara yang ikut mendaftar. Di antaranya dari Malaysia, Kenya, Singapura, Brunei Darussalam, Kanada, Denmark, Italia, Jepang hingga Ceko,” papar Lukminto.

Secara terpisah, Staf Khusus Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Esthy Reko Astuti tidak meragukan eksistensi dari Borobudur Marathon. Dilaksanakan sejak 2012, event ini layak masuk ke dalam 100 Wonderful Events Indonesia 2018 Kementerian Pariwisata.

“Eksistensinya luar biasa. Selalu mampu mengundang wisatawan datang, termasuk juga wisatawan mancanegara. Terobosan pun selalu dilakukan sehingga memanjakan para peserta,” ungkap Esthy. [*]

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 13 November 2018.