Penipuan daring adalah jenis kejahatan siber berupa penipuan yang menggunakan internet dan melibatkan penyembunyian informasi atau pemberian informasi salah dengan tujuan mengambil uang, properti atau warisan dari korban. Kasus penipuan online dari e-commerce dan media sosial mencapai 160 ribu lebih kasus pada 2020. Penipuan dilakukan dengan modus mengajak pembeli melakukan transaksi di luar e-commerce, dan modus lainnya adalah mengambil alih akun e-commerce dna mengambil saldo uang digital yang ada di akun. Oleh karena itu, baiknya kita sebagai pengguna media digital memahami cara mengenal berbagai modus dan bentuknya, dan lebih penting lagi cara untuk terhindar darinya agar kita tidak menjadi korban.
Menyikapi hal itu, maka lembaga Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Keamanan Berinternet: Mencegah Penipuan di Ranah Daring”. Webinar yang digelar pada Selasa, 19 Oktober 2021, pukul 13:00-15:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.
Dalam forum tersebut hadir Dewi Rahmawati, MKom (Product Manager Localin), Antonius Galih Prasetyo (Sosiologi & Penulis), E Sumadhiningrat (Mekar Pribadi, Praktisi Pendidikan & Seniman), Denisa N Salsabila (Kaizen Room), dan Neisha Sylvia (TV Host) selaku narasumber.
Dalam pemaparannya, E Sumadhiningrat menyampaikan informasi penting bahwa “Tujuan literasi digital adalah untuk membangun kecakapan hidup dalam menggunakan data dan informasi yang diperoleh dari media digital dan mengolahnya menjadi pengetahuan serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari–hari. Bagaimana mencegah penipuan di ranah daring? Pastinya selalu waspada terhadap tautan pengelabuan termasuk permintaan verifikasi identitas; sebaiknya cari informasi lengkap di situs web resmi dan selalu meminta verifikasi. Selain itu, cek-ricek dari mana asal pesan yang diterima, sebaiknya hubungi layanan perusahan tapi jangan melalui nomor yang ada dalam pesan. Teliti typografi dan kualitas teks pesan; adakah kesalahan tata bahasa atau kata yang hilang, karena perusahaan resmi harusnya sangat memperhatikan bahasa surat. Jangan mudah tergiur dengan tawaran barang yang sangat murah di internet, serta jaga keamanan data pribadi gunakan password aman dan anti secara berkala.”
Neisha Sylvia selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa literasi adalah pemahaman bahwa internet ini sudah mengubah pola hidup dan budaya manusia sendiri; dalam belajar, bekerja, juga berkomunikasi dan berbelanja. Walau begitu, ternyata ada sisi negatifnya, yaitu pengaruh negatif yang terjadi di berbagai media berupa penguatan gambar porno, pembohongan, bahkan sampai ke penipuan online. Ia mengatakan bahwa seringkali perilaku kita di dunia maya terbawa ke dunia nyata dan akan menimbulkan efek negatif yang bahkan bisa sampai mempengaruhi orang-orang terdekat kita. Oleh karena itu, ia sampaikan agar kita memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan mengenal dunia digital dengan baik, serta memahami kedua sisinya (positif dan negatif).
Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Dwi Rania menyampaikan pertanyaan “Bagaimana mengedukasi para anak millennial khususnya soal norma digital media sosial, karena mereka beranggapan bahwa ada undang-undang yang melindungi kebebasan berekspresi di dunia digital?”
Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Antonius Galih Prasetyo, bahwa “Terkait dunia digital ini oleh anak remaja milenial, remaja kita bebas berekspresi dan berpendapat. Memang hanya bisa diingatkan hal itu baiknya dilakukan di ruang pribadi atau ke teman dekat saja agar aman, tetapi lebih tepatnya perlu diberi pemahaman lain bahwa berekspresi juga ada batasan karena dibatasi oleh hak orang lain.”
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Barat. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.
Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.