Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) selenggarakan Rapat Pembahasan Perjanjian Kerja Sama dengan Densus 88, Kamis (30/06/2022). Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung B FISIP Lantai 7 ini digelar sebagai tahap awal penandatanganan kerja sama antara FISIP UB dan Densus 88.
Dekan FISIP Dr Sholih Mu’adi, SH, MSi dalam sambutannya menyampaikan, kerja sama ini sebagai upaya untuk mencegah radikalisme pada ranah mahasiswa.
“UB memiliki jumlah mahasiswa terbanyak di Indonesia, tidak mudah untuk melakukan pencegahan radikalisme sendiri, untuk itu kami butuh dukungan berbagai pihak, mulai dari orang tua, dosen, alumni, hingga kepolisian, Danrem, dan khususnya Densus 88,” terang Sholih.
Kerja sama untuk mencegah radikalisme ini diinisiasi oleh FISIP, dan akan ditindaklanjuti dengan fakultas lainnya. Sholih berharap nantinya kerja sama yang disepakati akan diaplikasikan dengan sesuatu yang konkret, seperti pembekalan materi toleransi untuk mahasiswa baru, atau kurikulum non SKS.
“Dengan kurikulum non SKS nanti diharapkan semua mahasiswa bisa mendapatkan ilmu mengenai toleransi, tidak hanya sebagian saja. Karena konsep pencegahan ini yang paling penting,” katanya.
Sementara itu Direktur Pencegahan Densus 88 Anti Teror POLRI Kombes. Pol. Ami Prindani, SIK, MSi menyampaikan apresiasinya terhadap rencana kerja sama ini.
“Perlu kerja sama secara masif untuk terus menerus memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak sampai terjerumus kepada paham radikalisme. Karena pintu masuk penyebaran radikalisme bisa dari mana saja. Dengan adanya kerja sama ini kami memiliki partner untuk pencegahan radikalisme di dalam kampus,” ungkapnya.
Disampaikan Kombes Pol Ami Prindani, kerja sama antara Densus 88 dengan UB merupakan kerja sama pertamakalinya dengan pihak universitas.
“Ini pertamakalinya Densus 88 bekerja sama dengan universitas. Saya optimis upaya ini akan terlaksana dengan baik, dan ke depannya akan kami jadikan model untuk kerja sama dengan perguruan tinggi lainnya dalam mencegah paham intoleran dan radikalisme,” ucapnya.
Dalam pembahasan ini turut hadir Wakil Rektor, Wakil Dekan, Ketua Jurusan, dan Kaprodi FISIP.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Internasionalisasi Prof Dr Ir Moch Sasmito Djati, MS dalam kesempatan ini menyampaikan perlunya ada kolaborasi antara perjanjian kerja sama dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di UB.
“Dengan demikian mahasiswa kami bisa mendapatkan fasilitas untuk melaksanakan MBKM di Densus 88, baik untuk magang atau melakukan penelitian, yang pastinya akan bermafaat untuk kedua belah pihak,” tuturnya.
Di akhir acara, Rektor UB Prof Widodo, SSi, MSi, PhD MedSc menyampaikan, UB memiliki visi menjadi World Class University (WCU). Untuk itu UB membentuk mahasiswa memiliki global mindset.
“Ini merupakan karakter yang ingin kita tanamkan kepada mahasiswa UB, dan salah satu ciri pola pikir global adalah memiliki sifat menghargai perbedaan. Untuk itu semua sivitas akademika diharapkan bekerja sama mewujudkan cita-cita UB untuk menjadi SDM yang kompeten pada era global ini,” pungkas Rektor.
Baca juga:
- Profesor Widodo Resmi Jadi Rektor UB Periode 2022-2027
- UB, IsDB, dan Serunai Malaysia Bahas Platform Sertifikasi Halal
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kapolresta Malang Kota Bhudi Hermanto, SIK, MSi dan Komandan Korem Kol Inf Yudhi Prasetiyo, SIp. Kegiatan ini dirangkai dengan acara Diskusi dan Deklarasi Bersama dalam Menolak Paham Intoleran, Radikalisme dan Terorisme di UB yang diselenggarakan di hari yang sama. [*]