Sekarang ini anak muda merupakan pemicu terbesar berkembangnya ekonomi kreatif melalui konten digital. Lantas harus mengetahui cara pendampingan terhadap anak sejak usia dini untuk mengenalkan media sosial dengan baik agar bisa mengasah keterampilan mereka sesuai karakter yang dimilikinya dalam dunia digital dan untuk menuai ide yang bisa menjadi bisnis yang berkelanjutan.
Banyak pendidik yang sudah menggunakan tools untuk mengajar ke anak-anak didik. Kalau anak dikekang terlalu kuat maka bisa berontak, maka kita bisa kenalkan dengan literasi digital. Hal yang perlu kita tanamkan kepada mereka di awal bahwa ruang digital tidak harus dijadikan untuk bebas melakukan apa saja, namun bila terliterasi digital dengan baik, mereka akan bisa melakukan banyak hal yang membawa dampak positif.
Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Membangun Karakter dan Kecerdasan Anak di Era Digital”. Webinar yang digelar pada Jumat (15/10/2021), pukul 14:00-16:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.
Dalam forum tersebut hadir Dr. Ayuning Budiati, S.I.P., M.P.P.M. (Universitas Sultan Agung Tirtayasa & IAPA), Tb Ai Munandar (Dekan FTI Universitas Serang Raya Banten), Dr. Dwiyanto Indiahono (Dosen Kebijakan Publik Universitas Jenderal Soedirman), Nur Hamzah (Digital Media & Communication Specialist), dan Sheila Siregar (Public Relations) selaku narasumber.
Karakter
Dalam pemaparannya, Dr. Ayuning Budiati, S.I.P., M.P.P.M. menyampaikan, “Karakter merupakan sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lainnya. Karakter adalah sifat batin manusia yang memengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku atau kepribadian. Untuk membentuknya dapat dimulai dari diri sendiri, dari yang kecil dan dari sekarang; diri kita sendiri dapat menjadi role model untuk orang lain dan kemudian ditularkan. Hal ini dapat diterapkan dalam hal berkomunkasi online, khususnya terhadap mengenai informasi dan konten yang sangat banyak jumlahnya di internet.
Dengan memiliki karakter yang baik saat berselancar di internet, kita dapat terlatih untuk menyelesaikan masalah secara tepat serta berinteraksi di dunia online dengan aman dan legal. Beberapa keterampilan dasar dalam berkomunikasi secara digital meliputi cara menggunakan browser, koneksi ke internet, membuat password yang aman, komunikasi online, membuat email address, mengirim email dengan aman di internet, menggunakan attachment di internet, serta menggunakan berbagai macam sosial media yang ada.
Selain itu, adapun beberapa keterampilan dasar mengenai konten dan komunikasi digital, seperti menggunakan search engines untuk mendapatkan informasi secara online (memiliki keterampilan memilah-milih mana konten yang reliable atau tidak), membuat curriculum vitae dengan software tertentu atau aplikasi di internet, serta dapat menggunakan berbagai software secara tepat dan bermanfaat.”
Sheila Siregar selaku narasumber Key Opinion Leader menyampaikan, dampak positif dan negatif dari kemajuan teknologi dan internet sudah pasti ada, seperti mata uang ada dua sisinya. Positifnya adalah bisa berkomunikasi, update informasi menjadi cepat, belajar bersama-sama melalui daring, dan mencari promosi lewat online. Dampak negatifnya adalah banyaknya informasi bohong, hoaks, serta hate speech atau ujaran kebencian.
Hal yang perlu kita lakukan adalah sama-sama belajar literasi digital agar bisa membekali diri sendiri untuk menghadapi dampak negatif dari dunia digital. Kita bisa memanfaatkan teknologi dengan benar maka ada dampak positifnya; sekarang mau belajar dan update informasi bisa dilakukan di ruang digital dengan sangat cepat. Mau tidak mau di era digital ini kita harus beradaptasi untuk hidup berdampingan dengan teknologi digital.
Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Maulana Adi Firmansyah menyampaikan pertanyaan, “Begitu hebatnya dan luar biasanya teknologi yang dibuat oleh manusia ini, apalagi dengan adanya pandemi global sehingga mendorong sekali untuk semua orang menggunakan teknologi masa kini agar memudahkan aktivitas kita untuk pendidikan dan lain sebagainya. Walau begitu, bagaimana kita sebagai orang yang memanfaatkan teknologi ini agar produktif dan bagaimana kita mengatur waktu dalam menggunakannya agar tidak lupa waktu?”
Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Tb Ai Munandar, bahwa “Kalau lupa waktu karena belajar dan membaca tidak apa, tapi kalau lupa waktu karena game maka bisa menjadi kecanduan. Kita bisa membuat daftar kegiatan-kegiatan yang menjadi prioritas di setiap waktu, namun perlu juga untuk konsisten dan komitmen untuk menjalankan kegiatan yang sudah di daftar tersebut.”
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Selatan. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.
Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.