Tak dapat dimungkiri, perkembangan dunia digital telah menyasar ke segala sisi kehidupan. Saat ini, rasanya hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi. 

Namun, masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut secara baik, sehingga masih banyak masyarakat terpapar oleh informasi yang tidak benar.

Menyikapi hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar seri webinar literasi digital #MakinCakapDigital dengan tema “Mari Berbahasa yang Benar dan Beretika di Ruang Digital”. Webinar yang digelar pada Senin (18/10/2021) di Kabupaten Lebak, diikuti oleh puluhan peserta secara daring. 

Webinar ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yakni Khairul Anwar – Marketing & Communication Specialist, M. Nur Arifin – Peneliti/Antropolog, Trisno Sakti Herwanto, SIP,MPA –IAPA dan Mikhail Gorbachev Dom – Peneliti di Institut Humor Indonesia Kini.

Cakap bermedia

Tema yang dibahas oleh masing-masing narasumber meliputi digital skills, digital ethics, digital culture, dan digital safety. Khairul Anwar membuka webinar dengan mengatakan, individu yang cakap bermedia digital dinilai mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital.

M. Nur Arifin menambahkan, saat ini terjadi perubahan budaya analog ke digital. “Perubahan budaya sebagai keniscayaan masyarakat sedang menikmati peradaban baru,” tuturnya.

Menurutnya, saat ini masyrakat tengah berada di era kelimpahan informasi dan komunikasi, baik positif maupun negatif, dalam berbagai platform media digital. Sehingga diperlukan adaptasi.

Survei Microsoft 2020 (February 2021) pada 58.000 orang di 32 negara, netizen Indonesia paling tidak sopan di Asia Tenggara. Ujaran kebencian, perundungan dan hoaks menjadi penyebab netizen berperilaku tidak sopan di ruang digital.

Trisno Sakti turut menjelaskan, masyarakat harus memiliki nilai kebenaran saat menggunakan teknologi digital. “Etiket merupakan dasar sikap ketika berhubungan dengan orang lain,” ujarnya. Maka, berhati-hati dan memahami rambu-rambu bersosialisasi secara digital. Dunia maya sama dengan dunia nyata, terdapat ranah publik dan privat.

Sebagai pembicara terakhir, Mikhail Gorbachev Dom mengatakan, Indonesia terdiri dari berbagai budaya atau multikultural maka perlu bagi kita untuk dapat menghormati budaya masing-masing. 

“Gunakanlah media digital dengan sebaik mungkin, dengan membanjiri konten-konten positif menggunakan platform yang telah tersedia di dunia digital, sekaligus juga bisa membantu kita dalam mengembangkan bakat atau hobi,” paparnya.

Literasi digital

Dalam sesi KOL, Riska Yuvista mengatakan, media sosial memberikan dampak positif, di mana kita dapat berkomunikasi dengan mudah serta melakukan pembelajaran jarak jauh. Sehingga, perlu bagi kita untuk menguasai literasi digital agar kita dapat memanfaatkan media digital dengan baik.

“Seperti terlindung dari berita hoaks, agar tidak salah langkah dan arah dan bisa memilah-milah informasi yang benar. Kita dapat mengembangkan diri sebaik mungkin. Kita harus bisa membangun brand image yang positif melalui media sosial yang ada,” jelasnya.

Dalam webinar ini, para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Sekar Mirah menanyakan, bagaimana cara membina agar pengguna literasi digital kita lebih santun?

“Untuk membina agar hal itu bisa menggelinding kita harus memperbanyak literasi digital kita, biasakan dalam membaca suatu informasi harus dibaca keseluruhan tidak sepotong-sepotong. Perlu juga adanya pendidikan karakter dari lingkungan terdekat terutama dari keluarga dulu. Harus bisa juga memilih lingkungan,” jawab Khoirul.

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kabupaten Lebak. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui Instagram @siberkreasi.dkibanten dan @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, terutama kepada Kominfo. Mengingat program literasi digital ini hanya akan berjalan dengan baik dan mencapai target 12,5 juta partisipan, jika turut didukung oleh semua pihak.