Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya terus memperluas aktivitas kepedulian kampus di seluruh Indonesia, kali ini, memilih desa terpencil dan tertinggal di daerah Ledongara, Desa Karuni, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, dengan mendirikan pembangkit listrik tenaga matahari (surya) guna memberikan penerangan yang sangat diperlukan warga kawasan tersebut.

Warga sekitar menyambut antusias pada acara peresmian penggunaan listrik tenaga surya di Desa Karuni, Rabu (8/6/2022), yang dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, pemuka adat, Rektor Unika Atma Jaya Dr Agustinus Prasetyantoko, serta Bupati Sumba Barat Daya dr Kornelius Kodi Mete.

pembangunan listrik

Bagi Stepanus Molo Koro, tokoh adat setempat, adanya pembangkit listrik, tidak sekadar memberikan penerangan, tetapi juga membuka harapan dan masa depan bagi warga tertinggal tersebut karena memberikan peluang untuk mengejar ketertinggalannya selama ini dan bisa melaksanakan pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Dengan adanya listrik ini, kami bisa memperoleh banyak hal untuk bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan lainnya, seperti kegiatan sosial dan kemasyarakatan menjadi lebih baik lagi,” kata Koro.

pembangunan listrikSementara itu,  tokoh pemuda setempat, Emanuel Koro, mengatakan, kehadiran listrik tenaga surya akan lebih terasa sekali bagi upaya peningkatan pendidikan, terutama untuk anak-anak saat belajar pada malam hari.

Rektor Unika Atma Jaya Dr A Prasetyantoko yang tampak sekali terharu dengan antusiasme warga Ledongara, Desa Karuni itu, mengatakan,penerangan yang kini telah dimiliki oleh warga hendaknya menjadi momentum penting untuk mengupayakan perubahan dan pemberdayaan masyarakat.

pembangunan listrik

“Pengadaan pembangkit listrik tenaga surya ini mengacu pada tema besar kampus dalam melaksanakan kepeduliannya kepada masyarakat yang merupakan bagian dari program pembangunan keberlanjutan melalui pelestarian lingkungan yang holistis, penerapan teknologi dalam kehidupan, dan mengembangkan solidaritas sosial,” kata ekonom tersebut.

Prasetyantoko mengatakan, tujuan pembangunan keberlanjutan ini berdasarkan dari Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya terkait energi bersih dan terjangkau. Sejalan dengan SDGs tersebut, program ini berkontribusi secara riil dalam menjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk warga masyarakat di Ledongara.

Baca juga: 

Kegiatan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya tersebut bisa terlaksana dengan cepat berkat kerja sama Unika Atma Jaya dengan PT Bank Central Asia Tbk dalam program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) melalui aktivitas community development berbasis pada energi terbarukan (renewable energy). Daerah Ledongara Desa Karuni, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, tergolong sebagai kawasan 3T, yaitu daerah terdepan-terpencil-tertinggal. [AYA]