Merespons kekhawatiran masyarakat tentang menyebarnya virus korona beberapa waktu terakhir, Universitas Airlangga (Unair) menggelar rapat bersama pihak-pihak terkait. Rapat bersama ini dilakukan sebagai respons Unair yang memiliki lembaga bernama Lembaga Penyakit Tropik (LPT) atau Institute of Tropical Diseases yang dapat melakukan diagnosis terhadap virus korona.

Koordinator Penanganan Korona Universitas Airlangga Prof Soetjipto dr MS PhD menegaskan, pada prinsipnya, Unair ingin membantu pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dalam mendeteksi seseorang terkena infeksi virus korona.

Rapat koordinasi ini dihadiri berbagai pihak, antara lain Wakil Rektor I; Direktur Utama RS Dr Soetomo Surabaya; Direktur Pendidikan Profesi dan Penelitian RS Dr Soetomo Surabaya; Direktur RS Universitas Airlangga; Wakil Direktur Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan RSUA; Dekan dan Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran; Ketua dan Sekretaris LPT; Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI) Prof Soetjipto dr MS PhD; dan Prof Dr Fedik Abdul Ratam drh di Ruang Rapat Rektor Unair, Rabu (5/2/2020).

Prof Soetjipto dr MS PhD (Ketua Kelompok Studi Hepatitis UNAIR).

Prof Tjip mengatakan, Unair memiliki sarana-prasarana, dalam hal ini LPT, dan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Hal ini tidak lepas dari hasil kerja sama puluhan tahun yang telah dijalin antara Unair dan Kobe University, Jepang. Hubungan baik itu mendapat apresiasi internasional. Prof Tjip menambahkan, melalui Kobe University, LPT Unair dapat melakukan akses ke GISAID di Jerman. Dengan mengakses Genome Coronavirus, LPT Unair bisa  mendapatkan primer yang spesifik untuk mendeteksi Coronavirus 2019. Akurasinya mencapai 99 persen.

“Teknik yang digunakan untuk memeriksa sudah sering kita lakukan, yaitu teknik PCR (polymerase chain reaction), teknik untuk mengamplifikasi atau menggandakan suatu frakmen DNA dari mikroorganisme yang ingin kita periksa. Kuncinya memiliki primer yang spesifik,” ujar Prof Tjip. Institusi di Indonesia saat ini yang memiliki nomor spesifik, yaitu Balitbangkes dan LPT Unair.

Prof Tjip menegaskan bahwa pada prinsipnya semua yang hadir siap mem-backup untuk diagnosis dan perawatan. Diagnostik melalui LPT, dan perawatan melalui RSUA-RS Dr Soetomo. Pihaknya menyebut akan mengirim surat ke Litbangkes, menyatakan kesiapan Unair dalam membantu Litbangkes dalam membantu menegakkan diagnosis virus korona. [AYA]