Sekolah Vianney mengadakan event selama 6 hari pada 7–12 Oktober 2019. Ini merupakan event 2 tahunan Sekolah Vianney. Sekolah Vianney memiliki jenjang TK, SD, SMP, dan SMA di Cengkareng. Tepatnya di Jalan Bojong Raya, Cengkareng, Jakarta Barat.
Kegiatan tahun ini digagas teman-teman OSIS SMP dan SMA dengan tajuk “VIOLETS” atau singkatan dari Vianney’s Olympics With Arts Exkploration and Sports. Dan tema yang angkat adalah “Iridescent Through Talent and Skills”. Semangat dari tema tersebut ingin menegaskan kembali bahwa setiap peserta didik sebagai generasi penerus bangsa yang datang dari berbagai sekolah akan mampu memancarkan cahaya warna-warni dari dalam dirinya dalam bentuk talenta yang dimiliki di bidang seni dan olahraga. Ini dikemukakan Jennifer Lopez dari XI IPA selaku wakil ketua panitia.
Upacara pembukaan Vianney Cup 2019
Menariknya, Violets Cup menggelar berbagai pertandingan untuk pelajar TK-SD-SMP-SMA, dengan jumlah peserta kurang lebih 50 sekolah se-Jatabek. Bidang olahraga yang diperlombakan di antaranya futsal, basket putra–putri untuk tingkat SD, SMP dan SMA. Sedangkan bidang seni, ada mewarnai untuk TK/playgroup, solo vocal untuk SD–SMP, dan modern dance untuk SMP–SMA.
Lomba mewarnai TK
Violets Cup 2019 dibuka dengan upacara pembukaan yang dihadiri seluruh perwakilan peserta lomba. Upacara pembukaan Violets Cup dipimpin Kepala Sekolah SMA Apul Tumanggor. Dalam amanatnya, pembina upacara ini dengan tegas menyampaikan pesan dan harapannya akan maksud dan tujuan dilaksanakannya Vianney Cup 2019.
“Lewat kompetisi ini, pelajar ditantang untuk menggunakan event ini untuk belajar secara langsung dan riil dari tim dan peserta lainnya. Semua peserta yang ambil bagian dalam bidang-bidang lomba adalah tim terbaik dari sekolah masing-masing. Maka, berkompetisilah dengan sportif dan taat aturan sebagai pelajar yang baik dan hebat,” kata Apul.
Perjumpaan dalam kompetisi, lanjut Apul, menjadi satu momen yang tepat untuk menjalin kebersamaan dan persaudaraan selaku pelajar yang memiliki aneka bakat dan talenta. Oleh karena itu, kompetisi dalam Violets Cup harus menjadi sarana untuk mencari teman sebanyak-banyaknya.
“Itulah cara sederhana dan bukti nyata kita menumbuhkan semangat persatuan dalam kebinekaan di negara yang kita cintai ini. Mari, kita buktikan bahwa sekolah adalah tempat dan wadah tumbuh kembangnya kedamaian dan kasih persaudaraan di tengah aneka perbedaan. Kita bineka, kita Pancasila,” tegas Apul.
Pertandingan futsal SD
Selanjutnya, Violets Cup resmi dibuka secara simbolis oleh Kepala Biro Pendidikan YBHK L Supriyadi MPd. Ia juga menegaskan pentingnya semua peserta atau atlet menjunjung tinggi sportivitas dalam pertandingan. “Kalah menang itu biasa, tapi yang menjadi luar biasa adalah kemampuan memetik makna dan nilai dari pengalaman itu.”
Sebagai tanda dibukanya Vianney Cup 2019, semua pimpinan sekolah TK, SD, SMP, dan SMA melepas beberapa burung merpati.
Acara pun dilanjutkan dengan parade para peserta lomba dan pertandingan yang diiringi dengan lagu-lagu perjuangan. Setelah itu, penampilan kolosal murid-murid Vianney dalam flashmob untuk membangkitkan semangat dan gelora kegembiraan dan kekeluargaan di Sekolah Vianney.
Leadership
Cup Vianney ini termasuk salah satu puncak kegiatan OSIS SMP dan SMA. Sebagai puncak pembuktian kompetensi para siswa dalam mengelola kegiatan. Kompetensi leadership yang telah ditanamkan dan dipelajari dalam aneka pembelajaran sehari-hari, kini diberi kepercayaan untuk mengelola dan menyelenggarakan event yang lebih besar dengan melibatkan peserta atau sekolah dari luar.
Para siswa dalam hal ini panitia, sungguh ditantang dan dilatih untuk mengelola dan mengorganisir event secara benar dan formal. Tentunya, dengan terjun dalam kegiatan ini, para siswa ditempa untuk lebih dewasa dan bertanggung jawab atas tugas masing-masing. Oleh karena itu, setelah lulus dan melanjutkan ke perguruan tinggi atau dunia kerja, lulusan Sekolah Vianney sudah tampil dengan aneka potensi yang khas dan unggul.
Final basket SMA Tarsisius Vireta versus SMA Kristoforus 2 (skor 46–25)
Selama 6 hari Vianney Cup, menjadi kesempatan panitia dan OSIS membuktikan kapasitasnya dalam hal kerja sama, koordinasi, dan komunikasi sebagai panitia penyelenggara. Oleh karena itu, setiap hari setelah berakhir pertandingan, selalu diakhiri dengan evaluasi bersama yang dipandu oleh pembina OSIS. Keterbukaan dan keseriusan dalam evaluasi ternyata sangat efektif di dalam meningkatkan pelayanan tugas untuk esok harinya.
Vokal solo SD–SMP
Pada Jumat (11/10), semakin meriah dan seru kegiatan Vianney Cup karena di tengah berlangsungnya perlombaan yang memasuki babak final untuk beberapa bidang lomba juga diadakan edufair jenjang SMA Vianney yang diikuti 20 perguruan tinggi dan universitas yang ternama se-Jabodetabek. Edufair dilaksanakan dengan tujuan sekolah memfasilitasi siswa-siswi secara langsung dan bebas menggali lebih lengkap terkait informasi perguruan tinggi. Dengan harapan, para siswa sejak kelas X telah memiliki wawasan dan pengetahuan yang cukup untuk nantinya setelah kelas XII dapat memilih jurusan dan universitas dengan mantap sesuai dengan impian dan cita-citanya.
Sabtu (12/10), sejak pagi lingkungan Sekolah Vianney sudah penuh dengan warna-warni, stan kuliner, lomba vokal, serta babak final basket dan modern dance. Para peserta dan pengunjung enggan melewatkan penampilan menawan dan mengundang decak kagum karena kesiapan dan profesionalitas tim dan peserta lomba.
Keseruan event Violets berlanjut ke penutupan dengan bintang tamu DJ DJ Diony dan influencer/Youtuber Jesen. Acara puncak malam itu semakin seru karena dipandu oleh MC Bryan Austin dan Rendy, alumnus Vianney.
Kedua MC yang kocak ini juga tak lupa mengobarkan semangat para pengunjung, para siswa, dan orangtua agar tidak ragu-ragu memilih pendidikan di Vianney. Pada penerimaan peserta didik baru 2020–2021, khusus Oktober, berbagai kemudahan dan beasiswa bisa didapatkan. [Sekolah Vianney/Christina Idayanti]