Memperingati dies natalis ke-62, Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menyampaikan pandangannya mengenai pembangunan masyarakat Indonesia ke depan, yaitu dengan menyiapkan masyarakat pasca pandemi dengan kolaborasi konsep keberlanjutan.
Hal itu dikemukakan Rektor Unika Atma Jaya Dr Agustinus Prasetyantoko saat mengawali pembukaan acara peluncuran Laporan Keberlanjutan Unika Atma Jaya yang dikemas dalam bentuk talkshow di kampus Semanggi, Jakarta, Jumat (03/6). Setelah itu, tampil pembicara utama Plt Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Dr Ir Arifin Rudiyanto MSc yang menyampaikan pesan bahwa Indonesia tergolong negara yang rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Rektor mengatakan, pandemi semestinya menyadarkan umat manusia betapa pentingnya keseimbangan dan keberlanjutan. Krisis yang diakibatkan pandemi merupakan bukti nyata tidak seimbangnya peradaban manusia dengan seluruh dinamika yang ada saat ini. Pembangunan ekonomi yang terlalu cepat telah menimbulkan konsekuensi terhadap biaya lingkungan yang begitu tinggi. Pandemi telah mengoreksi keseimbangan tersebut sehingga mengubah arah peradaban menuju masa depan yang lebih berkelanjutan (sustainable future).
“Sejalan dengan perayaaan dies natalis ke-62 dan sebagai perguruan tinggi, kita perlu membangun kepedulian yang nyata dalam mengatasi tantangan perubahan iklim yang kini telah menjadi isu global dan memberikan pengaruh yang nyata di Indonesia. Oleh karena itu, perlu mempersiapkan masyarakat untuk terus melangkah pada pascapandemi. Pemerintah dan organisasi perlu memperhatikan perubahan tatanan sosial masyarakat dan mengantisipasi bisnis proses organisasi agar bisa menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut,” kata ekonom ternama itu.
Buku dengan 87 halaman ini berisi laporan mengenai konsep keberlanjutan dalam dunia pendidikan tinggi, seperti mata kuliah lintas program studi, program penelitian, hingga program CSR berkelanjutan. Beberapa program lainnya yaitu program pendampingan mahasiswa secara berkelanjutan (student life journey), program pengabdian masyarakat yang merupakan penjabaran dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Laporan ini juga menjadikannya sebagai laporan perdana di kalangan perguruan tinggi mengenai implementasi konsep keberlanjutan (sustainability).
Laporan Keberlanjutan Perdana Unika Atma Jaya ini dapat menjadi standar perilaku dalam prinsip-prinsip keberlanjutan. Terlebih dalam kehidupan mahasiswa di kampus merdeka yang tidak sekadar magang, tetapi juga dapat membangun semangat keberlanjutan secara konkret. Peran mahasiswa adalah mempersiapkan sustainability report yang akan bermanfaat saat masuk di dunia kerja.
Sementara itu, Plt Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Dr Ir Arifin Rudiyanto MSc yang hadir secara daring mengatakan, Indonesia masuk dalam daftar negara yang rentan terhadap dampak perubahan iklim yang bisa menimbukan krisis yang parah, terbukti dari bencana alam, khususnya hidrometeorogi.
“Kebijakan investasi terkait green investment di Indonesia mengamanatkan penanaman modal yang diselenggarakan berdasarkan asas berkelanjutan dan wawasan lingkungan. Sosialisasi dilakukan pemerintah agar cepat direalisasikan, termasuk program Bappenas untuk mahasiswa dan akademisi agar saling bersinergi mendukung program berkelanjutan agar SDGs dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan sampai menjadi alumni,” ungkap Dr Ir Arifin Rudiyanto.
Acara talkshow sendiri juga mengemukakan sejumlah perspektif mengenai konsep berkelanjutan terutama dalam aktivitas bisnis yang dianggap kurang memperhatikan aspek berkelanjutan yang menyeluruh, yang meliputi aspek lingkungan, bisnis (profit), dan manusianya.
Head of Implementation & Communications Department ESG Division Bank Rakyat Indonesia Tegar mengatakan, secara umum, BRI dikenal sebagai bank Indonesia yang paling memiliki kapabilitas dalam melayani usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Fokus kami ke mikro dengan komitmen bahwa BRI adalah perusahaan yang berkelanjutan dengan generasi muda yang jadi target utama karena yang paling dekat dengan masa sekarang khususnya dalam sektor bisnis,“ katanya.
Tim Penulis Laporan Keberlanjutan 2022 Harry Seidadyo Gunardi PhD mengatakan, praktik-praktik keberlanjutan yang sudah menjadi bagian dari proses bisnis Unika Atma Jaya dan praktik-praktik mana yang perlu digiatkan kembali. Unika Atma Jaya berkomitmen terus mengadopsi secara intensif di berbagai bidang kehidupan sehingga dapat menciptakan milestone baru dalam inovasi berbasis teknologi.
“Adopsi teknologi, kolaborasi dengan dunia industri dan institusi global, serta peningkatan akreditasi bertaraf internasional merupakan program yang secara berkelanjutan dijalankan guna memastikan mutu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat (P2M) di Unika Atma Jaya semakin berkualitas dan berstandar global,” katanya.
Baca juga:
- Unika Atma Jaya Dukung Pertumbuhan Industri Tekstil Berkelanjutan di Indonesia bersama Sejumlah Mitra Internasional
- Riset Terbaru Atma Jaya: Lansia Pikun Tetap Dapat Produktif di Tengah Pandemi Covid-19
Dunia pascapandemi menginspirasi Unika Atma Jaya untuk lahir kembali menjadi institusi pendidikan yang berorientasi pada keunggulan dan kepedulian sebagai kelanjutan dari semangat para pendiri “Untuk Tuhan dan Tanah Air”. [AYA]