Simposium Internasional Budaya Jawa atau International Symposium on Javanese Culture 2024 bertajuk “Traditional Ceremonies in The Sultanate of Yogyakarta” mendapat sambutan positif masyarakat. Karena antusiasme masyarakat yang kian membludak, Keraton Yogyakarta pun membuka kembali registrasi untuk kegiatan tersebut.
Acara yang digelar dalam rangka Peringatan Ulang Tahun Ke-35 Kenaikan Takhta atau Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan Hamengku Bawono Ka-10 dan GKR Hemas dalam tahun masehi ini begitu diminati masyarakat, khususnya kalangan akademisi.
Agenda Simposium Internasional yang diselenggarakan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat selama 2 hari pada Sabtu-Minggu (9-10/3/2024) di The Kasultanan Ballroom Royal Ambarrukmo Yogyakarta, ini sejatinya telah ditutup masa registrasinya pada Sabtu (2/3) lalu.
Penghageng Kawedanan Tandha Yekti sekaligus Ketua Panitia Pelaksana GKR Hayu mengungkapkan, pihaknya kembali membuka pendaftaran untuk acara tersebut. “Sebenarnya masa registrasi atau penjualan tiket sudah tutup Sabtu (2/3) kemarin. Namun, ternyata ini setelah ada konser Yogyakarta Royal Orchestra di Jakarta kemarin (Jumat-Sabtu, 1-2/3), kami dapat kabar banyak akademisi yang berminat untuk mendaftar, tetapi sudah tutup. Sementara kuota untuk hadir di lokasi atau onsite sudah penuh, jadi kami buka kembali kesempatan untuk online,” ungkapnya.
Antusiasme yang luar biasa dari masyarakat ini membuat penjualan tiket untuk kategori online melalui Zoom Meeting kembali dibuka mulai Selasa (5/3) dan akan ditutup pada Kamis (7/3) pukul 23.59 WIB.
Pembagian kategori berdasarkan pada peserta dalam dan luar negeri, serta bundling 2 hari ataupun satuan per hari. Adapun dalam dua hari simposium, para panelis yang terpilih melalui mekanisme call for paper akan memaparkan hasil penelitiannya terkait tema yakni “Upacara Adat di Kesultanan Yogyakarta” dalam 4 sub-tema: sejarah; seni dan pertunjukan; daur hidup; serta lintas budaya yang terbagi dalam 2 hari penyelenggaraan.
Srimpi Wiraga Pariskara
Pada pembukaan simposium di hari pertama (9/3) akan hadir pula Srimpi Wiraga Pariskara, tari srimpi Yasan Dalem Enggal (karya baru) Sri Sultan Hamengku Bawono Ka-10 yang akan tampil perdana pada acara tersebut.
Penghageng Kawedanan Kridhamardawa KPH Notonegoro yang bertanggung jawab atas Srimpi Wiraga Pariskara mengungkapkan, tarian pembuka dalam simposium besok akan menjadi satu beksan (tarian) yang sangat istimewa, karena Srimpi Wiraga Pariskara ini merupakan karya tari srimpi pertama Ngarsa Dalem sejak Sri Sultan Hamengku Bawono Ka-10 bertakhta.
“Banyak inovasi dan pembaruan yang akan hadir dalam tarian ini, jadi sangat sayang jika dilewatkan,” ungkap KPH Notonegoro.
Gusti Hayu menambahkan, demi mempersiapkan segala sesuatunya dengan lebih maksimal, segala jenis penjualan tiket untuk simposium hanya dilayani secara online melalui laman symposium.kratonjogja.id.
“Demi kenyamanan bersama, kami tidak melayani transaksi tiket on the spot di Royal Ambarrukmo pada hari H. Kami berterima kasih sekali atas antusiasme masyarakat untuk simposium tahun ini, dan semoga penambahan kuota untuk sesi daring dengan Zoom Meeting ini dapat memfasilitasi teman-teman yang belum sempat mendaftarkan diri sampai dengan tanggal 2 kemarin,” pungkas Gusti Hayu.