Pandemi Covid-19 membuat pemerintah secara masif melakukan sistem belajar secara daring di semua level dan jenjang pendidikan. Penerapan sistem belajar secara daring bertujuan menjaga keselamatan dan kesehatan siswa dengan menerapkan social distancing agar mengurangi kemungkinan terpapar Covid-19.

Media digital dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk mempermudah kegiatan belajar-mengajar, ataupun dalam hal mempelajari sesuatu secara otodidak. Hal yang perlu dilakukan sebelumnya adalah mengenali berbagai platform dan aplikasi media digital yang beragam fungsi dan kegunaannya untuk dapat memberikan kemudahan dalam proses belajar.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Pemanfaatan Teknologi di Sektor Pendidikan”. Webinar yang digelar pada Selasa (13/7/2021) pukul 13:00-15:30 diikuti oleh ratusan peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Isharshono, S.P. (Praktisi Digital Marketing, Founder IStar Digital Marketing Centre), Zulfan Arif (Translator & Content Writer), Ridwan Muzir (Peneliti & Pengasuh Tarbiyahislamiyah.id), Meidine Primilia (Kaizen Room), dan Mohwid (Presenter & Mahasiswa S3 Doktoral) selaku narasumber.

Literasi digital

Dalam pemaparannya, Meidine Primilia menyampaikan, “Saat ini kita dapat melihat betapa anak-anak zaman sekarang senang sekali dengan media baru. Terkait itu, sebagai pendidik maupun orang tua, kita harus meningkatkan kemampuan literasi digital agar tidak kalah dari mereka. Cara meningkatkan literasi digital bagi pendidik bisa dengan berbagai cara, seperti mengenali media atau sumber informasi yang berkualitas, bersikap kritis terhadap media baru, serta memanfaatkan media baru untuk kualitas pendidikan yang lebih baik dengan mempelajari cara penggunaannya secara tepat.”

Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Farah Rizqa. Ia menyampaikan, “Pembelajaran daring memiliki kelebihan yakni dapat menghubungkan jarak yang jauh sehingga menjadi terasa lebih dekat. Namun ia juga memiliki banyak kekurangan, salah satunya yakni siswa dapat dengan mudah mengelabui guru agar tidak ikut kelas dengan alasan susah sinyal. Hal itu membuat beberapa guru tidak lagi percaya dengan alasan yang serupa sehingga apabila ada murid yang benar-benar mengalami susah sinyal, guru seakan sudah tidak mau tahu lagi. Dari sudut pandang digital ethics, bagaimana solusi dari kasus tersebut?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Zulfan Arif. “Jalan terbaiknya adalah memang harus ada komunikasi dan koordinasi yang baik antara guru dan orang tua, sehingga orang tua bisa membantu untuk memantau bagaimana proses belajar anaknya, karena itu pendidikan sangat penting bagi masa depan anak.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Utara. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.