Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya terus meningkatkan kerja sama internasional, terutama berfokus pada peran generasi muda dalam isu global. Kepedulian dan fokus Unika Atma Jaya membawa kampus berakreditasi A selama 3 hari menjadi tuan rumah terselenggaranya International Model United Nations (IMUN) dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), (16-18/6/2022).
IMUN merupakan organisasi nonprofit yang terdiri atas berbagai pelajar dari seluruh dunia untuk belajar dan berbagi ide bersama melalui berbagai perspektif serta pengalaman masing-masing peserta. Pada kesempatan ini, para dewan eksekutif, media internasional, dan para delegasi dari berbagai negara berkumpul untuk mempelajari diplomasi, relasi internasional, dan United Nations itu sendiri.
Unika Atma Jaya memiliki visi misi yang sama dalam mengajak dan membangun kaum millenial untuk lebih peduli terhadap permasalahan global serta dukungan kedua belah pihak dalam perdamaian internasional. Kegiatan yang berlangsung di Kampus I Semanggi, Unika Atma Jaya dihadiri 137 partisipan muda dari berbagai negara, seperti Perancis, Jerman, Amerika Serikat, Arab Saudi, Jepang, India, Banglades, Filipina, Sri Lanka, Kenya, Vietnam, Malaysia dan Indonesia.
Rektor Unika Atma Jaya Dr A Prasetyantoko menyambut baik kegiatan internasional IMUN 2022 ini. Menurut Prasetyantoko, IMUN menjadi gerak kaum muda dalam belajar berdiplomasi, hubungan internasional, dan meningkatkan rasa persatuan seluruh negara. IMUN ini juga dalam rangkaian acara memperingati Dies Natalis Fakultas Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi (Fiabikom) Unika Atma Jaya.
“Sesuai dengan misi kampus untuk mendorong dan mendukung para mahasiswa dalam berinteraksi secara global, tentu menjadi sarana yang baik agar kaum muda menjadi penggerak dalam meningkatkan kepekaan dan kepedulian pada permasalahan internasioal, khususnya pada era pascapandemi Covid-19 yang mengubah dinamika kehidupan,“ kata ekonom tersebut.
Prasetyantoko menambahkan sebagai institusi pendidikan, Unika Atma Jaya berkomitmen meningkatkan kesiapan peran kaum muda dalam pergerakan bangsa sehingga menjadi penting dan relevan karena kemampuan berani tampil di depan banyak orang ditentukan dari kemampuan public speaking yang baik.
Forum IMUN 2022 memberi wadah dan sarana bagi kaum muda dalam memperkuat kemampuan diplomasi, berpikir kritis, penelitian/analisis, public speaking, serta memperdalam pengetahuan terkait isu global di depan banyak orang dari berbagai negara
Hal itu dinyatakan langsung oleh Secretary General of IMUN Indonesia 2022, Serda PDK/W Maria Vanesa BA IR. Maria mengatakan para delegasi muda dari berbagai negara ini diajak untuk berpikir kritis dan mengembangkan soft skill dalam berdiplomasi dan kemampuan berbicara di depan umum guna menjadi tunas bangsa di negaranya masing-masing.
“Dalam tiga hari berlangsungnya IMUN, generasi muda tiap negara diberikan materi dari sudut pandang dan perspektif global dengan disuguhi permasalahan sosial, ekonomi, dan pendidikan dari para pakar Indonesia maupun luar negeri. Pembicara yang hadir merupakan akademisi dan praktisi yang dapat membantu dalam menjawab isu global,“ kata militer angkatan laut muda ini.
IMUN 2022 dihadiri oleh para pembicara, di antaranya Yanuar Nugroho, Expert Coordinator of the SDGs National Secretariat at the Ministry of National Development Planning; Rosdiana Sijabat PhD, senior lecturer Department of Business Administration Fiabikom Unika Atma Jaya; Gustav Dahlin, Deputi Head of Mission of the Sweden Embassy; H E Yasoja Gunasekera, Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia dan ASEAN; Kita Pritasari Aumdati, Senior Consult Executive Waste4Change; Dr Farrukh Qureshi, Technical Officer of Health Promotion and Healthier Populations WHO Indonesia; Dr Nia Sarinastati, senior lecturer; dan Dr Dorien Kartikawangi MSi, Head of School of Communication Unika Atma Jaya.
Baca juga:Â
- Unika Atma Jaya Bangun Kesiapan Masyarakat Pascapandemi dengan Kolaborasi Konsep Berkelanjutan
- Unika Atma Jaya Dukung Pertumbuhan Industri Tekstil Berkelanjutan di Indonesia bersama Sejumlah Mitra Internasional
Maria menegaskan bahwa kaum muda yang terpilih dari negaranya masing-masing ini memiliki jiwa kompetisi yang sehat, berjuang tanpa takut berbuat kesalahan, tetapi menjadi pemenang dan teladan bagi generasi muda lainnya ditengah isu global dan arus zaman teknologi digital yang semakin maju.
“Adopsi teknologi, kolaborasi dengan dunia industri dan institusi global, serta peningkatan akreditasi bertaraf internasional juga merupakan program yang secara berkelanjutan dijalankan guna memastikan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat (P2M) di Unika Atma Jaya semakin berkualitas dan berstandar global,“ tutup Prasetyantoko.