Event Gaia Music Festival: Jazz In The Valley 2024 sukses terselenggara selama dua hari berturut-turut, Sabtu-Minggu, 3-4 Agustus 2024 di The Gaia Hotel Bandung. Antusias penonton tidak hanya datang dari warga Bandung, tapi juga Jakarta dan sekitarnya. Mereka berkumpul untuk menikmati musisi idola yang menjadi penampil di Gaia Music Festival: Jazz In The Valley 2024.
Sebagai pertunjukan pembuka, penonton disuguhkan penampilan Bandung Jazz Orchestra di panggung Endless Stage pada sore hari sebelum main stage di Amphiteater Gaia Hotel Bandung dibuka. Dari kursi penonton, mereka bisa melihat pemandangan hijau yang menjadi latar panggung sembari mendengarkan merdunya setiap komposisi dan harmonisasi musik dari Bandung Jazz Orchestra.
Endless Stage menjadi istimewa karena merupakan panggung yang menggantung lebih dari 30 meter dari permukaan tanah. Menjadi daya tarik dan pengalaman yang berkesan bagi penampil dan penonton yang datang ke Gaia Music Festival: Jazz In The Valley 2024.
Di hari pertama (3/8), sederet penampil yang ditunggu adalah Natasya Elvira & Kevin Yosua Big 6 yang menampilkan komposisi jazz terbaiknya, Dua Empat dalam format yang lengkap dengan flute dan klarinet, Ivan Nestorman yang tampil secara magis, dan ditutup oleh Kahitna dalam suka cita nostalgia nan meriah.
Sedangkan hari kedua (4/8), penampilan di main stage dibuka oleh Aditya Ong Quartet dengan set list jazz. Lalu ada Mocca yang membawa suasana Bandung era 90-an begitu nyata karena lagu-lagunya.
Setelahnya, Dewa Budjana bersama musisi pengiring yang penuh skill seperti Marthin Siahaan (keyboard), Yandi Andaputra (drum), Sadhu Rasjidi (bass), dan seorang vokalis asal Bandung bernama Agis Kania dalam lagu As You Leave My Nest (album Joged Kahyangan). Dia memiliki kualitas suara yang sangat baik untuk lagu ini. “Awalnya ditulis sebagai instrumental untuk istri saya,” ujar Budjana. Tujuh lagu dengan durasi lebih dari 3 menit per lagu pun rampung dibawakan. “Ini adalah acara jazz paling jazz dan hotelnya sangat bagus,” ucap Budjana menutup penampilannya dengan lagu Queen Kanya dengan oktan tinggi.
Sebagai pamungkas untuk menutup perhelatan Gaia Music Festival: Jazz In The Valley 2024, Elfa’s Singers bersama Yongky Vincent yang didapuk menjadi music director sekaligus band pengiring, membuat acara begitu menghibur dan memberikan percikan nostalgia yang sangat berkesan.
Prahara Cinta tak ketinggalan dibawakan. Lita, Ucie, Agus, dan Yana bernyanyi dan menari satu sama lain. Setelah itu, mereka membawakan lagu orisinal Kata Hatiku dari album Sing The Best (2008).
Lita dan Ucie membawakan lagunya di tengah-tengah penonton, tanpa ada jarak di antara mereka. Tetaplah Bersamaku dari album Timeless (2016) juga ditampilkan. Dengan medley September, Fantasy, dan After The Love Has Gone dari Earth, Wind & Fire, grup vokal ini menjadi semakin enerjik. Lagu Pesta digunakan sebagai aksi penutup penampilan mereka. Penonton berkumpul untuk menari di depan panggung. Malam itu menjadi sangat groovy dan asyik.
Total Enjoyment
Setiap penampil memberikan penampilan dan fans service yang tidak terduga, membuat penonton seolah tanpa jarak dengan musisi idolanya. Misalnya saja saat Kahitna tampil, mereka mengajak penonton naik ke panggung. Bahkan Mario dan Hedi Yunus tidak ragu duduk di antara penonton sambil bernyanyi. Hal tersebut tentu menjadi kesempatan bagi para fans untuk ber-selfie dengan sang idola.
“Tahun ini kami melibatkan peran penonton lebih besar. Kami menganggap para penonton yang hadir adalah bagian dari performance GAIA Music Festival: Jazz in The Valley. Mereka membawa suasana acara ini menjadi lebih hidup. Maka dari kami memberi tajuk Total Enjoyment.” ungkap Rezka M Wildhan, chairman Gaia Music Festival 2024.
Mocca dan Elfa’s Singer pun melakukan hal yang serupa. Misalnya saja saat Arina, Yana, Lita, Ucie, dan Agus yang mengajak beberapa penonton untuk berdansa bersama di area panggung. Pemandangan antara penonton dan penampil ini tanpa jarak, saling berinteraksi, dan hangat.
Salah satunya dalam penampilan Mocca yang menutup penampilannya dengan lagu Swing It Bob. Arina (vokal) mengundang kepada tiga penonton, salah satunya masih anak kecil, untuk menari di atas panggung. Setelahnya, Toma (bass) mengeluarkan candaan, “Waktunya berfoto bersama keluarga Arina.”
Sesuai dengan tajuknya, “Total Enjoyment” begitu nyata terasa. Terlihat ekspresi yang dipancarkan dari penonton tanpa rekayasa. Mulai dari balita, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia, sangat menikmati acara musik ini seolah mereka terlibat dalam pertunjukan secara penuh. Event musik seperti ini bisa menjadi core memory yang dapat dikenang bertahun-tahun ke depan.
Harapannya kesuksesan acara ini bisa terus dilakukan konsisten sebagai wadah komunitas musik jazz di Nusantara dari tahun ke tahun.