Tak dapat dimungkiri, perkembangan dunia digital telah menyasar ke segala sisi kehidupan. Saat ini, rasanya hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi.

Namun, masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut secara baik, sehingga masih banyak masyarakat terpapar oleh informasi yang tidak benar.

Menyikapi hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar seri webinar literasi digital #MakinCakapDigital dengan tema “Suara Demokrasi di Ranah Digital”. Webinar yang digelar pada Jumat, 12 November 2021 di Kabupaten Lebak, diikuti oleh puluhan peserta secara daring.

Webinar ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yakni Aidil Wicaksono (CEO Pena Enterprise), Alviko Ibnugroho (Financologist, Motivator Keuangan dan Kejiwaan Keluarga, IAPA), M Nur Arifin (Peneliti/Antropolog), dan Samuel Berrit Olam (Founder dan CEO PT Malline Teknologi Internasional).

Aidil Wicaksono membuka webinar dengan mengatakan, nilai-nilai utama dunia digital, antara lain kreativitas, kolaborasi, dan kritis. “Kreativitas di mana kreativitas dapat dikembangkan melalui pengalaman menggunakan media digital yang meliputi keterampilan mengolah kata, suara, angka, gambar, hingga pengenalan berbagai platform seperti media sosial, aplikasi layanan, situs, dan lain sebagainya.”

Bisa dibilang bahwa kemampuan dan kreativitas kita untuk menjelajahi berbagai sudut dan potensi media digital ini menjadi sangat penting. Lalu kolaborasi, di mana media digital yang cakupannya nyaris tak terbatas memungkinkan kita untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan berbagai pihak.

Dalam hal ini, keterampilan berkomunikasi, bernegosiasi, menghargai pendapat orang lain, hingga delegasi harus dapat kita kuasai. Kemudian kompetensi dalam berpikir kritis menjadi sangat penting untuk dimiliki kita, terlebih ketika berhadapan dengan media digital yang memuat berbagai konten dan pesan dengan nilai yang berbeda-beda.

“Berpikir kritis juga penting ketika kita mengakses maupun memanfaatkan media digital yang ditujukan untuk hal positif, khususnya sebagai masyarakat yang berbudaya,” jelasnya.

Allviko Ibnugroho menambahkan, literasi budaya yakni kemampuan individu dan masyarakat dalam bersikap terhadap lingkungan sosialnya sebagai bagian dari budaya itu sendiri.

“Sementara transformasi budaya merupakan tindakan nyata dari perkembangan akal atau pikiran manusia,” tuturnya. Adapun beberapa keuntungan yang bisa kita rasakan jika mampu positif melestarikan nilai-nilai Pancasila yakni lebih mudah membedakan berita hoaks dan berita benar.

Seseorang yang positif dalam penggunaan internet dan menjunjung nilai-nilai Pancasila, tentu tidak mudah percaya hanya dengan membaca satu berita dari satu sumber saja.

Selain itu juga open minded, lebih bijak, dan lebih dewasa dalam berpikir karena wawasan yang terbuka luas. Mampu memanfaatkan media online untuk terus belajar hal baru, akan menjadikan kita pribadi yang lebih bijak.

Wawasan yang terbuka luas dan pengetahuan yang semakin bertambah tentu akan menjadikan kita semakin dewasa dalam berpikir. Ibarat padi, makin tua makin merunduk. Mampu berperan penting dalam memajukan bangsa ini. Cita-cita untuk memajukan bangsa, tentu akan mampu membuat kita berperan penting dalam memajukan bangsa.

M Nur Arifin turut menjelaskan, setiap orang berhak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi, hak ini mencakup kebebasan untuk berpendapat tanpa intervensi dan untuk mencari, menerima, dan berbagi informasi dan ide melalui media apapun dan tanpa memandang batas negara.

“Setiap orang berhak untuk berpendapat tanpa diintervensi. Setiap orang berhak atas kebebasan berekspresi, hak ini wajib mencakup hak untuk mencari, menerima dan berbagi informasi dan ide dalam segala bentuknya, tanpa memandang batas negara, baik secara lisan, tertulis maupun cetak, dalam bentuk seni, atau melalui media lainnya yang dikehendaki,” ungkapnya.

Dalam sesi KOL, Fahri Azmi mengatakan, internet memberikan banyak dampak positif untuk membantu memberikan kemudahan bagi kita dalam melakukan kegiatan sehari-hari, di internet juga banyak terdapat informasi-informasi bermanfaat yang kita butuhkan.

“Kita dapat memanfaatkan internet dalam artian positif dalam menambah ilmu dan pengetahuan baru tentang berbagai hal. Kita harus dapat saling menghargai atau satu sama lain dan meningkatkan toleransi di era digital ini,” pesannya.

Salah satu peserta bernama M Ridwan menanyakan, adakah strategi khusus yang dapat kita lakukan agar generasi muda khususnya pelajar dapat tetap memanfaatkan teknologi untuk lebih bijak dalam memilih setiap informasi?

“Kita bisa mulai dari diri sendiri mulai dari niat dan konsisten dalam mempelajari suatu hal, kita seharusnya dapat memanfaatkan teknologi digital sebaik mungkin,” jawab Aidil.

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kabupaten Lebak. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten dan @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat. [*]