China masih memesona wisatawan Indonesia. Harbin salah satunya. Harbin yang berada di Provinsi Heilongjiang, China, menjadi salah satu kota eksotis di dataran China yang mampu memanjakan jutaan pasang mata dengan keindahan serta serangkaian keanggunan pusat rekreasi.
Provinsi ini ternama akan festival musim dinginnya, yaitu Festival Salju dan Es Harbin yang telah digelar sejak 1963. Festival ini didatangi oleh jutaan pengunjung tiap tahunnya, terutama saat periode puncak dari pertengahan Desember sampai akhir Februari. Namun, rupanya Harbin juga asyik dikunjungi selain periode bulan tersebut.
Berada di Harbin, mula-mula bisa dimulai dengan mengunjungi Flood Control Monument. Monumen ini dibangun untuk mengenang peristiwa banjir besar di Harbin dan untuk menghormati para korbannya.
Selanjutnya adalah Gereja Saint Sophia. Ini adalah gereja ortodoks timur terbesar di wilayah Asia Timur. Tingginya mencapai 53,35 meter dan berada di area seluas 721 meter persegi. Gereja ini bergaya arsitektur Byzantium khas gereja-gereja Kristen Ortodoks pada umumnya. Gereja ini pertama kali dibangun pada 1907. Kemudian, pada 1997, bangunan ini direnovasi oleh pemerintah China dan kini dialihfungsikan menjadi Harbin Art Gallery.
Kemudian, jelajahi central street Harbin yang dikenal sebagai Eastern Moscow. Di sini, wisatawan dapat menikmati pemandangan beragam bangunan bergaya arsitektur Eropa. Lalu, siap-siap terpukau di Volga Manor. Meski di China, ternyata Volga Manor yang merupakan taman kota ini, didirikan dan dilengkapi dengan bangunan bergaya Rusia. Hal ini karena Harbin letaknya berdekatan di Rusia sehingga sering kali kuat mendapatkan pengaruh bergaya Rusia.
Volga Manor terletak 29 kilometer dari Saint Sophia Square. Tempat ini memiliki luas area total sekitar 600 kilometer. Di sana terdapat sebuah hotel, restoran, sauna ala Rusia, dan pertunjukan tarian Rusia yang membuat tempat ini begitu mengesankan.
Puas di Harbin, manjakan mata dengan keÂindahan alam selanjutnya di Danau Jingpo. Danau ini terletak di barat daya kabupaten Ning’an, Provinsi Heilongjiang, China. Danau yang termasuk dalam daerah pegunungan di jalur Sungai Mudan, Sungai Songhua ini, merupakan tujuan wisata dan resor musim panas yang terkenal.
Keunikannya lainnya adalah danau yang terbentuk akibat letusan gunung berapi sekitar 10.000 tahun yang lalu dan terblokir oleh Sungai Mudanjiang ini dapat dinikmati melalui kapal. Nikmati pemandangan di sekitar danau, yaitu Gunung Maogong dan Air Terjun Diaoshuilou.
Teruskan perjalanan wisata Anda ke Dalian dan singgah di Panjin, kota yang terletak Provinsi Liaoning ini terkenal dengan The Red Beach. Meski namanya Red, nyatanya tempat ini bukanlah sebuah pantai yang mempunyai pasir berwarna merah. Nama Red Beach digunakan karena pantai ini dipenuhi dengan tanaman berwarna merah bernama Suaeda salsa. Tanaman dengan genus Suaeda dikenal sebagai tanaman yang hidup di daerah pinggiran pantai. Tanaman ini pun tampak tumbuh dengan subur di Red Beach.
Red Beach telah dikembangkan sebagai lokasi ekowisata ini sejak 1984. Tempat ini merupakan tempat hidup dari berbagai jenis flora dan fauna. Terdapat lebih dari 400 spesies hewan yang hidup di pantai ini. Selain itu, terdapat paling tidak 250 spesies burung yang melakukan migrasi tahunan di sini, termasuk 20 spesies langka yang dilindungi.
Pesona wisata China ini dapat dikunjungi bersama Avia Tour. Dengan paket wisata yang kompatibel, tentunya dapat disesuaikan dengan kebutuhan wisata impian Anda. [*/ACH]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 19 April 2018