PT Semen Gresik bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Kendal dalam komitmen pengelolaan dan pemanfaatan sampah menjadi bahan bakar alternatif melalui teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di di Ruang Paringgitan Setda Kendal, Kamis (17/4/2025).
Turut hadir Wakil Bupati Kendal, Benny Karnadi, dan jajaran OPD terkait serta Direktur Utama PT Semen Gresik, Muchamad Supriyadi, Direktur Keuangan & SDM PT Semen Gresik, Fardhi Sjahrul Ade, Direktur Operasi PT Semen Gresik, Benny Ismanto, General Manager of Communication & Legal PT Semen Gresik, Abdul Manan.
Direktur Utama PT Semen Gresik, Muchamad Supriyadi, memberikan apresiasi atas kerja sama ini dengan Pemkab Kendal. Ia menilai RDF merupakan solusi penting di tengah menipisnya cadangan batu bara sebagai sumber energi.

“Saat ini kami masih menggunakan batu bara dan listrik untuk proses produksi. Dengan RDF, kami bisa beralih ke energi terbarukan. Kami siap menerima hingga 200 ton RDF per hari dari Kendal,” jelasnya.
Supriyadi menyebut, Semen Gresik telah meneken kerjasama dengan beberapa Kabupaten di Jawa Tengah, diantaranya Kabupaten Cilacap, Banyumas, Jepara, Pati, Rembang, dan Blora.

“Semoga kolaborasi dengan Pemkab Kendal dapat berjalan lancar dan memberikan dampak nyata bagi lingkungan masyarakat khususnya untuk pengurangan dan pengelolaan sampah,” harapan Supriyadi.
Sementara itu, Wakil Bupati Kendal, Benny Karnadi, menyambut baik penandatanganan MoU pengelolaan sampah melalui system RDF dengan PT Semen Gresik.
Menurutnya, Volume limbah domestik di Kabupaten Kendal mencapai 437,23 ton per hari. Namun, baru sekitar 191,81 ton yang terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Darupono. “Mudah-mudahan kerja sama ini mampu mewujudkan Kendal yang bebas dari sampah, bersih, dan sehat,” tambahnya.

Benny Karnadi, menegaskan persoalan sampah masih menjadi tantangan serius di Kabupaten Kendal. Untuk itu, Pemkab menginisiasi program Bersatu Siaga (Bersih Desa Tampung Aspirasi Warga) yang akan digelar rutin setiap hari Jumat sebagai bentuk gotong royong dan serap aspirasi langsung dari masyarakat.
“Lewat kolaborasi dengan PT Semen Gresik dan gerakan sosial di tingkat desa, kami yakin persoalan sampah di Kendal bisa teratasi secara menyeluruh,” pungkasnya.