Tahun ini, melanjutkan komitmen untuk menerapkan lebih banyak teknologi pembelajaran dalam pelayanan pada pemangku kepentingannya, terutama para dosen dan mahasiswa, Universitas Trisakti menyelenggarakan peluncuran perdana “Trisakti Smart Classroom 2.0” atau TSC 2.0 pada Selasa (10/9/2019).

TSC 2.0 memperkenalkan fasilitas terbaru dalam menggunakan teknologi dan layanan, baik yang bersifat individual maupun kelompok, menerapkan berbagai solusi pembelajaran luring (offline) dan daring (online) yang menyajikan pengetahuan dan keterampilan penting mulai dari kursus bahasa, TIK, dan STEAM (Sains, Teknologi,Enjiniring, Seni dan Matematika).

Fasilitas ini diresmikan Rektor Universitas Trisakti Prof dr Ali Ghufron Mukti MSc PhD dan Direktur Jenderal Teknologi dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Turut mendampingi Wakil Presiden dan Direktur Jenderal Institute for Information Industry (III) Taiwan Dr I-Chang Tsai.

Peresmian juga disaksikan oleh Ketua bidang Pendidikan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Dr Hanief Saha Ghafur dan Ketua Bidang Ekonomi Dr Eman Suryaman, serta perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi (Kominfo) Indonesia, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktur Industri Elektronik dan TIK Kementerian Perindustrian, para rektor dan profesor dari sejumlah universitas negeri dan swasta di sekitar Jakarta, serta distributor lokal, komunitas relawan TIK, media dan industri Smart Education dari Taiwan.

“Ini merupakan suatu sarana prasarana di era revolusi 4.0, di mana digunakan VR (virtual reality), AR (augmented reality), dan AI (artificial intelligent) yang bisa sangat membantu dalam proses pembelajaran,” ujar Ali Ghufron Mukti. Ia mencontohkan, kini dosen yang mengajar bisa diikuti banyak orang di luar kampus, bahkan di rumah dan di mana-mana. Dengan demikian, tambah Ali Ghufron Mukti, belajar bisa dilakukan di mana dan kapan saja.

Sejauh ini, penerapan TSC 2.0 sudah ada di Fakultas Teknologi Industri. Nantinya, bisa diterapkan dan dimanfaatkan di semua fakultas.

STEAM

Pada kesempatan tersebut, Universitas Trisakti bersama dengan III juga membuka Kantor Promosi pembelajaran STEAM pertama di Indonesia yang diberi nama The Constitution For International Education Cooperation Alliance. Aliansi yang mencakup negara-negara Asia Pasifik ini melibatkan 6 perguruan tinggi di Indonesia, yaitu Universitas Bandar Lampung, Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon, STIKes Widya Cipta Husada Malang, Politeknik Negeri Banyuwangi, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, dan Universitas Brawijaya Malang.

Aliansi ini memiliki misi menyediakan sumber daya dan peralatan STEAM, mengadakan pelatihan dan lokakarya, untuk mempromosikan dan memperkenalkan pendidikan STEAM dan mengundang lebih banyak lembaga pendidikan Indonesia untuk bergabung dengan komunitas STEAM ini.

Foto-foto: Iklan Kompas/Debby

Universitas Trisakti juga menandatangani sejumlah nota kesepahaman dengan industri pendidikan Taiwan yang berfokus pada solusi pembelajaran bahasa online, VR dalam pendidikan, dan aplikasi Internet of Things (IoT), yang bertujuan untuk mentransfer teknologi untuk pendidikan tinggi.

III, yang bediri sejak 24 Juli 1979, dikenal sebagai institusi yang andal dalam riset teknologi pendidikan di Taiwan serta secara kontinu dan konsisten bekerja erat dengan industri TIK Taiwan. Implementasi kedua untuk teknologi dan layanan TSC mencakup penggunaan teknologi AR dan VR dengan perangkat lunak pembuat konten VR, kamera pelacakan otomatis dan fasilitas video konferensi cerdas, Digital Elite Study Cube untuk pembelajaran bahasa online, pengeloaan dan analisis suasana ruang kelas, aplikasi IoT, dan lain-lain. [*]